Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengetahuan dan Sikap Masyarakat di Kecamatan Seram Utara Barat, Provinsi Maluku, Terhadap Keberadaan Burung Gosong Tagueha, Astri Dwyanti; Liur, Isye Jean
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 5, No 2 (2020): June 2020
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v5i2.3619

Abstract

Kemampuan burung gosong sebagai satwa yang mampu menghasilkan telur dengan ukuran diatas rata-rata dan ditetaskan oleh alam telah menjadi pemicu adanya eksploitasi tidak terkendali oleh manusia. Keadaan tersebut disebabkan adanya perbedaan cara pandang di tengah masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan sikap masyarakat di Kecamatan Seram Utara Barat terhadap keberadaan burung gosong. Penelitian dilakukan dalam 2 tahap, yaitu Juli 2017 dan Agustus 2018 di dua desa utama (Labuan dan Pasanea) dan disertai observasi lokasi bertelur di beberapa gugusan pulau setempat (Pulau Tujuh). Hasil penelitian menunjukkan para pengumpul telur memiliki pengetahuan yang lebih lengkap tentang karateristik burung gosong dibandingkan masyarakat biasa. Pengetahuan tersebut kemudian dimanifestasikan dalam beberapa sikap konservasi untuk melindungi habitat dan populasi burung gosong, yaitu penggalian telur secara manual, rekonstruksi sarang bertelur, pelepasan anak burung, evaluasi kondisi telur, dan reinkubasi telur bertunas. Sikap tersebut belum mampu mengendalikan tingkat eksploitasi diantara masyarakat sehingga penting untuk dirumuskan program konservasi dan aturan hukum setempat yang sifatnya mengikat.
Identifikasi Reaktor Brusellosis Pada Populasi Sapi di Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Ambon Tagueha, Astri Dwyanti
Journal of Livestock and Animal Health Vol. 3 No. 2 (2020): August
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.856 KB) | DOI: 10.32530/jlah.v3i2.261

Abstract

Brusellosis merupakan penyakit ekonomis pada hewan yang bersifat infeksius dan mudah menyebar. Evaluasi keberadaan reaktor di titik penyebaran seperti RPH penting untuk dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi reaktor brusellosis pada sapi di RPH Kota Ambon. Variabel yang diamati yaitu asal sapi, umur, jenis kelamin, dan status kebuntingan. Besaran sampel ditentukan berdasarkan rumus deteksi penyakit dengan tingkat konfidensi 95%, asumsi prevalensi 2%, dan error 0,05. Sebanyak 175 sampel darah diambil untuk pemeriksaan Rose Bengal Test (RBT) dan dikategorikan reaktor jika muncul reaksi aglutinasi pada saat pengujian. Hasil penelitian menunjukkan 10.29% sapi adalah reaktor. Diantara sejumlah sapi yang berstatus reaktor, 55.56% berasal dari Pulau Seram, 88.89% berumur besar dari 1,5 tahun, 66.67% adalah betina, dan 75% positif bunting. Hasil ini perlu divalidasi dengan Complement Fixation Test (CFT) sehingga dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam merumuskan program monitoring dan survailans secara berkelanjutan
Prevalensi Fasciolosis pada Sapi di Rumah Potong Hewan Ambon Labetubun, Jusak; Tagueha, Astri Dwyanti
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Vol 27 No 2 (2024): November 2024
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jiiip.v27i2.36420

Abstract

Background: Fasciola spp. are well-known parasites with outstanding adaptation, contributing to infection among various ruminants, and causing zoonotic infections worldwide over the last three decades,  especially in developing countries. However, their presence has been underestimated as a public health concern. The slaughterhouse is an authorized facility that provides safe and healthy meat; therefore, routine inspection for any zoonotic disease should be performed. Purpose: This study aimed to assess the prevalence of fasciolasis in cattle at an Ambon slaughterhouse. Methods: Fresh feces were collected from 42 cattle and the presence of Fasciola spp. using the sedimentation method. Data were descriptively analyzed, and Fisher’s exact test and odds ratio analysis were used to identify the association between risk factors. Results: The overall prevalence of fasciolasis was found to be 7.14%. Cattles > 2 years old were 5.33 times more at risk than younger ones, while cattle from Seram Island were 13 times more susceptible to fasciolasis. No noticeable discrepancies were observed in the prevalence rates of bulls and cows. This study revealed that infection occurred before cattle departure, which started at their origin and was associated with age as an intrinsic factor. The physiological status, geographic conditions, and management systems are predicted to provide a suitable niche for the parasite life cycle. Conclusion: Although the rate of infection was low, it should be considered a risk and appropriately handled before sale. As this study was the first to investigate Fasciola infection in Ambon slaughterhouses, further studies are recommended to reveal other possible risk factors.