Timbulan sampah yang masih belum dapat ditangani menjadi permasalahan di Kota Denpasar. Menurut Arfani dan Lestari (2021) kendala utama dari pengelolaan sampah adalah mengenai pendanaan untuk sarana dan prasarana. Untuk mengurangi beban yang timbul dari biaya pengelolaan sampah, pemerintah harus merencanakan pengelolaan yang efektif. Objek penelitian ini adalah timbulan sampah di Kota Denpasar di TPS 3 R Sekar Tanjung, TPS 3 R Kesiman Kertalangu, dan TPS 3 R Bung Tomo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif, yaitu dengan menghitung kapasitas pengelolaan sampah di TPS 3 R dan membandingkan antara biaya dengan manfaat pengelolaan sampah di TPS 3 R. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan yaitu: Pengelolaan sampah pada TPS 3R Kesiman Kertalangu memiliki tingkat efisiensi yang paling tinggi yaitu 82,7%. Hal tersebut sejalan dengan jumlah mesin dan peralatan yang digunakan. TPS 3R Kesiman Kertalangu menggunakan total 9 mesin dan peralatan pada tahap pengolahan. Jumlah tersebut merupakan yang terbanyak diantara TPS 3R lainnya. Dari tiga lokasi penelitian, satu lokasi yaitu TPS 3 R Bung Tomo belum melakukan kegiatan pemilahan dari sumbernya, sedangkan dua lokasi lainnya telah melakukan kegiatan pemilahan dari sumbernya. Pada tiga TPS 3 R di Kota Denpasar, dua diantaranya memiliki B/C Ratio >1 yaitu TPS 3 R Sekar Tanjung dan TPS 3 R Kesiman Kertalangu yang mengindikasikan kegiatan pengelolaan sampah layak secara ekonomi dan TPS 3 R Bung Tomo memiliki B/C Ratio <1 yang mengindikasikan kegiatan pengelolaan sampah belum layak secara ekonomi.