Diabetes Mellitus (DM) tipe 2 merupakan masalah kesehatan yang semakin meningkat di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Prevalensi DM tipe 2 yang tinggi menuntut perhatian khusus dalam pengelolaannya, terutama terkait kepatuhan pasien dalam menjalani terapi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tingkat kepatuhan minum obat dengan kadar gula darah pada pasien DM tipe 2 di RS Djajakusumah Sukatani. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional, melibatkan 54 pasien yang dipilih secara purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan Kuesioner Hill-Bone yang telah dimodifikasi untuk menilai kepatuhan minum obat, dan analisis dilakukan dengan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 35 orang (64,8%) tidak patuh dalam minum obat, yang berkontribusi terhadap 35 orang (64,8%) mengalami hiperglikemia. Uji statistik menunjukkan nilai p = 0,000 (p < 0,05), yang berarti ada hubungan signifikan antara kepatuhan minum obat dan kadar gula darah. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa rendahnya tingkat kepatuhan minum obat berpengaruh negatif terhadap kontrol kadar gula darah, yang dapat meningkatkan risiko komplikasi seperti retinopati, nefropati, dan penyakit jantung. Oleh karena itu, diperlukan upaya edukasi yang lebih baik serta dukungan sosial untuk meningkatkan kepatuhan pasien dalam menjalani terapi. Intervensi yang komprehensif sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan Diabetes Mellitus tipe 2, serta mencegah komplikasi yang lebih serius di masa depan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi tenaga kesehatan dalam merancang program yang lebih efektif untuk meningkatkan kepatuhan pasien.