Unique, I Gusti Ayu Nadia Prasta
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Formulasi Sediaan Balsam Ekstrak Rimpang Jahe Putih (Zingiber officinale) dengan Variasi Konsentrasi Cera Alba sebagai Stabilizing Agent Unique, I Gusti Ayu Nadia Prasta; Tiari, Ida Ayu Putu Murnita; Buana, Komang Dirga Mega
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 10 No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v10i2.9644

Abstract

Balm is a semi-solid topical preparation that provides a warming sensation. Cera alba is commonly used as a stabilizing agent at 5% to 20% concentrations. This study aimed to evaluate the effect of varying concentrations of Cera alba on the physical stability of a balm containing white ginger (Zingiber officinale) rhizome extract. The balm was formulated with 5% white ginger rhizome extract and varying concentrations of Cera alba at 5%, 15%, and 20%. Stability testing was performed using the cycling test method, including organoleptic properties, pH, homogeneity, adhesion, and spreadability assessments. The results showed that all formulations exhibited good organoleptic characteristics and homogeneity without significant changes. An increase in pH and adhesion was observed in all formulations, although they remained within acceptable limits. However, the F0 (base only), F1, and F3 formulations demonstrated an increase in spreadability that did not meet the required criteria, while only the F2 formulation containing 15% Cera alba fulfilled all physical stability requirements before and after the cycling test. A 15% Cera alba concentration was identified as the optimal concentration to produce a stable balm that meets the required standards. These findings contribute to developing more effective and high-quality topical preparations and provide a valuable reference for the pharmaceutical industry in selecting the optimal composition for herbal-based balm products with Cera alba as a stabilizing agent.
Formulasi Krim Ekstrak Daun Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus L.) dan Daun Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) sebagai Antioksidan dan Antibakteri Yanti, Ni Luh Putu Kris Monika; Unique, I Gusti Ayu Nadia Prasta; Dewi, Putu Indra Cyntia; Putra, I Putu Gede Pramana; Sukratini, Ni Luh; Iman, Arif Al
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 10 No. 2 (2024): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v10i2.634

Abstract

Penyakit kulit, mulai dari jerawat hingga psoriasis, merupakan masalah umum yang mempengaruhi banyak individu dalam masyarakat. Masalah ini tidak hanya mereduksi kepercayaan diri tetapi juga berdampak pada kesehatan mental. Reactive Oxygen Species (ROS) menjadi salah satu penyebab utama penyakit kulit, termasuk jerawat, melalui mekanisme peroksidasi lipid dan inflamasi. Resistensi bakteri terhadap antibiotik telah meningkat, menimbulkan tantangan dalam penanganan jerawat. Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi aktivitas antioksidan dan antibakteri dari ekstrak daun cabai rawit (Capsicum frutescens L.) dan kumis kucing (Orthosiphon aristatus L.) serta membandingkan ekstrak tunggal dan sediaan krimnya. Metode yang dilakukan pada penilitian ini terdiri dari determinasi tanaman, pembuat ekstrak, formulasi sediaan, evaluasi sediaan fisik, uji aktivitas antioksidan, dan uji aktivitas antibakteri. Hasil yang telah diperoleh aktivitas antioksidan ekstrak daun kumis kucing (Orthosiphon aristatus L.) dan daun cabai rawit (Capsicum frutescens L.) berturut-turut adalah 38,95 ppm dan 24,62 ppm yang tergolong aktivitas sangat kuat, sedangkan untuk kedua sediaan krim aktivitas yang kuat ditunjukkan pada formula F3 konsentrasi ekstrak 15% karena memiliku nilai IC50 pada rentang 50-100 ppm. Perolehan nilai KHM (Konsentrasi Hambat Minimum) pada ketiga formula baik krim daun kumis kucing dan krim daun cabai rawit bervariasi terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis, dilihat dari pengujian aktivitas antioksidan dan antibakteri pada pengujian antioksidan ekstrak lebih memiliki nilai antioksidan yang baik sedangkan untuk antibakteri sediaan krim memiliki potensi dikembangkan lebih lanjut, karena mampu menghambat pertumbuhan bakteri S. epidermidis.