Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Agro Bali: Agricultural Journal

Analisis Kualitas Tanah dan Arahan Pengelolaan pada Lahan di DAS UNDA Provinsi Bali, Indonesia Febriana, Anastasia; Trigunasih, Ni Made; Sumarniasih, Made Sri
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 7, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37637/ab.v7i1.1309

Abstract

Produktivitas lahan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Unda terjadi penurunan akibat jenis tanah Regosol yang sangat rentan pada erosi; serta 45,64% bentuk permukaannya tergolong bergelombang, berbukit sampai bergunung, dan berkembangnya tempat galian C secara ilegal di beberapa tempat. Data kualitas tanah yang diperoleh dapat dimanfaatkan sebagai acuan untuk pengelolaan tanah yang dapat meningkatkan kualitas tanah untuk meningkatkan produktivitas lahan di DAS Unda. Tujuan penelitian untuk mengetahui kualitas tanah pada lahan di DAS Unda; untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi faktor pembatas pada kualitas tanah di DAS Unda; untuk mengetahui sebaran spasial kualitas tanah di DAS Unda; memberikan arahan pengelolaan tanah berdasarkan faktor pembatas yang diperoleh di DAS Unda. Penelitian dilaksanakan di lahan DAS Unda yang melalui Kabupaten Bangli, Karangasem dan Klungkung, Provinsi Bali. dan di Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana. Penelitian ini menggunakan metode survei, analisis tanah di laboratorium, dan penetapan kualitas tanah. Indikator kualitas tanah yang diukur sebagai minimum data set (MDS): berat volume tanah, tekstur tanah, porositas, kadar air kapasitas lapang, pH, C-organik, KTK, KB, unsur hara (N, P dan K), dan C-biomassa. Hasil penelitian menunjukkan kualitas tanah pada lokasi penelitian tergolong buruk tingginya tingkat erosi tanah dan kurangnya kandungan bahan organik pada tanah pada SLH 2, 5, 7, 15, 16 dan 17. Pada SLH 3, 4, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 26, 27 dan 28 menunjukkan kualitas tanah sedang diakibatkan berbagai faktor seperti kelembaban tanah yang tinggi, kandungan bahan organik yang rendah, kandungan bahan hara yang tidak seimbang, kondisi morfologi tanah yang kurang ideal, dan penggunaan pupuk yang kurang tepat, pH rendah dan kepadatan tanah. Berbeda dengan SLH 1 (Desa Pempatan), 14 (Desa Menanga), 24 (Desa Gunaksa) dan 25 (Desa Telaga Tawang) dengan nilai IKT 25 tergolong kualitas baik. Faktor-faktor pembatas di daerah penelitian meliputi: pH tanah, tekstur tanah, porositas, P-tersedia, N-total, C-organik dan C-Biomassa. Direkomendasikan pengolahan tanah dengan menggunakan pemupukan dengan pupuk organik dan Urea pada SLH 1, 4, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 16, 18, 20, 22, 23, 26, dan 27. Pemupukan SP-36/TSP dianjurkan pada SLH 12, 24, 25, dan 28.
Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Pengembangan Tanaman Konservasi dan Perkebunan di DAS Unda, Provinsi Bali, Indonesia Sidabutar, Febrin; Trigunasih, Ni Made; Sumarniasih, Made Sri
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 6, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37637/ab.v6i3.1277

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian lahan dalam konteks pengembangan tanaman konservasi dan perkebunan di DAS Unda, sebuah daerah aliran sungai kritis di Provinsi Bali. Kondisi kritis DAS Unda, terutama lereng yang dominan terjal dan jenis tanah Regosol dengan tekstur tanah berpasir, menimbulkan tantangan restorasi karena daya ikat air yang rendah. Metode yang digunakan mencakup survei lapangan, analisis data, dan klasifikasi kesesuaian lahan, dengan tujuan utama menilai kesesuaian lahan aktual dan potensial untuk tanaman konservasi dan perkebunan seperti mahoni, pinus, kopi robusta, bambu, jati, kakao, dan kelapa. Evaluasi kesesuaian lahan didasarkan pada faktor pembatas suhu, curah hujan, tekstur tanah, dan risiko erosi. Hasil penelitian menghasilkan kelas kesesuaian lahan potensial yang berkisar dari S1 (sangat sesuai) hingga N (tidak sesuai). Faktor pembatas diidentifikasi dan upaya perbaikan diarahkan untuk meningkatkan kesesuaian lahan. Sebagai arahan penggunaan lahan, rekomendasi termasuk alokasi lahan untuk tanaman konservasi dan perkebunan, seperti bambu, kombinasi bambu dan kakao, bambu dan kelapa, bambu dan kopi, serta kombinasi bambu, kakao, dan kelapa. Dengan demikian, penelitian ini tidak hanya memberikan evaluasi kesesuaian lahan tetapi juga memberikan pandangan solutif untuk pengembangan lahan yang berkelanjutan di DAS Unda.
Evaluasi Kualitas Tanah dan Pengelolaan Lahan Kering di Kecamatan Gerokgak dan Kubutambahan Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, Indonesia Sumarniasih, Made Sri; Kembaren, Donny Alfred; Narka, I Wayan; Karnata, I Nengah
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 6, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37637/ab.v6i3.1517

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Gerokgak yang terletak di bagian barat Kabupaten Buleleng, dan Kecamatan Kubutambahan yang terletak di bagian timur Kabupaten Buleleng. Tujuan penelitian adalah mengevaluasi perbedaan kualitas tanah, faktor pembatas dan arahan pengelolaan. Metode yang digunakan adalah survei untuk mengetahui karakteristik di lapangan dan pengambilan sampel tanah untuk diuji di laboratorium mengenai sifat fisik tanah (tekstur, kadar air kapasitas lapang, porositas, dan berat volume), sifat kimia tanah (KTK, KB, N-total, K, P-tersedia, C-organik, dan pH), dan sifat biologi tanah (C-biomassa). Berdasarkan hasil penelitian, kualitas tanah di Kecamatan Gerokgak tergolong baik (SLH G2, dan G4) seluas 37.793,00 ha dan kualitas tanah tergolong sedang (SLH G1, G3, G5, G6, G7, G8, G9, G10, dan G11) seluas 39.586,00 ha. Kualitas tanah di Kecamatan Kubutambahan tergolong sedang (SLH KB3, KB4, dan KB7) seluas 47.824,00 ha, dan tergolong buruk (KB1, KB2, KB5, KB6 dan KB8) seluas 50.120,00 ha. Faktor pembatas kualitas tanah di Kecamatan Gerokgak adalah kadar air kapasitas lapang, C-organik, KB, P-tersedia, N-total, C-biomassa, sedangkan di Kecamatan Kubutambahan adalah tekstur, kadar air kapasitas lapang, KTK, KB, N-total, C-biomassa. Pengelolaan lahan yang dilakukan di Kecamatan Gerokgak dan Kubutambahan adalah pemupukan dengan pupuk organik, pupuk urea, dan pembuatan bak penampungan air atau cubang.