Masyarakat memiliki peranan penting dalam upaya pelestarian budaya batik sebagai identitas bangsa Indonesia yang memiliki beragam kekhasan motif berbasis kearifan lokal. Batik bukanlah hal baru bagi masyarakat di Kota Makassar. Batik telah banyak digunakan oleh masyarakat di Kota Makassar pada berbagai tempat atau kegiatan/acara. Batik yang digunakan memiliki beragam motif seperti motif kawung, bunga, mega mendung hingga lontara Bugis Makassar. Pengetahuan masyarakat di Kota Makassar terhadap batik cenderung berupa kain bermotif yang sering digunakan sebagai seragam siswa atau dikenakan ke kantor atau acara pernikahan. Batik yang cenderung yang digunakan masyarakat tersebut berupa tekstil bermotif batik. Oleh karena itu, masyarakat perlu memahami tentang batik. Salah satu upaya untuk memberikan pemahaman tentang batik dapat dilakukan melalui pembelajaran di sekolah. Beberapa guru yang tergabung di Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Seni Budaya Tingkat SMP se-Makassar memiliki latar belakang pendidikan bukan dari seni rupa atau pendidikan seni rupa dan belum pernah mengikuti pelatihan membatik sehingga guru kurang terampil membelajarkan batik di sekolah. Solusi dalam mengatasi permasalahan tersebut ialah mengadakan pelatihan yakni “PKM Batik Tulis bagi Guru MGMP Seni Budaya SMP se-Makassar”. Pelaksanaan pelatihan tersebut menggunakan metode ceramah, diskusi, demonstrasi, praktik dan evaluasi. Pelatihan tersebut diikuti 28 orang guru seni budaya yang tergabung dalam MGMP Seni Budaya SMP Makassar. Hasil dari pelatihan tersebut ialah guru memperoleh pengetahuan dan keterampilan membuat karya batik tulis berbasis kearifan lokal Sulawesi Selatan dengan menerapkan motif perahu padewakang dan teripang. Motif tersebut terinspirasi dari jalur teripang yakni kisah pelaut Makassar menuju Australia mencari teripang. Karya batik tulis yang dihasilkan guru-guru tersebut sangat bervariasi dengan memadukan aksara lontara, ombak dan unsur motif lainnya sehingga menambah keindahan karya batik tersebut. Pengetahuan dan keterampilan tentang batik tulis yang telah diperoleh guru pada pelatihan tersebut dapat diajarkan kepada siswa di sekolah masing-masing.