Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

INTERPRETASI METODE MAGNETIK UNTUK PENENTUAN STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN DI SEKITAR GUNUNG KELUD KABUPATEN KEDIRI Santosa, Bagus Jaya; Mashuri, Mashuri; Sutrisno, Wahyu Tri; Wafi, Abdurrahman; Salim, Riski; Armi, Radhiyullah
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol 2, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpfa.v2n1.p7-14

Abstract

Telah dilakukan pengukuran dengan metode magnetik untuk mengetahui struktur bawah permukaan di sekitar gunung kelud. Pengambilan data dilakukan secara acak pada area seluas 0,6 km x 1 km dengan jumlah titik yang diperoleh 244 titik ukur. Proses akusisi dilakukan dengan menggunakan Magnetometer Proton ENVI SCINTREX. Pengolahan data diawali dengan koreksi IGRF dan koreksi variasi harian untuk mendapatkan anomali medan magnet total. Kemudian reduksi bidang datar, kontinuasi ke atas pada ketinggian 100 meter hingga 400 meter di atas sferoida referensi dan hasilnya digunakan untuk pemisahan anomali lokal dan regional. Hasil interpretasi kualitatif menunjukkan adanya anomali dipole magnetik di sebelah timur yang membentang dari arah barat laut ke tenggara sebesar -2125 nT hingga 1863 nT. Metode Talwani 2-D digunakan untuk interpretasi kuantitatif. Model geologi yang dihasilkan adalah patahan atau sesar. Nilai suseptibilitas magnetik di bawah kubah kawah gunung kelud sampai ke gunung lirang (k=0,0124 emu/gram) didominasi batuan basalt, dan di gunung sumbing (k=0,0234 emu/gram – 0,0239 emu/gram) yang didominasi batuan andesit.
PERANCANGAN STORYBOARD UNTUK ANIMASI 2D MENGENAI WAYANG SEROK SEBAGAI UPAYA ADAPTASI MEDIA Wafi, Abdurrahman; Ramdhan, Zaini; Sudaryat, Yayat
eProceedings of Art & Design Vol. 12 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wayang merupakan salah satu pertunjukkan seni yang berkembang sejak 1500 SM. Pada awalnya, pertunjukkan wayang diperuntukkan sebagai media pemanggil arwah leluhur. Hingga pada abad ke 10, wayang digunakan sebagai penyampai hiburan dan dakwah hingga saat ini. Dari sekian banyak jenis wayang, terdapat wayang yang menggunakan barang-barang bekas yaitu Wayang Serok. Saat ini, Wayang Serok memiliki masalah dimana tidak terdapat penerus serta kesenian Wayang Serok mengalami kepunahan. Hal ini dibenarkan oleh Abah Adang selaku pencipta Wayang Serok, dimana Wayang Serok tidak dikenal oleh masyarakat sehingga terancam punah. Oleh karena itu, untuk memperkenalkan kembali kesenian Wayang Serok, penulis merancang storyboard animasi 2D dengan cerita yang mengadaptasi sejarah kesenian Wayang Serok. Penulis menggunakan metode penelitian mix method, dengan cara pengumpulan data observasi, wawancara, studi pustaka, serta penyebaran kuesioner terkait topik yang diteliti. Kemudian data dianalisis secara konten untuk mendapatkan konsep sebagai acuan dalam membuat perancangan storyboard untuk memperkenalkan kembali kesenian Wayang Serok, agar masyarkat mengetahui dan berminat untuk membuat serta memainkan kesenian Wayang Serok. Kata kunci: adaptasi, storyboard, Wayang Serok.
Analisis Struktur Bawah Permukaan Tanah Menggunakan Metode Geolistrik 3D Studi Kasus: Area Kampus Universitas Pertahanan Republik Indonesia, IPSC, Bogor Wafi, Abdurrahman; Fansuri, Muhammad Hamzah
Jurnal Inovasi Konstruksi Vol 3, No 1 (2024): April
Publisher : Politeknik Pekerjaan Umum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56911/jik.v3i1.88

Abstract

Subsurface conditions are very important as a basis for infrastructure development so that the right actions can be taken. One method to determine subsurface conditions is the geophysical method, namely the geoelectric method. The geoelectric method is a geophysical method that utilizes the resistivity value of the material. The purpose of this study is to obtain a 3D model of subsurface conditions based on their resistivity values. Data collection uses MAE X612-EM geoelectric equipment and processing uses ERTLab software. The area studied is 70m long with 10m wide, the depth obtained is 11.6m. The 3D section results show a resistivity value of 2.96 Ωm – 9 Ωm from the model obtained. The surface is dominated by hard material marked in red on the 3D model. A zone with a low resistivity value distribution of 2.96 Ωm was obtained in the middle at a distance of 17 -40m at adepth of 5.56m which is suspected to be a water trap. In the 3D model, it is assumed to get 3 layers, which are marked in red. green and blue which represent the respective resistivity values. Keywords: Resistivity, geoelectric,water,subsurfaces