The Jambi Province has smallholder plantations established on peatlands, one of which is the local Betara variety of areca palm (pinang), known for its adaptability to high peat water table (TMAT) conditions. However, drainage remains necessary to prevent waterlogging. Peat decomposition releases carbon emissions, including dissolved organic carbon (DOC) into drainage water. The IPCC emphasizes the need for scientific data on carbon loss through DOC from tropical peatlands. This study was conducted in a Betara areca palm plantation located in Catur Rahayu Village, Dendang Subdistrict, Jambi, aiming to obtain quantitative data on DOC concentration in peatland drainage. TMAT observations and water sampling were carried out in a 100x100 m plot during the rainy season, coinciding with flooding in nearby areas. The results showed that the lowest TMAT reached -50 cm, consistently recorded at 20 observation points, indicating peat vulnerability even during the rainy season. No correlation was found between peat depth and TMAT. Groundwater from the peat flowed into a nearby tertiary canal connected to a secondary canal. The average DOC concentration at TMAT monitoring points was 3.321 mg/L, and in the tertiary canal, it was 3.309 mg/L. Keywords: Carbon; DOC; Drainage; IPCC; TMAT.ABSTRAKProvinsi Jambi memiliki perkebunan rakyat di lahan gambut, salah satunya adalah kebun pinang varietas lokal Betara yang adaptif terhadap kondisi tinggi muka air tanah (TMAT) gambut. Namun, drainase tetap diperlukan untuk mencegah genangan. Dekomposisi gambut menghasilkan emisi karbon, termasuk karbon terlarut (DOC) dalam air drainase. IPCC menekankan pentingnya data saintifik terkait kehilangan karbon melalui DOC dari lahan gambut tropis.Penelitian ini dilakukan di kebun pinang Desa Catur Rahayu, Kecamatan Dendang, Jambi, dengan tujuan memperoleh data kuantitatif konsentrasi DOC dari drainase gambut. Pengamatan TMAT dan pengambilan sampel air dilakukan di plot 100x100 m selama musim hujan, saat terjadi banjir di sekitar lokasi. Hasil penelitian menunjukkan TMAT terendah -50 cm, seragam di 20 titik pengamatan, menunjukkan kerentanan gambut meskipun saat musim hujan. Tidak ditemukan hubungan antara kedalaman gambut dan TMAT. Air tanah dari gambut mengalir ke kanal tersier terdekat yang terhubung ke kanal sekunder. Rata-rata konsentrasi DOC di titik TMAT adalah 3,321 mg/L dan di kanal tersier 3,309 mg/L.Kata kunci : Carbon; DOC; Drainase; IPCC; TMAT.