Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Territory of Student Community Spaces Based on Fixed Elements, Semi-Fixed Elements, and Activity Patterns Tamimi, Shabrina; Munawarah Panggabean , Siti; Rachma Marcillia , Syam
Pendhapa Vol. 15 No. 1 (2024)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/pendhapa.v15i1.6319

Abstract

Student community spaces are essential facilities provided by universities to support various extracurricular activities. However, these spaces often fail to fully accommodate the diverse needs and activities of students, leading to a process of adaptation where users modify the space by adding both physical and non-physical elements. This study, utilizing behavior mapping and questionnaires, aims to analyze how students use and adapt these community spaces, focusing on the territorial adjustments made through physical elements and user activities. The findings reveal that most space adaptations involve semifixed elements, particularly in areas where informal activities take place. In contrast, formal activities tend to be conducted in indoor spaces where the physical elements are predominantly fixed. These insights highlight the necessity for more flexible and adaptable design strategies in student community spaces to better meet the needs of their users.
Territory of Student Community Spaces Based on Fixed Elements, Semi-Fixed Elements, and Activity Patterns Tamimi, Shabrina; Munawarah Panggabean , Siti; Rachma Marcillia , Syam
Pendhapa Vol. 15 No. 1 (2024)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/pendhapa.v15i1.6319

Abstract

Student community spaces are essential facilities provided by universities to support various extracurricular activities. However, these spaces often fail to fully accommodate the diverse needs and activities of students, leading to a process of adaptation where users modify the space by adding both physical and non-physical elements. This study, utilizing behavior mapping and questionnaires, aims to analyze how students use and adapt these community spaces, focusing on the territorial adjustments made through physical elements and user activities. The findings reveal that most space adaptations involve semifixed elements, particularly in areas where informal activities take place. In contrast, formal activities tend to be conducted in indoor spaces where the physical elements are predominantly fixed. These insights highlight the necessity for more flexible and adaptable design strategies in student community spaces to better meet the needs of their users.
Konsep Eco Tourism Design Pada Ruang Terbuka Hijau Publik (RTHP) Untuk Peningkatan Pariwisata Budaya di Kota Yogyakarta Nugroho, Martino Dwi; Tamimi, Shabrina
Lintas Ruang: Jurnal Pengetahuan dan Perancangan Desain Interior Vol 12, No 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/lintas.v12i1.12546

Abstract

Kota Yogyakarta sebagai wilayah perkotaan dengan karakteristik ketersediaan tanah terbatas tak lepas dari permasalahan penyediaan kuantitas Ruang Terbuka Hijau (RTH). Sejalan dengan meningkatnya gerakan pengembangan ekowisata, Pemerintah Kota Yogyakarta juga serius memajukan beberapa potensi pariwisata yang dapat diaplikasikan menjadi konsep ekowisata. Pada saat yang sama pariwisata budaya dan warisan budaya telah menjadi elemen penting untuk menarik wisatawan datang ke destinasi. Hal ini tentu berimplikasi pada dikotomi pariwisata budaya dan budaya pariwisata. Konsep eco tourism design dianggap sesuai dengan Visi RPJPD Kota Yogyakarta 2005-2025 adalah: “Kota Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan Berkualitas, Pariwisata Berbasis Budaya dan Pusat Pelayanan Jasa, yang Berwawasan Lingkungan” yang salah satu misinya adalah Mempertahankan predikat Kota Yogyakarta sebagai Kota Pariwisata, Kota Budaya dan Kota Perjuangan. Tema Ecodesign diangkat karena melihat fenomena di perkotaan khususnya di Kota Yogyakarta bahwa kondisi lingkungan di Yogyakarta mengalami penurunan sebagai dampak dari pembangunan. Apalagi ditambah dengan konsep RTH yang hanya sebuah taman. Tema ecodesign juga didasarkan atas regulasi pemerintah Kota Jogja bahwa pembangunan wilayah harus berdasar atas pembangunan yang berwawasan lingkungan. Penelitian ini mencoba membangun konsep eco tourism design dengan spesifik kasus pada RTH sebagai salah satu konsep yang ditawarkan untuk membangun pariwisata berbasis budaya di kota Yogyakarta.