Syamsunarno, Mas Rizky A. A.
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

APLIKASI KRIOPROTEKTAN EKSTRASELULER TUNGGAL SECARA EFEKTIF MEMPERTAHANKAN KUALITAS SPERMA MANUSIA PASCAVITRIFIKASI Widyastuti, Rini; Syamsunarno, Mas Rizky A. A.; Ghozali, Mohammad
Majalah Kedokteran Bandung Vol 50, No 4 (2018)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.359 KB) | DOI: 10.15395/mkb.v50n4.1319

Abstract

Pemilihan jenis krioprotektan merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam mempertahankan motilitas dan viabilitas sperma pascavitrifikasi. Secara konvensional, vitrifikasi menggunakan konsentrasi krioprotektan dan laju kecepatan pembekuan yang tinggi untuk menghindari pembentukan kristal es intra dan ekstraseluler yang menyebabkan kerusakan dan kematian pada sel. Berdasar atas kemampuan menembus membran sel, krioprotektan dibedakan menjadi krioprotektan ekstra dan intraseluler. Sperma manusia memiliki struktur morfologi yang sangat padat dan sedikit mengandung sitoplasma sehingga perpindahan cairan selama proses vitrifkasi sangat kecil. Selain itu, sperma manusia juga mengandung beberapa jenis protein yang dapat berfungsi sebagai krioprotektan intraseluler. Berdasar atas kondisi tersebut, penggunaan krioprotektan pada vitrifkasi sperma manusia memerlukan studi lebih lanjut. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Sentral Universitas Padjadjaran dan dilaksanakan pada bulan Desember 2017?Januari 2018.Penelitian ini bertujuan mengetahui motilitas dan viabilitas sperma pascavitrifikasi dengan menggunakan tipe krioprotektan yang berbeda dan kombinasi keduanya. Earle?s balanced salt solution digunakan sebagai krioprotekan ekstraseluler, sementara EG 0,57% sebagai krioprotektan intraseluler. Sampel yang telah ditambahkan medium vitrifikasi diequilibrasi selama 10 menit, kemudian dikemas di dalam straw 0,25 mL dan langsung dipaparkan ke dalam nitrogen cair. Evaluasi dilakukan dengan melakukan thawing setelah 24 jam penyimpanan. Hasil menunjukkan bahwa motilitas dan viabilitas sperma tertinggi pada kelompok yang menggunakan media vitrifikasi krioprotektan ekstraseluler, walaupun secara statistik tidak berbeda nyata dengan kelompok lainnya (34%; 50%; p<0,05). Sebagai simpulan, krioprotektan ekstraseluler merupakan media vitrifikasi terbaik untuk menjaga motilitas dan viabilitas sperma pascavitrifikasiKata kunci: Krioprotektan, sperma manusia, vitrifikasi  Single Extracellular Cryoprotectant Application Effectively Maintain Post-Vitrification Human Sperm QualitySelection of cryoprotectant is one of the keys to maintain sperm motility and viability after vitrification. Conventionally, vitrification uses cryoprotectants with high concentration and cooling rate to avoid the formation of intra- and extra-cellular ice crystals that can induce cell damage and cell death. Morphology structure of human sperm is very dense and contain less cytoplasm compartment; therefore mobilization of fluid is minimum during vitrification. In addition, human sperm also contains several types of protein that function as intracellular cryoprotectants. Based on this condition, the use of cryoprotectants in human sperm vitrification needs a further study. This study was conducted at the Central Laboratory of Universitas Padjadjaran in December 2017?January 2018. The aim was to determine the motility and viability of post-vitrification sperm by using different types of cryoprotectants. Samples that had been mixed with vitrification medium were equilibrated for 10 minutes, packed in a 0.25 mL straw, and directly exposed to liquid nitrogen. The evaluation was conducted  by thawing after 24 hours of storage. The results showed that the highest sperm motility and viability was  found in the group that used extracellular cryoprotectant vitrification media although it was not statistically different ( 34%; 50%, p <0.05) In conclusion, extracellular cryoprotectants are the best vitrification medium for maintaining motility and viability of post-vitrification sperm.Key words: Cryoprotectant, sperm, vitrification  
Old Mice Epididymal Sperm Quality After Short Term Gavage of Cogon Grass Root Ethanol Extract Lubis, Alkaustariyah; Widyastuti, Rini; Robianto, Sondi; Priscilla, Madeleine; Syamsunarno, Mas Rizky A. A.
Majalah Kedokteran Bandung Vol 50, No 2 (2018)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15395/mkb.v50n2.1238

Abstract

Cogon grass (Imperata cylindrica) has been known as traditional herb because of its antioxidant activity. The oxidant level in the body increases linearly with age. Antioxidant works by decreasing the vulnerability of mammalian spermatozoa towards free radical attack. This study aimed to determine whether the active compound of Imperata cyclindrica root extract improved or damaged  sperm function in old mice. This was a complete randomized study performed in the Mouse Animal Laboratory Faculty of Medicine, Universitas Padjadjaran during the period of August to December 2017. This study was carried out by oral administration of three different doses i.e 115, 230, and 345 mg/kg body weight of cogon grass root ethanol extract into 24- weeks-old DDY strain mice for 14 days. Results showed no significant difference in body weight  and testicular index before and after treatment (p<0.05). Interestingly, sperm concentration decreased significantly in 345 mg/kgBW group when compared  to control (2.03x106 and 6.43x106 respectively, p<0.05). On the other hand, sperm motility and sperm with normal morphology increased following dose pattern, although not significantly, when compared to control (p<0.05). Hence, cogon grass root ethanol extract cannot maintain optimum epididymal sperm quality in old mice.  Key words: Aging, Imperata cylindrica, sperm quality Kualitas Sperma Epididimis Mencit Tua setelah Pemberian Ekstrak Akar Alang-Alang secara Oral Jangka PendekAlang-alang (Imperata cylindrica) dikenal sebagai obat tradisional karena efek antioksidan yang dimiliki. Kadar oksidan pada tubuh meningkat seiring pertambahan usia. Antioksidan bekerja dengan cara mengurangi kerentanan spermatozoa terhadap radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan apakah komponen aktif ekstrak akar alang-alang dapat memperbaiki atau merusak fungsi sperma pada mencit tua. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Hewan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran periode Agustus hingga Desember 2017. Eksperimen dibagi menjadi satu grup kontrol dan tiga grup perlakuan dengan dosis 115, 230 dan 345 mg/kgBB selama 14 hari. Hasil menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan pada berat badan dan index testis sebelum dan sesudah perlakuan. Menariknya, jumlah sperma menurun dengan signifikan pada kosentrasi tertinggi 345 mg/kgBB dibanding kontrol, yaitu 2,03x106 dan 6,43x106 (p<0.05). Selain itu, terjadi peningkatan motilitas sperma dan morfologi normal secara gradual hingga dosis tertinggi dibanding dengan kontrol walaupun tidak signifikan. Berdasar atas hasil yang didapat, ekstrak akar alang-alang dapat menjaga kualitas sperma pada mencit tua walaupun tidak optimal.Kata kunci: Imperata cylindrica, kualitas sperma, penuaanÂ