Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi parameter-parameter sumber gempa bumi dan perubahan tekanan Coulomb akibat dari gempa bumi Padang 30 September 2009. Data gelombang seismik 3 komponen telah direkam oleh 4 stasiun, yaitu BTDF yang berjarak 489,6 km, stasiun KOM yang berjarak 521,9 km, stasiun IPM yang jarak dan arah 596,5 km, dan stasiun KUM yang berjarak 677 km dari episentrum. Metode yang digunakan untuk mengananlisis gelombang seismik tersebut adalah metode Diskritisasi Bilangan Gelombang secara iteratif. Metode ini diimplementasikan dalam software ISOLA, untuk mendapatkan parameter-parameter sumber gempa bumi. Parameter-parameter sumber gempa bumi ini selanjutnya digunakan untuk menentukan orientasi bidang patahan dan menghitung perubahan tekanan Coulomb Untuk menentukan orientasi bidang patahan yang sesungguhnya digunakan metode HC-plot. Hasil analisis menunujukkan bahwa orientasi bidang patahan gempa tersebut melintang di pulau Sumatera dan memiliki sudut dip 53° terhadap bidang horisontal dan memiliki strike 73° terhadap Utara. Kenaikan tekanan Coulomb di suatu daerah akan memicu zona patahan yang ada di daerah tersebut untuk bergeser. Jika patahan tersebut bergeser, maka akan melepaskan energi secara mendadak dan jika energi ini sampai di permukaan bumi, maka akan terjadi gempa bumi tektonik susulan. Berdasarkan plot tekanan Coulomb terlihat bahwa gempa Jambi tanggal 1 Oktober 2009 dipicu oleh tekanan Coulomb gempa Padang 30 September 2009. Kata kunci: Parameter sumber gempa bumi, Orientasi bidang sesar dan tekanan Coulomb. Earthquake Source Parameters Estimation at Padang September 30, 2009 and Its Correlation With Aftershocks Abstract This study aims to estimate the source parameters of earthquakes and Coulomb stress changes resulting from Padang earthquake of 30 September 2009 by using 3-component seismic waveform data recorded by BTDF station within 489.6 miles, COM stations within 521.9 miles, IPM station within 596.5 miles, and KUM stations within 677 km of the epicenter. The method that was used to analyze the seismic wave is Discretization Iteratively Wave Numbers method. This method is implemented in software ISOLA, to obtain the parameters of the earthquake source. The parameters of the earthquake source is then used to determine fracture orientation and calculate the area of Coulomb stress changes in order to determine the orientation of the field of real faults used HC-plot method. The results show that the orientation of the earthquake fault areas across the island of Sumatera and has a dip angle of 53° to the horizontal plane and has a strike of 73 ° against the North. Coulomb pressure rise in an area will trigger a fault zone in the area to shift. If the fault is shifted, then suddenly releases energy and this energy to the surface of the earth, there will be aftershocks. Based on Coulomb stress plot looks that earthquake Jambi October 1, 2009 triggered by Coulomb stress Padang earthquake September 30, 2009. Keywords: Earthquake source parameters, Orientation of fault plane and Coulomb stress changes.