Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

EFISIENSI YARD OCCUPANCY RATIO (YOR) DI PT. INDONESIA KENDARAAN TERMINAL Yusfita Chrisnawati; Julia Rachmagiyanti Putri
LOGISTIK Vol 7 No 2 (2014): Logistik
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepadatan penggunaan lapangan penumpukan di PT. IKT. Berdasarkan hasil analisis data sekunder yang menunjukan YOR rata-rata tahun 2013 mencapai 70,25%. Solusi yang diperlukan adanya perluasan lahan lapangan penumpukan serta ketegasan pihak IKT terhadap pemilik barang yang menumpuk melebihi batas waktu yang ditentukan untuk segera mengeluarkan kargo.
ANALISIS KINERJA OPERASIONAL TRANSJAKARTA KORIDOR GR 2 TANAH ABANG EXPLORER DALAM UPAYA PENINGKATAN PELAYANAN Yusfita Chrisnawati; Shabiah Nurhana
LOGISTIK Vol 12 No 1 (2019): Logistik
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/logistik.v12i1.13716

Abstract

Penelitian ini berjudul “Analisis Kinerja Operasional Transjakarta Koridor GR 2 Tanah Abang Explorer Dalam Upaya Peningkatan Pelayanan” bertujuan untuk menganalisa komponen atau indikator kinerja operasional dalam pengoperasian Tanah Abang Explorer sekaligus sebagai salah satu syarat kelulusan program studi Diploma III Manajemen Pelabuhan Universitas Negeri Jakarta. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisa Tugas Akhir ini adalah pendekatan data primer berupa survey di lapangan dan pendekatan data sekunde berupa data-data yang berkaitan dengan kinerja operasional terkait serta kepustakaan dan metode penelitian. Dari hasil data penelitian mengenai kinerja operasional transjakarta koridor GR 2 Tanah Abang Explorer dapat disimpulkan bahwa kinerja Tanah Abang Explorer sudah cukup baik dalam memberikan pelayanan kepada penumpang. Namun dengan headway yang kecil, kecepatan perjalanan dan waktu tempuh yang sesuai jadwal, pada jam sibuk Tanah Abang Explorer belum mampu mengangkut seluruh penumpang yang berada pada tempat pemberhentian yang disebabkan load factor lebih dari 70% sehingga penumpang tidak dilayani dengan baik. Dalam upaya mengatasi pemasalahan tersbut disarankan untuk memperkecil nilai headway dan menambah jumlah armada bus terutama pada jam sibuk. Semakin kecil nilai headway dan semakin besar jumlah bus, daya angkut busway akan makin tinggi dan waktu tunggu penumpang menjadi lebih kecil, sehingga dapat meningkatkan pelayanan Transjakarta Koridor GR 2 Tanah Abang Explorer.
PREDIKSI ANGKUTAN PENUMPANG NATAL 2015 DAN TAHUN BARU 2016 DI PELABUHAN TANJUNG PRIOK Yusfita Chrisnawati; Merrina Agustin
LOGISTIK Vol 9 No 1 (2016): Logistik
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kantor Otoritas Pelabuhan Utama sebagai pelaksanaan pengaturan, pengendalian dan pengawasan kegiatan lalu lintas dan angkutan laut serta penjaminan kelancaran arus barang, penumpang di pelabuhan. melakukan kerjasama untuk persiapan angkutan penumpang dengan pengelolaan terminal penumpang, khususnya saat penanganan kegiatan angkutan penumpang natal dan tahun baru. Penulis mengambil judul tersebut karena memprediksi angkutan penumpang mendatang saat natal dan tahun baru dapat mengetahui jumlah angkutan penumpang mendatang saat natal dan tahun baru untuk mengantisipasi lonjakan yang terjadi saat natal dan tahun baru mendatang. Metode yang digunakan penulis dalam penyusunan tugas akhir ini adalah metode Average/ rata-rata bergerak adalah suatu metode peramalan yang menggunakan rata-rata periode terakhir data untuk meramalkan periode berikutnya.
PENGARUH IDLE TIME TERHADAP PRODUKTIVITAS BONGKAR MUAT PADA PT. MUSTIKA ALAM LESTARI Yusfita Chrisnawati; Roy Bagas Wiyanto
LOGISTIK Vol 9 No 1 (2016): Logistik
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peranan perusahaan bongkar muat sangat penting dalam proses pelayanan jasa membongkar dan memuat petikemas di pelabuhan. dalam melayani pembongkaran impor harus memperhatikan segala aspek, dalam pembongkaran petikemas dari kapal ke demaga (stevedoring), pengangkutan petikemas dari dermaga ke lapangan (cargodoring), sehingga proses bongkar berjalan dengan lancar. terminal sangat berperan penting dalam mengukur baik buruknya kinerja pelabuhan dengan menggunakan waktu efektif bekerja bongkar sebaik mungkin dan memperkecil waktu kerja yang yang terbuang, sehingga waktu lamanya kapal didermaga menjadi lebih singkat maka biaya distribusi menjadi berkurang. Dengan ini untuk memperkecil waktu yang terbuang (Idle Time) yang berdampak terhadap tingginya kinerja bongkar muat maka PT. Mustika Alam Lestari agar menambahkan alat Head Truck dengan perbandingan 1 : 3 : 7, yang artinya dengan menggunakan satu unit QCC akan di dukung dengan tiga unit RTG di lapangan penumpukan dan di sertai tujuh unit truk pengangkut dengan menentukan perencanaan yang akurat dan memperhatikan pengaturan petikemas dilapangan dengan baik serta teliti dalam mengurangi pengangsuran petikemas (Rehandle) di lapangan penumpukan.
Pengaruh Trouble Terhadap Produktivitas Alat QUAYSIDE CONTAINER CRANE (QCC) Di PT. Mustika Alam Lestari Yusfita Chrisnawati; Bathari Fitra
LOGISTIK Vol 9 No 2 (2016): Logistik
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Mustika Alam Lestari merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa kepelabuhanan, serta melayani kegiatan bongkar muat petikemas. Di dalam kegiatan bongkar muat peran alat Quayside Container Crane (QCC) sangatlah penting dalam produktivitas perusahaan agar Box Crane per Hour (BCH) yang dihasilkan dapat memenuhi standar yang telah ditetapkan, yaitu waktu yang dibutuhkan alat untuk memindahkan petikemas dalam waktu per jam. Dari hasil pengamatan yang mendasarkan pada observasi dan juga dengan beberapa sumber data, dapat disimpulkan bahwa kinerja alat harus didukung dengan kondisi alat, keahlian operator dan kondisi di lapangan. Pencapaian produktivitas alat QCC di PT. MAL pada bulan januari sudah memenuhi standar yaitu 47 boxes/hour, tetapi pada bulan februari produktivitasnya menurun menjadi 32 boxes/hour. Hal itu dikarenakan penanganan pada salah satu kapal yaitu MV. WAN HAI 171 V.157 SN mengalami trouble yang disebabkan oleh kesalahan pengoperasian alat oleh operator. Produktivitas QCC 03 yang tertinggi hanya dapat menghasilkan 6 box/hour, sedangkan pada QCC 02 dan QCC 01 menghasilkan produktivitas yang terendah. Maka dari itu penulis memberikan masukan yaitu dengan meningkatkan kinerja operator QCC agar lebih ahli dan teliti dalam mengoperasikan QCC supaya tidak terjadi kecerobohan yang dapat mengakibatkan kerusakan pada alat. Untuk bagian peralatan jugta harus memeriksa kondisi alat sebelum atau sesudah digunakan demi kelancaran kegiatan bongkar muat
User Satisfaction of Intermodal Transportation Services at Nusantara Passenger Terminal, Tanjung Priok Port, Jakarta Yusfita Chrisnawati; Winoto Hadi; Tegar Abdi Putro
Jurnal Transportasi Multimoda Vol 18, No 1 (2020): juni
Publisher : Puslitbang Transportasi Antarmoda-Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3710.989 KB) | DOI: 10.25104/mtm.v18i1.1440

Abstract

According to a strategic plan of Directorate General of Sea Transport, port accessibility has become one of the leading infrastructure development aims. The operator of the Nusantara Terminal in Tanjung Priok Port has provided an intermodal transport network through a variety of services. The presence of this intermodal transportation service must meet the quality of service that meets the satisfaction of its users. Quality of service reflects the perception of users of intermodal services that are highly dependent on intermodal service operational decisions made by the operator. The need to maintain market share and increase profits is the main impetus for improving the quality of intermodal transportation services. This study focuses on measuring user satisfaction and perceptions of intermodal transportation services provided by the Tanjung Priok Nusantara Terminal operator and analyzing what factors of intermodal transportation services need to be improved to meet user satisfaction. The measurement of service user satisfaction uses the Customer Satisfaction Index (CSI) calculation method. Meanwhile, the Importance Performance Analysis (IPA) method is used to analyze the factors that influence the satisfaction of service users. Data collection is done by direct observation in the field, the interview process, and the distribution of questionnaires to respondents to obtain data on perceptions and expectations of inter-modal transportation services. The calculation result of the Customer Satisfaction Index (CSI) shows that respondents are satisfied with the facilities and services presented by the terminal manager; this can be seen from the CSI value obtained, which is 71.79%. Calculation of Importance Performance Analysis (IPA) shows that the attributes that need to be improved include the second attribute "Availability of pedestrian facilities that are safe (clear), comfortable, and protected ..", the 5th attribute "Availability of public transport shuttle (bus, taxis, and the like) to accommodate passengers ... ", the 6th attribute" Availability of clear information, including availability and clarity of information about routes, fares ... ", 7th attribute" Availability of facilities for adequate disability ", and attributes 11th "Availability of transportation mode transfer facilities that pay attention to security aspects ...".
POTENSI PELABUHAN SORONG SEBAGAI SIMPUL TOL LAUT Yusfita Chrisnawati
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 11 No 1 (2016): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (708.088 KB)

Abstract

Berdasarkan Williamson Indeks, perbandingan ketimpangan antara wilayah barat dan timur Indonesia adalah 0,83: 0,4. Tingginya ransum ini disebabkan oleh pendapatan per kapita yang tidak merata antara pulau Jawa sebagai pulau utama dan pulau lainnya. Pemerintah Indonesia melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019, memprioritaskan pembangunan di wilayah timur untuk mempercepat ekonomi dan menyeimbangkan distribusi logistik. Pelabuhan Sorong adalah salah satu pintu gerbang transportasi laut di Provinsi Papua yang diprediksi perkembangannya akan memberikan dampak positif pada pembangunan ekonomi berbasis masyarakat dan sumber daya alam lokal.Studi ini didasarkan pada kondisi Pelabuhan Sorong yang ada dan rencana pembangunan lokal-nasional Sorong, yang kemudian diolah dengan metode peramalan permintaan dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan Pelabuhan Sorong sebagai salah satu simpul Tol Laut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyajikan berbagai rekomendasi untuk memperkuat konektivitas Pelabuhan Sorong, memberikan alternatif jalur Tol Laut dan juga memberikan beberapa saran kepada pemerintah daerah sebagai upaya untuk meningkatkan pembangunan ekonomi berbasis masyarakat.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pelabuhan Sorong memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai simpul di Tol Laut dengan beberapa notasi pengembangan seperti aksesibilitas; transportasi multimodal; sumber daya manusia dan teknologi dan juga konflik kepentingan lokal. Penerapan Tol Laut memungkinkan distribusi barang untuk meningkatkan dan merangsang pertumbuhan ekonomi di Papua.
MODEL REGRESI BANGKITAN DAN TARIKAN PENUMPANG KAPAL Study kasus: PT. Pelni (Persero) Yusfita Chrisnawati
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 11 No 1 (2016): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1086.172 KB)

Abstract

Indonesia sebagai negara maritim dengan wilayah kepulauan terbesar di dunia memiliki kepentingan untuk mengembangkan transportasi laut yang dapat diandalkan untuk mendapatkan berbagai manfaat yang salah satunya adalah untuk mempercepat pertumbuhan ketidaksetaraan antara kawasan timur dan barat. Dibandingkan dengan transportasi udara, transportasi laut relatif lebih murah untuk masyarakat ekonomi menengah ke bawah, namun pergerakan penumpang menggunakan transportasi laut cenderung menurun secara bertahap sebagai dampak dari persaingan mode. Tujuan penelitian adalah untuk menemukan faktor-faktor yang terkena dampak terhadap perjalanan generasi dan daya tarik gerakan penumpang transportasi laut.Data OD matriks penumpang dari 92 port, data sosio-ekonomi dan konten spasial diproses dan dibagi menjadi 7 zona berdasarkan karakteristik geografis. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menghasilkan model matematis dari generasi perjalanan dan daya tarik penumpang dengan 2 variabel dependen dan 12 variabel independen.Hasilnya menunjukkan bahwa zona 4: Sulawesi menghasilkan perjalanan terbesar sedangkan zona 1: Sumatera adalah yang terkecil. Zona 7: Papua tercatat sebagai atraksi penumpang terbesar, sedangkan zona 1: Sumatera adalah yang terkecil. Papua membuktikan pergerakan penumpang paling banyak dengan 652.630 per tahun. Generasi perjalanan penumpang dipengaruhi oleh jumlah pencari kerja (X5) dan jumlah universitas (X7) dengan model regresi Ybang = 29161,68 + 0,178 X5 + 219.188 X7. Daya tarik perjalanan penumpang dipengaruhi oleh jumlah pencari kerja (X5), jumlah universitas (X7), dan PDRB (X12) dengan model regresi 32496,823 + 0,107 X5 + 219,188 X7 + 1,724E + 11 X12.