This Author published in this journals
All Journal JURNAL ILMIAH PLATAX
Mantiri, Rose O.S.E
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Phytoplankton Species Diversity in The Manado Bay River's Mouths Indradewa, I Gede Bagus; Mantiri, Rose O.S.E; Tamanampo, Jan F.W.S.
Jurnal Ilmiah PLATAX Vol 6, No 1 (2018): ISSUE JANUARY-JUNE 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.6.1.2018.19539

Abstract

The research was conducted in four rivermouths surrounding city of Manado. The first location is Bahu rivermouth, second location is Sario rivermouth, third location is Jengki rivermouth and the fourth location is Bailang rivermouth. Objectives of this study were to reveal the composition of phytoplankton and its ecological indices in those four rivermouths.Method used was considered as descriptive and explorative study. Plankton net with 60 µm mesh size used for samples collection. The volume of water on the cod end was 50 ml which then  brought into the laboratory for further identification and density calculation.Fourtyfive in total of phytoplankton species identified on those four rivermouths comprise of 23 marine species and 22 freshwater species. The highest density value (5.99 individu/l) was found in Jengki rivermouth while the lowest found in Bahu rivermouth (0.65 individu/l). Those four rivermouths have diversity index ranging from 0.94 to 2.03 that considered high. This index value shows that there is no dominant species recorded in the study areasKeyword: Phytoplankton, Rivermounth, Manado bay AbstrakPenelitian ini dilaksanakan di empat muara sungai yang terdapat pada Kota Manado. Lokasi pertama di muara sungai Bahu, lokasi kedua di muara sungai Sario, lokasi ketiga di muara Sungai Jengki dan lokasi keempat di muara sungai Bailang. Tujuan penelitian yaitu mengetahui jenis-jenis fitoplankton di keempat muara sungai di Kota Manado kawasan Teluk Manado dan mengetahui kepadatan spesies dan indeks ekologis fitoplankton di keempat muara sungai tersebut.            Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan eksploratif. Sampling plankton menggunakan plankton net ukuran 60 µm. Air yang tersaring dan tertampung di cod end  sebanyak 50 ml kemudian diidentifikasi dan dihitung kepadatannya.Diperoleh 45 spesies fitoplankton di empat muara tersebut terbagi atas 23 spesies air laut dan 22 spesies air tawar, dengan kepadatan tertinggi sebesar 5,99 ind/l yang terdapat pada muara Jengki dan kepadatan terendah sebesar 0,65 ind/l terdapat pada muara Bahu. Keempat muara tersebut memiliki indeks keanekaragaman 0,94-2,03 yang berarti memiliki tingkat keanekaragaman yang tinggi. Angka ini juga menunjukan bahwa pada daerah ini tidak ada spesies yang terlalu mendominansi suatu wilayah.Kata kunci: Fitoplankton, Muara sungai, Teluk Manado  
Growing Pattern of Blue Swimming Crab, Portunus pelagicus at Two Different Locations in Manado Bay Makahinda, Frank Rijkaard; Mantiri, Rose O.S.E; Toloh, Boyke H.
Jurnal Ilmiah PLATAX Vol 6, No 1 (2018): EDISI JANUARI-JUNI 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.6.1.2018.19545

Abstract

Portunus pelagicus (blue swimming crab) is one of the important economical marine commodities produced from Indonesian coastal waters that has increasing market demand among fishery commodities. The purpose of this research is to reveal the relationship of carapace width and weight, the growth pattern and the carapace width-weight ratio of P. pelagicus crabs at two different research sites in Manado Bay. The benefits of this study, can be a reference for further studies on blue swimming crabs, P. pelagicus, and information obtained in this study could become important information needed for the maximum sustainable utilization of blue swimming crab, P. pelagicus.This research was conducted at two locations, namely Kelurahan Bahu, Sub-district of Malalayang with coordinates of 1 ° 27'49.86 "North and 124 ° 49'35.79" East and second location in Tumumpa Dua, Sub-district of Tuminting with coordinates 1 ° 31'14.51"North - 124 ° 50'28.67"East. Samples of blue swimming crabs were collected by deploying traps which are placed at 5-7 meters with the distance between traps 10 meter. Traps were placed at 17.00 pm and lifted on the next day at 06.00 am. Measurement of the width of the carapace conducted by using the ruler with 0.1 cm accuracy and weight measurement using the scales with 0.1 gram accuracy.The correlation value obtained for the wide and weight relationship of blue swimming crabs in the Sub-district of Malalayang is 0.953 for males and 0.898 for females. In Kelurahan Tumumpa Dua, Sub-dis ittrict of Tuminting 0.829 for males and 0.920 for females respectively. Based on these values the increase in the width of the carapace will affect the weight gain of the crab. The growth pattern of P. pelagicus crab in Kelurahan Bahu, Sub-district of Malalayang and Tumumpa Dua Sub-district Tuminting showed negative allometric growth pattern with b <3 value which means faster carapace growth compared to the weight of crab. From the result of chi square test on wide body and weight relationship analysis, is found same for both locations with value x2 table = 7.815 <x2 count = 112.3134. This is presumably due to one of the external factors is the availability of food.Keywords: Rajungan, growth pattern, Manado Bay AbstrakPortunus pelagicus merupakan salah satu komoditi hasil laut ekonomis penting yang dihasilkan dari perairan pantai Indonesia dengan permintaan pasar terhadap komoditas rajungan yang terus meningkat. Adapun tujuan penelitian ini yaitu mengetahui hubungan lebar berat rajungan P. pelagicus, pola pertumbuhan rajungan P. pelagicus dan perbandingan lebar berat rajungan P. pelagicus di dua lokasi penelitian yang berbeda di Teluk Manado. Manfaat penelitian ini, dapat menjadi bahan acuan untuk studi lebih lanjut mengenai rajungan P. pelagicus serta infomasi yang didapat dalam penelitian ini bisa menjadi bahan kajian untuk pemanfaatan rajungan P. pelagicus secara maksimal serta berkelanjutan.Penelitian ini dilaksanakan pada dua lokasi yakni di Kelurahan Bahu Kecamatan Malalayang dengan koordinat 1°27'49.86"LU - 124°49'35.79"BT dan lokasi kedua di Kelurahan Tumumpa Dua Kecamatan Tuminting dengan koordinat 1°31'14.51"LU - 124°50'28.67"BT. Pengambilan sampel dilakukan dengan alat tangkap bubu yang diletakan pada kedalam 5-7 meter dengan jarak antara bubu 10 meter. Bubu diletakan pada pukul 17.00 wita dan diangkat pada esok harinya pukul 06.00 wita. Pengukuran lebar karapas menggunakan mistar dengan ketelitian 0,1 cm dan pengukuran berat tubuh menggunakan timbangan 0,1 gr.Nilai korelasi yang didapat untuk hubungan lebar berat rajungan P. pelagicus di Kelurahan Bahu Kecamatan Malalayang 0,953 untuk jantan dan 0,898 untuk betina. Di Kelurahan Tumumpa Dua Kecamatan Tuminting 0,829 untuk jantan dan 0,920 untuk betina. Berdasarkan nilai tersebut pertambahan lebar karapas akan berpengaruh pada kenaikan berat tubuh dari rajungan. Pola pertumbuhan rajungan P. pelagicus di Kelurahan Bahu Kecamatan Malalayang dan di Kelurahan Tumumpa Dua Kecamatan Tuminting menunjukan pola pertumbuhan yang bersifat allometrik negatif dengan nilai b < 3 yang berarti pertumbuhan karapas lebih cepat dibandingkan pertambahan berat rajungan. Dari hasil analisis chi square lebar berat tubuh, sama untuk kedua lokasi penelitian dengan nilai x2 tabel =  7,815 < x2 hitung = 112,3134. Hal ini diduga karena salah satu faktor eksternal yakni  ketersediaan makanan.Kata  kunci : Rajungan,  Pola pertumbuhan, Teluk Manado.
Community Structure of Macroalgaes in Coastal Waters of Molas, Bunaken District, Manado City Hadath, Deandra Starsha Bianca; Kepel, Rene Charles; Rangan, Jety Kornela; Sangari, Joudy R.R.; Mantiri, Rose O.S.E; Lasabuda, Ridwan
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 11 No. 2 (2023): ISSUE JULY-DECEMBER 2023
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.v11i2.47937

Abstract

As a marine biological resource macroalgae grow and develop naturally in the waters of Manado Bay, especially in the coastal waters of Molas. This study aims to analyze the community structure of macroalgae in the coastal waters of Molas, Bunaken District, Manado City. Data retrieval in the field using the Line Transect method with quadratic sampling technique performed at the lowest ebb analysis of the data required to obtain an overview of the macroalgae community structure and performed several formulas. Found 6 species consisting of 3 red algae (Rhodophyceae) G. edulis, G. salicornia, Gracilaria sp., 1 brown alga (Phaeophyceae) Padina australis, and 2 green algae (Ulvophyceae) Halimeda macroloba and Chaetomorpha crassa. Keywords: macroalgae, community structure, coastal waters, Molas, Manado Abstrak Sebagai sumberdaya hayati laut makroalga tumbuh dan berkembang secara alamiah di Perairan Teluk Manado, khususnya di pantai Molas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur komunitas makroalga di perairan pantai Molas Kecamatan Bunaken Kota Manado. Pengambilan data di lapangan menggunakan metode Line Transect dengan teknik sampling kuadrat dilakukan pada surut terendah Analisis data yang diperlukan untuk mendapatkan gambaran struktur komunitas makroalga dan dilakukan beberapa formula. Ditemukan 6 spesies yang terdiri dari 3 alga merah (Rhodophyceae) yaitu G. edulis, G. salicornia, Gracilaria sp., 1 alga coklat (Phaeophyceae) yaitu Padina australis, dan 2 alga hijau (Ulvophyceae) yaitu Halimeda macroloba dan Chaetomorpha crassa. Kata kunci: makroalga, struktur komunitas, perairan pantai, Molas, Manado