Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Upaya peningkatan pendapatan nelayan kecil melalui off fishing employment di Kabupaten Banyuwangi Widiastuti, Yusmia
Journal of Aquaculture Science Vol 6, No 1IS (2021): Vol 6 Issue Spesial 2021 Journal of Aquaculture Science
Publisher : Airlangga University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31093/joas.v6i1IS.179

Abstract

Pemanfaatan sumberdaya perikanan dan kelautan dalam bentuk usaha penangkapan ikan di wilayah Kabupaten Banyuwangi masih didominasi oleh perikanan rakyat (perikanan skala kecil/tradisional). Diketahui bahwa masih banyak buruh nelayan yang menggantungkan hidupnya kepada nelayan pemilik. Sehingga perlu dicarikan alternatif sumber pendapatan tambahan bagi rumah tangga nelayan kecil. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perilaku ekonomi rumah tangga nelayan, menganalisis kontribusi usaha off fishing terhadap peningkatan ekonomi rumah tangga nelayan, dan merumuskan alternatif strategi dalam rangka peningkatan pendapatan rumah tangga nelayan di Kabupaten Banyuwangi melalui off fishing employment. Lokasi penelitian ini difokuskan pada 2 kecamatan yaitu Kecamatan Muncar dan Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi. Pemilihan lokasi dilakukan dengan melakukan studi kasus terhadap rumah tangga nelayan skala kecil yang melakukan usaha off fishing pada lokasi penelitian dan sebanyak 30% diambil dengan menggunakan Simple Random Sampling. Analisa perilaku ekonomi rumah tangga nelayan kecil digambarkan dalam estimasi sejumlah variable pengalaman melaut, frekuensi melaut, jumlah alat tangkap, ukuran perahu, dan penambahan jumlah bensin. Kontribusi usaha off-fishing terhadap total pendapatan rumahtangga nelayan skala kecil cukup bervariasi, tergantung pada pendapatan nelayan dari penangkapan ikan di laut. Semakin besar pendapatan nelayan dari menangkap ikan di laut, semakin besar pula pendapatan nelayan dari penangkapan ikan di laut. Dengan menggunakan sistem off fishing strategi yang diperlukan adalah pemberian pelatihan teknologi terutama tentang aneka pengolahan hasil perikanan untuk meningkatkan added value, penguatan kelembagaan dilakukan dengan melakukan pembenahan kelembagaan, dan masalah keterbatasan modal dapat diatasi dengan pemberian bantuan permodalan.
The Influence of Economic and Entrepreneurial Environmental Factors on Coffee Farming Performance in Banyuwangi Regency Widiastuti, Yusmia
Journal of Aquaculture Science Vol 6, No 1IS (2021): Vol 6 Issue Spesial 2021 Journal of Aquaculture Science
Publisher : Airlangga University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31093/joas.v6i1IS.165

Abstract

The plantation sector is a sector that plays a role in the country's foreign exchange earnings. One of the foreign exchange-producing plantation commodities is coffee. In 2011, foreign exchange earnings from coffee commodities resulted in an export value of US$ 1,085.89 million or 10.1% of the export value of all agricultural commodities, or 0.5% of non-oil and gas exports or 0.4% of the total export value. To increase coffee productivity both in quality and quantity, it is necessary to improve the economic environment and also have the entrepreneurial competence of coffee farmers. The purpose of this study was to analyze the influence of the economic environment and entrepreneurship on-farm performance. This research was carried out in Banyuwangi Regency which was carried out purposively with the research population being coffee farmers who had a coffee area of 0.5 - 1 Ha. The results of the study show that the economic environment has a positive effect on entrepreneurship as a result, the better the economic environment, the better the entrepreneurship of farmers. The economic environment does not directly affect the performance of coffee farming but has a direct effect on farmer entrepreneurship. Entrepreneurship has a positive effect on farm performance, as a result, the better the farmer's entrepreneurship, the better his farming performance.Keywords: Economic Environmental Factors, Entrepreneurship, Farming Performance, Coffee
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DALAM SISTEM AGROFORESTRI TERHADAP PRODUKTIVITAS KOPI ROBUSTA DI KABUPATEN BANYUWANGI Widiastuti, Yusmia
Nusantara Hasana Journal Vol. 4 No. 12 (2025): Nusantara Hasana Journal, May 2025
Publisher : Yayasan Nusantara Hasana Berdikari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59003/nhj.v4i12.1449

Abstract

This study was conducted in Gombengsari Village, Kalipuro District, Banyuwangi, which is known as a coffee producing area with many coffee farmers. The study was conducted using interview, questionnaire, and observation methods, and relied on primary and secondary data. To analyze the production factors that affect robusta coffee productivity, multiple linear regression analysis was used. The results showed that the number of workers (tcount 2.166; sig. 0.044), fertilizer use (tcount 3.073; sig. 0.007), and land area (tcount 5.269; sig. 0.000) had a significant effect on robusta coffee productivity. The F test showed that simultaneously, the three variables had a significant effect on robusta coffee productivity (Fcount 24.641; sig. 0.000). This indicates that these three factors together do play an important role in determining how much coffee harvest farmers can obtain.
Variativitas Dosis Dolomit dan Dosis Garam Dapur Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Seledri (Apium graveolens L.) Furoidah, Anis; Fathurrahman, Fathurrahman; Widiastuti, Yusmia
Journal of Agricultural Sustainability Vol. 1 No. 1 (2025): JOAS
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62734/joas.v1i1.646

Abstract

Penelitian dilaksanakan di Desa Parangharjo, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi. Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan April–Juni 2018. Tujuan mengetahui interaksi antara variativitas dosis dolomit dan dosis garam dapur terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman seledri. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan dua faktor, yaitu variativitas dosis dolomit dan dosis garam dapur dengan tiga kali ulangan dan uji lanjut Beda Nyata Terkecil (BNT). Perlakuan dosis dolomit menunjukkan berbeda sangat nyata terhadap parameter pengamatan tinggi tanaman 7 mspt sebesar 13,42 cm (D2) dan jumlah cabang 7 mspt sebesar 10,15 tangkai (D1). Berbeda nyata terhadap parameter pengamatan jumlah daun 8 mspt sebesar 65,11 helai (D4), berat basah panen ke 4 sebesar 4,07 gram (D1), berat kering panen ke 4 sebesar 1,48 gram (D1) dan berat kering panen ke 5 sebesar 0,55 gram (D4). Perlakuan dosis garam dapur menunjukkan berbeda sangat nyata pada parameter pengamatan tinggi tanaman 7 mspt sebesar 13,42 cm (G3). Tidak berbeda nyata pada parameter pengamatan jumlah daun 8 mspt sebesar 59,06 helai (G1), jumlah cabang 8 mspt sebesar 16,36 tangkai (G1), berat basah panen ke 5 sebesar 4,68 gram (G1) dan berat kering panen ke 5 sebesar 1,44 gram (G1). Interaksi antara dosis dolomit dengan garam dapur menunjukkan berbeda nyata pada parameter pengamatan tinggi tanaman 7 mspt sebesar 16,97 cm (D4G3) dan berat kering panen ke 4 sebesar 0,69 gram (D1G1). Tidak berbeda nyata pada parameter pengamatan jumlah daun 8 mspt sebesar 62,89 helai (D4G3), jumlah cabang 8 mspt sebesar 16,67 tangkai (D3G1) dan berat basah panen ke 4 sebesar 5,45 gram (D1G1).
Pengaruh Pemberian Asam Humat (Humic Acid) dan Giberelin Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens, L.) Prayogo, Dwi Dandie; Widiastuti, Yusmia; Fathurrahman, Fathurrahman
Journal of Agricultural Sustainability Vol. 1 No. 1 (2025): JOAS
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62734/joas.v1i1.647

Abstract

Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2021 – Januari 2022 di Dusun Wijenan Lor Desa Singolatren, Kecamatan Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi. Tujuan penelitian untuk mengetahui interaksi antara pengaruh pemberian asam humat dan giberelin terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens, L.). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor dan 3 kali ulangan dan uji lanjut Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh pemberian asam humat yang terbaik adalah asam humat (H3) menhasilkan jumlah cabang tertinggi dengan nilai 153.73, tinggi tanaman 42 hst (H3) dengan nilai tertinggi 158.99, pada jumlah buah nilai terbaik pada 70 hst (H3) dengan nilai 10.33, berat buah terbaik ada pada 110 hst (H3) dengan nilai 49.80. Beberapa perlakuan giberelin yang terbaik adalah pada jumlah cabang 35 hst perlakuan (G1) 153.30, tinggi tanaman 42 hst (G2) 154.02. jumlah buah 70 hst (G1) 9.35, berat buah 110 hst (G2) 49.80. sedangkan interaksi perlakuan asam humat dan giberelin terbaik 35 hst (H1G2) dengan nilai 56.27, tinggi tanaman 42 hst (H3G1) dengan nilai 55.74, jumlah buah 70 hst (H3G3) dengan nilai 3.73, dan berat buah nilai terbaik ada pada 105 hst (H3G2) dengan nilai 17.53.
Volume Air Cucian Beras dan Variativitas Bobot Kulit Telur dengan Penambahan Pupuk Cair EM4 Terhadap Produktivitas Pertumbuhan Tomat (Solanum licopersicum) Deban, Hamdan; Widiastuti, Yusmia; Fathurrahman, Fathurrahman
Journal of Agricultural Sustainability Vol. 1 No. 1 (2025): JOAS
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62734/joas.v1i1.648

Abstract

Penelitian variativitas bobot kulit telur dan volume air cucian beras dengan penambahan EM4, sebagai pupuk cair lanjutan terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman tomat (Solanum licopersicum) dilaksanakan pada bulan September - Desember 2017 di kelurahan Sobo Kec. Banyuwangi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor dan 3 kali ulangan dan uji lanjut Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwaair cucian beras 50 ml (A1) merupakan pertumbuhan tertinggi dengan nilai 36,32 cm, sedangkan air cucian beras 100 ml (A3) merupakan produktivitas tertinggi dengan nilai rerata 159,08 gram. Kulit telur 20 gram (K3) merupakan pertumbuhan dan produktivitas tertinggi dengan nilai 34,34 cm dan 119,54 gram. Interaksi air cucian beras 50 ml dengan kulit telur 10 gram (A1K1) merupakan pertumbuhan tertinggi dengan nilai 42 cm, sedangkan interaksi air cucian beras 100 ml dengan kulit telur 20 gram (A3K3) merupakan produktivitas tertinggi dengan nilai rerata 170,28 gram.