Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI PENTABIO DENGAN KETETAPAN PEMBERIAN IMUNISASI PENTABIO PADA BAYI USIA 2-11 BULAN DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI MARTAPURA TAHUN 2017 Ifansyah, Nur; Ridhan Nazmy, Muhammad; Halimah, Nur
Jurnal Kebidanan Mutiara Mahakam Vol 6 No 2 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mutiara Mahakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.002 KB) | DOI: 10.36998/jkmm.v6i2.29

Abstract

Pengetahuan ibu mengenai imunisasi sangat berpengaruh terhadap ketepatan jadwal pemberian imunisasi. Ketidaktepatan waktu atau jadwal pemberian imunisasi menyebabkan vaksin tidak bekerja secara optimal.Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai bayi usia 2-11 bulan yang berkunjung ke BPM di Martapura yang memenuhi syarat inklusi dan ekslusi dengan teknik total sampling.Jumlah sampel yang didapatkan adalah 42 responden. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner dan check list. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis menggunakan uji statistik Chi Square (X2).Hasil penelitian yang didapat adalah pengetahuan ibu tentang imunisasi rendah menyebabkan ketepatan imunisasi Pentabio Kombinasi juga rendah. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa nilai Chi-Square yaitu 9,227 lebih besar dibandingkan dengan nilai tabel 3,841 (Xhitung 9,227 > Xtabel 3,841) dan P Value = 0,001, dimana Sig < nilai α (0,001 < 0,05). Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar ibu memiliki pengetahuan yang kurang tentang imunisasi sehingga ketepatan imunisasi DPT pun rendah.
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN CIRI SEKS SEKUNDER PADA REMAJA PUTRI USIA 11-13 TAHUN DI SDN 003 LOA JANAN ULU TAHUN 2017 Arsyad; Noorbaya, Siti; Saidah, Siti; Ifansyah, Nur; Ridhan Nazmy, Muhammad
Jurnal Kebidanan Mutiara Mahakam Vol 6 No 2 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mutiara Mahakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.376 KB) | DOI: 10.36998/jkmm.v6i2.31

Abstract

Tahap remaja adalah masa transisi antara masa anak dan dewasa, dimana terjadi pacu tumbuh, timbul ciri-ciri seks sekunder, tercapai fertilitas dan terjadi perubahan-perubahan psikologik serta kognitif. Proses pertumbuhan itu dapat berlangsung dengan baik dan ia memerlukan gizi yang baik dan berimbang,sehingga dapat tumbuh kembang dengan kemampuan reproduksi yang normal pula. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan status gizi dengan ciri seks sekunder pada remaja putri usia 11-13 tahun di SDN 003 Loa Janan Ulu tahun 2017.Penelitian ini bersifat deskriptif analitik yaitu metode untuk mengetahui hubungan status gizi dengan ciri seks sekunder pada remaja putri usia 11-13 tahun di SDN 003 Loa Janan Ulu tahun 2017, dengan desain penelitian cross sectional. Populasi penelitian adalah semua remaja putri usia 11-13 tahun di SDN 003 Loa Janan Ulu yang berjumlah 48 orang. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling. Analisis data menggunakan metode statistic Chi Square dengan α = 0,05.Berdasarkan hasil uji chi square diketahui bahwa ada hubungan yang signifikan antara status gizi dengan ciri seks sekunder, dengan melihat hasil uji Fisher’s Excat Test diperoleh nilai p value = 0,001 dan nilai alpha = 0,05 maka P value< alpha dengan demikian ada hubungan status gizi dengan ciri seks sekunder pada remaja putri usia 11-13 tahun di SDN 003 Loa Janan Ulu Tahun 2017.
Sistem PLTS Dengan Boost Converter Empat Tingkat Ifansyah, Nur; Sartika, Linda; Huda, Abil
Jurnal Kajian Teknik Elektro Vol 9, No 1 (2024): JKTE VOL 9 NO 1 (MARET 2024)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/jkte.v9i1.7193

Abstract

Pada tugas akhir ini didesain dan dirancang sistem sel surya yang terhubung boost converter empat tingkat. Intensitas radiasi matahari yang berubah-ubah sepanjang waktu mengakibatkan daya yang dihasilkan sel surya menjadi naik turun. Bila sel surya tersebut dihubungkan dengan beban akan mengakibatkan daya keluaran sel surya tidak optimum, sehingga menyebabkan efisiensi daya keluaran sel surya terhadap daya maksimum rendah. Untuk menjaga agar sel surya selalu menghasilkan daya yang tinggi maka diperlukan suatu kontrol MPPT (Maximum Power Point Tracking) P&O (Perturb and Observe) intensitas cahaya matahari maksimum 1000 W/m² dengan daya diperoleh 1636 Watt.
PERANCANGAN PROTOTYPE APLIKASI SAME US SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN Komariah, Nur Laila; Haris, Celine Aloyshima; Syaddat, Haliza; Muarifan, Ridho; Ifansyah, Nur; Refiyani, Nadya Arifah; Aulya Putri, Ilda Sendy; Safithri, Nabila; Wedastera Putra, I Made Arya; Salsabilla, Ayu
Jurnal Media Informatika Vol. 6 No. 6 (2025): Edisi Nopember - Desember 2025
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jumin.v6i6.7489

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan prototype aplikasi Same Us sebagai media pembelajaran interaktif berbasis video pendek dengan menggunakan model pengembangan Research and Development (4D), yang terdiri dari tahap Define, Design, Develop, dan Disseminate. Aplikasi ini dirancang untuk menjawab tantangan pembelajaran modern yang dihadapkan pada fenomena short attention span serta kebutuhan terhadap media belajar yang fleksibel, inklusif, dan kolaboratif. Pada tahap Define, dilakukan analisis kebutuhan pengguna melalui kajian literatur dan observasi untuk mengidentifikasi permasalahan dalam aksesibilitas dan motivasi belajar. Tahap Design berfokus pada pembuatan antarmuka pengguna (User Interface) dan pengalaman pengguna (User Experience) yang menarik serta mudah digunakan. Hasil perancangan menunjukkan bahwa Same Us mampu memfasilitasi pembelajaran melalui video interaktif, forum diskusi, sistem poin/reward, serta peluang monetisasi bagi kreator edukasi. Implementasi model 4D terbukti efektif dalam menghasilkan prototype aplikasi yang relevan dengan kebutuhan pendidikan digital masa kini, sekaligus mendukung pembelajaran aktif, kolaboratif, dan berkelanjutan.