Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

STUDI PENGELOLAAN SAMPAH PLASTIK DI PANTAI KUTA SEBAGAI BAHAN BAKAR MINYAK Wedayani, Ni Made
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Vol 15, No 2 (2018): September 2018
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.358 KB) | DOI: 10.14710/presipitasi.v15i2.122-126

Abstract

Sampah plastik merupakan salah satu indikator pencemar pantai, terlebih pada musim tertentu sampah plastik di lautan akan singgah ke tepi pantai sehingga mengganggu fungsi pantai sebagai tempat rekreasi. Permasalahan sampah ini juga menjadi masalah bagi sebagian pantai di Bali termsuk Pantai Kuta. Sebagai salah satu ikon wisata Bali sudah seharusnya Pantai kuta terbebas dari sampah plastik, sehingga pengolahan sampah plastik dirasa perlu untuk diusahakan. Adapun alternatif penanganan sampah plastik yang saat ini banyak diteliti dan dikembangkan adalah mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar. Mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak dapat dilakukan dengan proses cracking. Ada tiga macam proses yaitu hydro cracking, thermal cracking dan catalytic cracking. Bahan bakar dihasilkan dari cracking sampah plastik tergantung pada jenis plastik, proses retak yang digunakan, katalis jenis, suhu pyrolisis dan suhu kondensor. Bahan bakar dari sampah plastik ini diharapkan dapat mensubstitusi bahan bakar solar. Selain diubah menjadi bahan bakar, plastik juga dapat diolah menjadi bahan pembuat karbon aktif
Analisis Komposisi Tumbuhan di Kawasan Sabuk Hijau Waduk Palasari Wedayani, Ni Made; Vipriyanti, Nyoman Utari; Widnyana, I Ketut
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Vol 17, No 2 (2020): Juli 2020
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.762 KB) | DOI: 10.14710/presipitasi.v17i2.177-184

Abstract

Waduk Palasari merupakan waduk terbesar di Pulau Bali yang berfungsi sebagai penyedia air untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat sekitar. Kondisi waduk yang berbatasan langsung dengan Hutan Palasari, menjadikan kawasan vegetasi sekitar waduk berperan penting dalam menjaga cadangan air tanah dan mengurangi laju erosi di area bantaran waduk. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur vegetasi dan keragaman serta upaya konservasi di kawasan sabuk hijau Waduk Palasari. Metode yang dipergunakan adalah indeks kerapatan, indeks Shannon-Wienner, indeks Simpson serta indeks nilai penting (INP) untuk mengetahui kedudukan ekologis tanaman dalam suatu komunitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, tanaman yang memiliki peran dalam komunitas sabuk hijau Waduk Palasari diantaranya yaitu pisang, mahoni dan spathodea, yang ditunjukkan oleh INP tertinggi berkisar 20,83%, 20,24% dan 19,80%. Ketiga jenis tanaman ini merupakan tanaman yang adaptif dan mampu mengurangi erosi. Adapun nilai keanekaragaman tanaman pada area penelitian tergolong sedang dengan dominasi keanekaragaman spesies di tingkat pohon. Upaya pelestarian sabuk hijau secara berkelanjutan perlu dilakukan dengan memperbanyak jumlah tanaman endemik di kawasan waduk seperti pulai dan bayur, hal ini perlu diupayakan guna mempertahankan identitas kawasan.
Utilization of banana waste biochar to reduce heavy metal contamination in soil and maize plants Wedayani, Ni Made; Rai, I Nyoman; Mahardika, I Gede; Wijana, I Made Sara
Journal of Degraded and Mining Lands Management Vol. 11 No. 2 (2024)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15243/jdmlm.2024.112.5475

Abstract

There are indications of heavy metal contamination in soil and agricultural products on paddy fields in Subak Kerdung, Bali. Soil amendments are needed to reduce heavy metal content in contaminated soil to minimize heavy metals in plants. Biochar that contains high organic carbon material and is highly resistant to decomposition is claimed to inhibit and reduce the content of heavy metals in soil and plants. Banana wastes containing cellulose and lignin are considered good as biochar raw materials. This research that aimed to observe the ability of banana waste biochar to reduce heavy metals in soil taken from Subak Kerdung, Bali, was conducted in a greenhouse using maize plants as control plants. The treatments tested consisted of two factors. The first factor was the type of banana waste as biochar-making material consisting of banana stem biochar, banana peel biochar, banana fruit bunch biochar, and mixed biochar (banana stem + banana peel + banana fruit bunch). The second factor was the biochar dosage, which consists of four contents, namely 0 t/ha, 5 t/ha, 10 t/ha, and 15 t/ha. All treatment combinations were arranged in a two-factor, randomized block design with three replications. The results showed that mixed biochar (banana stem + banana peel + banana fruit bunch) effectively reduced Pb and Cu in maize plants. In contrast, banana peel biochar could optimally reduce Cd content in soil and its content in plants. Based on the dose, 15 t/ha of mixed biochar reduced Pb and Cd contents, while 10 t/ha of mixed biochar reduced Cu content.