Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

DAKWAH, SENI DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN Ahmad, Abd. Aziz
Tabligh Vol 14, No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract; Dakwah merupakan serangkaian aktivitas mensosialisasikan ajaran-ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam Islam dengan hikmah (wisdom) dan kebijaksanaan agar mereka mengerti, memahami dan melaksanakan pesan tersebut guna mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Dakwah dengan lisan, dakwah seperti ini paling banyak dilakukan oleh umat Islam karena langsung berhadapan antara da’i dan mad’u . Dakwah dengan tulisan adalah dakwah yang dilakukan dengan perantaraan tulisan, seperti melalui buku-buku, majalah, surat kabar, buletin, risalah, kuliah-kuliah tertulis, pamflet, pengumuman tertulis, spanduk, baliho dan lain-lain. Dakwah melalui karya lukisan, metode seperti ini berupa gambar-gambar hasil senilukis, foto, grafis, digital image dan sebagainya. dakwah melalui audio visual. Metode audio visual adalah suatu cara penyampaian pesan yang sekaligus merangsang penglihatan dan pendengaran. Dengan Akhlak atau prilaku yang baik. Perilaku yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari dapat dijadikan media dakwah dan sebagai alat untuk mencegah orang dari berbuat kemungkaran, atau juga yang mendorong orang lain berbuat ma’ruf. Dakwah melalui budaya. Di Indonesia kita memiliki berbagai suku yang masing-masing mempunyai budaya yang berbeda antara satu suku dengan yang lainnya, misalnya Aceh dengan kebudayaan atau seninya. Seni lukis yang peduli terhadap etika dan moral Islam, dan diharapkan pada akhirnya akan menghasilkan kebudayaan yang islami karena semua itu dilakukan secara santun dan sesuai norma-norma agama Islam. Kata Kunci : Dakwah , Seni , Teknologi Pembelajaran Da’wa is a series of activities disseminating the teachings and values contained in Islam with wisdom and hikmah so that they know, understand and implement the message of life to achieve happiness in this world and hereafter. Dawah with oral, propaganda like this most often committed by Muslims as the direct line of sight between preachers and madu. Dawa with writing is da’wa carried out by means of writing, such as through books, magazines, newspapers, newsletters, treatise, written lectures, pamphlets, written announcements, banners, billboards and others. Dawa through paintings, this method of pictures art painting results, photos, graphics, digital images, and so on. through da’wa of audio-visual . Audio-visual method is a way of delivering a message that while stimulating vision and hearing. With morality or good behavior. Behavior that is reflected in everyday life can be used as a medium of da’wa and as a means to prevent people from doing misguidence, or also encouraging others to do the good and. Dawah through culture. In Indonesia we have a variety of tribes, each of which has a different culture from one tribe to another, for example Aceh with culture or art. Painting are concerned about the ethics and morals of Islam, and is expected in the end will result in an Islamic culture because it was all done politely and appropriate norms of Islam Keywords : Da’wa , Arts , Instructional Technology
Pengembangan Penulisan Barzanji Kaligrafi Islam Ahmad, Abd. Aziz; Aziz, Baso Indra Wijaya; Wulandari, Sri Riski
Seminar Nasional LP2M UNM SEMINAR NASIONAL 2023 : PROSIDING EDISI 5
Publisher : Seminar Nasional LP2M UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan mengkaji dan merancang: 1) Prototype naskah Kitab Barzanji dalam penulisan Seni Kaligrafi Islam.  Karena penelitian ini menfokuskan diri untuk menganalisis buku, maka penelitian ini dikategorikan sebagai analisis documen (documentary analisyis) atau analisis isi (content analysis). Dokumen adalah segala hal tentang materi dalam bentuk tulisan yang dibuat oleh manusia. Dokumen yang dimaksud adalah suatu catatan  baik berupa catatan di atas kertas maupun dalam bentuk elektronik. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan angket, wawancara mendalam dan dokumen. Angket akan disebarkan kepada stakeholder dan kepada narasumber yang dianggap mengerti dan peduli terhadap pengembangan aksara naskah Barzanji, teknik wawancara untuk melengkapi data hasil angket. Selanjutnya penelusuran dokumen yang terkait dengan naskah Barzanji untuk melengkapi data yang dibutuhkan.  Analisis data menggunakan model analisis interaktif, terdapat empat langkah yang saling berinteraksi satu dengan lainnya dalam bentuk siklus. Keempat langkah itu adalah; pengumpulan data, reduksi data, penyajian data untuk dijadikan bahan revisi dan penarikan kesimpulan.  Manfaat penelitian akan menghasilkan sebuah  Naskah Barzanji (buku ajar) sebagai pendukung mata pelajaran Barzanji di pesanteren dan akan menjadi bacaan yang digunakan dari berbagai upacara keagamaan misalnya dalam memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW pada bulan Rabiul Awal dan acara lainnya khususnya di Sulawesi Selatan  Kata Kunci: Naskah Barzanji, Aksara Arab, dan Kaligrafi Islam
Pelatihan Pembuatan Kaligrafi Aksara Lontara sebagai Hiasan Dinding di Desa Bonde Utara Kecamatan Pamboang Kabupaten Majene Ahmad, Abd. Aziz; Aziz, Baso Indra Wijaya; Wulandari, Sri Riski
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2023:PROSIDING EDISI 6
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak – Kaligrafi merupakan salah satu karya seni yang populer di dunia, termasuk Indonesia.  Seni dan kesenian adalah hal atau aktivitas yang berkaitan dengan keindahan yang secara alamiah ada pada diri manusia. Seni adalah karya manusia yang disajikan/dikemas secara indah untuk mengomunikasikan pengalaman batin hingga merangsang pula timbulnya pengalaman batin pada orang lain yang menikmatinya. Sifat dasar seni mendasari lahirnya karya-karya dengan karakter yang universal atau justru berbeda-beda. Seni pada dasarnya sangat universal, namun juga individual, ekspresif, kreatif, dan abadi. Seni secara umum memiliki berbagai fungsi, diantaranya sebagai media menyampaikan ekspresi, media/alat pemenuhan kebutuhan fisik/praktis, media pemenuhan kebutuhan psikologis/emosional, media kepercayaan/keyakinan tertentu, media pendidikan, maupun berbagai fungsi lainnya. Kunci kaligrafi adalah aksara yang ditulis dengan diperindah atau ditulis dengan penuh penjiwaan. Kegiatan PKM dilaksanakan di Desa Bonde Utara, Kecamatan Pamboang, Kab. Majene, Provinsi Sulawesi Barat. Pelaksanaan kegiatan PKM ini berfokus kepada pelatihan pembuatan kaligrafi dengan aksara Lontara yang salah satu kegunaannya dapat dijadikan sebagai hiasan dinding. Pelatihan ini memberikan pengetahuan serta keterampilan kepada peserta sebagai upaya pelestarian warisan b udaya dan kearifan lokal, sekaligus dapat menjadi bekal bagi peserta yang ingin menjadikan kegiatan ini sebagai sumber ekonomi kedepannya.Kata kunci: Pelatihan Kaligrafi, Aksara Lontara, Hiasan Dinding.
PKM Pelatihan Pembuatan Seni Kaligrafi Islam Sebagai Hiasan Dinding di Kabupaten Soppeng Ahmad, Abd. Aziz; Wijaya, Baso Indra; Wulandari, Sri Riski
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2024:PROSIDING EDISI 9
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kaligrafi merupakan salah satu karya seni yang populer di dunia, termasuk di negara kita Indonesia. Seni dan kesenian adalah hal atau aktivitas yang berkaitan dengan keindahan yang secara alamiah ada pada diri manusia. Seni adalah karya manusia yang disajikan/dikemas secara indah untuk mengomunikasikan pengalaman batin hingga merangsang pula timbulnya pengalaman batin pada orang lain yang menikmatinya. Sifat dasar seni mendasari lahirnya karya-karya dengan karakter yang universal atau justru berbeda-beda. Seni pada dasarnya sangat universal, namun juga individual, ekspresif, kreatif, dan abadi. Seni secara umum memiliki berbagai fungsi, di antaranya sebagai media menyampaikan ekspresi, media/alat pemenuhan kebutuhan fisik/praktis, media pemenuhan kebutuhan psikologis/emosional, media kepercayaan/keyakinan tertentu, media pendidikan, maupun berbagai fungsi lainnya. Kunci kaligrafi adalah aksara yang ditulis dengan diperindah atau ditulis dengan penuh penjiwaan. Kegiatan PKM dilaksanakan di Kecamatan Batu-Batu, Kecamatan Mario Riawa, Kabupaten Soppeng, Provinsi Sulawesi Selatan. Pelaksanaan kegiatan PKM ini berfokus kepada pelatihan pembuatan kaligrafi dengan Aksara Arab (Kaligrafi Islam) yang salah satu kegunaannya dapat dijadikan sebagai hiasan dinding. Pelatihan ini memberikan pengetahuan serta keterampilan kepada peserta sebagai upaya pelestarian warisan budaya dan kearifan lokal, sekaligus dapat menjadi bekal bagi peserta yang ingin menjadikan kegiatan ini sebagai sumber ekonomi ke depannya.
Pembelajaran Seni Kaligrafi Islam Kontemporer Ahmad, Abd. Aziz; Aziz, Baso Indra Wijaya; Wulandari, Sri Riski
Seminar Nasional LP2M UNM SEMINAR NASIONAL 2024 : PROSIDING EDISI 9
Publisher : Seminar Nasional LP2M UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan: 1) Mendeskripsikan berbagai jenis Seni Kaligrafi Islam Kontemporer.  2) Menemukan cara praktis dalam pembuatan Seni Kaligrafi Islam Kontemporer. Karena penelitian ini menfokuskan diri untuk menganalisis buku, maka penelitian ini dikategorikan sebagai analisis dokumen (documentary analisyis) atau kajian kepustakaan (Liberary Research). Dokumen adalah segala hal tentang materi dalam bentuk tulisan yang dibuat oleh manusia. Dokumen yang dimaksud adalah suatu catatan baik berupa catatan di atas kertas maupun dalam bentuk elektronik. Pengambilan data dilakukan dengan menelaah berbagai sumber bacaan dan dokumen. Selanjutnya penelusuran dokumen yang terkait dengan Kaligrafi Islam untuk melengkapi data yang dibutuhkan.  Analisis data menggunakan model analisis interaktif, terdapat empat langkah yang saling berinteraksi satu dengan lainnya dalam bentuk siklus. Keempat langkah itu adalah; pengumpulan data, reduksi data, penyajian data untuk dijadikan bahan revisi dan penarikan kesimpulan.  Hasil penelitian ini adalah mendeskripsikan jenis-jenis Kaligrafi Islam Kontemporer dan menemukan cara praktis dan langkah-langkah sistematis yang dilakukan untuk menghasilkan sebuah  karya Seni Kaligrafi Islam Kontemporer. Langkah tersebut adalah sebagai berikut; Tahap Awal, membuat pola dasar dengan garis yang melingkar. Tahap Kedua, adalah penambahan tulisan atau aksara. Tahap Ketiga, menambahkan objek berupa satwa, fauna, dan flora yang menjadi latar belakang. Tahap Keempat adalah penyelesaian akhir (finishing) dengan mengarsir bagian-bagian tertentu.  Kata kunci: Seni Lukis, Kaligrafi Islam, dan Seni Kaligrafi Islam Kontemporer.
Decorative Motifs on the Woven Cloth: Local and Indonesian Fine Arts Education Study Jayadi, Jayadi; Ahmad, Abd. Aziz; Yunus, Pangeran Paita
ETDC: Indonesian Journal of Research and Educational Review Vol. 4 No. 3 (2025): June
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/ijrer.v4i3.3123

Abstract

This study aims to analyze the meaning of motifs, functions of motifs, and functions of bebet woven fabrics in the Sasak Ende community in terms of education and economy. This study uses a qualitative approach with an ethnographic approach, in-depth interviews, and documentation. We conducted this study in the Sasak Ende Tourism Village, Central Lombok Regency. Data analysis was carried out in the stages of data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of the study showed that the kembang komak putiq woven cloth (white komak bean motif) is one of the oldest woven cloths with geometric patterns in the form of vertical lines and horizontal lines, forming a checkered motif that has been woven from generation to generation, Selentang (animal feet, Ragi bararti bumbu Bingkal means "animal feet" (buffalo) and Orong means "road." Maten kao (buffalo eyes) Biwih kaing (mouth of the cloth). The kembang komak putiq woven cloth (white komak flower) contains symbolic meaning and symbolic function in traditional events related to traditional rituals, traditions, and Sasak culture. The symbolic meaning of the motif includes religious values, aesthetic values, and education. This motif presents the identity of Sasak culture, spirituality, and the relationship between humans and the surrounding environment. Currently, the Sasak Ende community uses the kembang komak white woven cloth as an educational and economic value. The community faces challenges in sustainably inheriting weaving skills because of the rapid influence of technology, lifestyle changes, education, and contemporary demands on the current generation.
MEDIA AJAR RAGAM HIAS ECOPRINT TEKNIK POUNDING PADA TAS JINJING Nufadillah, Nurfadillah; Ahmad, Abd. Aziz; Aswar, Aswar
JURNAL IMAJINASI Vol 9, No 1 (2025): Januari-Juni
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/i.v9i1.71998

Abstract

This research is research and development (R&D) which refers to the 4D development model according to Thiagarajan (1974). This research aims to develop teaching media for ecoprint decoration using pounding techniques in class VII of SMP Negeri 5 Pallangga based on valid presentations. This development research was carried out through three stages, namely define, design and development. Data collection techniques include observation, validation from material and media experts and documentation. From the data collected based on validation from material experts and media experts, it was then converted using the Benchmark Reference Approach (PAP) referring to Widoyoko (2009). The results of the research achieved after analysis are: 1) teaching materials for decorative ecoprint pounding techniques with an average assessment score by material experts from the aspects assessed, namely content and objective aspects, instructional quality is 4.52, category (very good), and declared suitable for use with revisions. 2) Research by media experts from the technical quality aspect obtained an X score (average score obtained) of 4.6, category (very good), and was declared suitable for use with revision. Based on this data, it can be concluded that the teaching media for ecoprint decorative pounding techniques on tote bags is suitable for use as a support for learning activities at SMP Negeri 5 Pallangga.
The Dynamics of Islamic Calligraphy Teaching and Learning in South Sulawesi Ahmad, Abd. Aziz
Jurnal Pendidikan Islam Vol. 5 No. 1 (2016): Nusantara Islamic Education
Publisher : Faculty of Tarbiyah and Education, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/jpi.2016.51.21-42xxx

Abstract

This is a library research studying data collected from library as well as interviews which were then analysed by means of description, arrangement, and interpretation. The result shows that Islamic calligraphy teaching and learning was introduced at the same time as the arrival of Islam in South Sulawesi in 1600s by three Islamic clerics. Pesantren was the main place for such teaching conducted through traditional method in which teacher exemplified handwritten Islamic calligraphy on board then students reproduced the example on paper. The results were then assessed by the teacher. In several Universities in Makassar, such as at Makassar State University (UNM) and State Islamic University (UIN) Alauddin Makassar, Khat (calligraphy) is taught through lecture, demonstration, and assignment. The teachings are performed in class using some media, such as video recording, audio recording, material from the internet, etc. One of calligraphy course institution in South Sulawesi is Lekfiah which was established in 2002. However, this institution experiences decline since the teachers are not fully engaged in managing the teaching. One type of Islamic calligraphy painting technique can be explained over four steps, 1) making basic pattern in form of infinity line, 2) creating background, 3) adding Islamic calligraphy text, and 4) finishing.
PKM Batik Tulis Bagi Guru MGMP Seni Budaya SMP se-Makassar Nurdin, Aulia Evawani; Hasnawati, Hasnawati; Ahmad, Abd. Aziz; B., Sukarman
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2024:PROSIDING EDISI 7
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat memiliki peranan penting dalam upaya pelestarian budaya batik sebagai identitas bangsa Indonesia yang memiliki beragam kekhasan motif berbasis kearifan lokal. Batik bukanlah hal baru bagi masyarakat di Kota Makassar. Batik telah banyak digunakan oleh masyarakat di Kota Makassar pada berbagai tempat atau kegiatan/acara. Batik yang digunakan memiliki beragam motif seperti motif kawung, bunga, mega mendung hingga lontara Bugis Makassar. Pengetahuan masyarakat di Kota Makassar terhadap batik cenderung berupa kain bermotif yang sering digunakan sebagai seragam siswa atau dikenakan ke kantor atau acara pernikahan. Batik yang cenderung yang digunakan masyarakat tersebut berupa tekstil bermotif batik. Oleh karena itu, masyarakat perlu memahami tentang batik. Salah satu upaya untuk memberikan pemahaman tentang batik dapat dilakukan melalui pembelajaran di sekolah. Beberapa guru yang tergabung di Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Seni Budaya Tingkat SMP se-Makassar memiliki latar belakang pendidikan bukan dari seni rupa atau pendidikan seni rupa dan belum pernah mengikuti pelatihan membatik sehingga guru kurang terampil membelajarkan batik di sekolah. Solusi dalam mengatasi permasalahan tersebut ialah mengadakan pelatihan yakni “PKM Batik Tulis bagi Guru MGMP Seni Budaya SMP se-Makassar”. Pelaksanaan pelatihan tersebut menggunakan metode ceramah, diskusi, demonstrasi, praktik dan evaluasi. Pelatihan tersebut diikuti 28 orang guru seni budaya yang tergabung dalam MGMP Seni Budaya SMP Makassar. Hasil dari pelatihan tersebut ialah guru memperoleh pengetahuan dan keterampilan membuat karya batik tulis berbasis kearifan lokal Sulawesi Selatan dengan menerapkan motif perahu padewakang dan teripang. Motif tersebut terinspirasi dari jalur teripang yakni kisah pelaut Makassar menuju Australia mencari teripang. Karya batik tulis yang dihasilkan guru-guru tersebut sangat bervariasi dengan memadukan aksara lontara, ombak dan unsur motif lainnya sehingga menambah keindahan karya batik tersebut. Pengetahuan dan keterampilan tentang batik tulis yang telah diperoleh guru pada pelatihan tersebut dapat diajarkan kepada siswa di sekolah masing-masing.
Pelatihan Pembuatan Kaligrafi Islam Kontemporer sebagai Hiasan Dinding pada Pondok Pesantren Pusat As'adiyah Sengkang Ahmad, Abd. Aziz; Wulandari, Sri Riski
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2025:PROSIDING EDISI 1
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Kaligrafi merupakan salah satu karya seni yang populer di dunia, termasuk Indonesia. Seni adalah karya manusia yang disajikan/dikemas secara indah untuk mengomunikasikan pengalaman batin hingga merangsang pula timbulnya pengalaman batin pada orang lain yang menikmatinya. Sifat dasar seni mendasari lahirnya karya-karya dengan karakter yang universal atau justru berbeda-beda. Seni pada dasarnya sangat universal, namun juga individual, ekspresif, kreatif, dan abadi. Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) merupakan salah satu pilar fundamental dalam Tridarma Perguruan Tinggi sebagai sarana mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk pemberdayaan masyarakat. Kegiatan PkM ini diikuti oleh 31 peserta yang berasal dari Pondok Pesantren Pusat As'adiyah Sengkang. Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk meningkatkan keterampilan kreatif, memperkaya media ekspresi spiritual, dan menumbuhkan potensi kewirausahaan di kalangan santri. Metode yang digunakan adalah pemberian materi, demonstrasi, dan praktik terbimbing yang didampingi oleh tim pengabdi. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman konsep dan penguasaan teknik kaligrafi kontemporer di kalangan peserta, yang teramati dari sesi tanya jawab dan kualitas karya yang dihasilkan. Luaran utama dari kegiatan ini adalah 31 karya kaligrafi kontemporer unik yang fungsional sebagai hiasan dinding di lingkungan pesantren maupun rumah peserta, sekaligus menjadi media dakwah visual. Selain itu, teridentifikasi adanya peningkatan minat yang kuat dari para santri untuk mengembangkan keterampilan ini ke arah kewirausahaan. Pelatihan ini berhasil mengintegrasikan aspek pendidikan, seni, dakwah, dan pemberdayaan ekonomi yang selaras secara strategis dengan visi dan misi Pondok Pesantren Pusat As'adiyah Sengkang. Kata Kunci: Kaligrafi Kontemporer, Pengabdian kepada Masyarakat, Pemberdayaan Santri, Santripreneurship, Pondok Pesantren As'adiyah