Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Identifikasi bakteri patogen pada ikan Nila (Oreochromis niloticus) di lokasi budidaya ikan air tawar Kabupaten Kepulauan Sangihe Manurung, Usy N.; Susantie, Darna
e-Journal BUDIDAYA PERAIRAN Vol 5, No 3 (2017)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/bdp.5.3.2017.17609

Abstract

This research aimed to identify pathogenic bacteria that infected nile tilapia (Oreochromis niloticus) cultivated at five Districts in Tahuna Regency including Tamako, Kecamatan, Tabukan Tengah, Tabukan Utara,  Manganitu and Tahuna Districts, and to analyze water quality (temperature and pH).  The research was  conducted from July to August 2017.  Isolation and identification of bacteria was performed at  the Test Laboratory, Station of Fish Guarantee, Quality Control and Fisheries Product Safety Grade II, Tahuna. Target organ examined was kidney.  The bacteria was grown on TSA and then isolated. The bacteria was identify by gram stain, motility, aerobic, catalase, oxidase, O/F, glucose and Rimler shots for Aeromonas hydrophila. The bacteria was then identified using Manual for the Identification of Medical Bacteria.   From the 30 samples identified, it was found seven pathogenic bacteria infected fish namely A. hydrophila observed at 11 fish (36.6%), Corynebacterium sp. observed at 6 individuals or 20 %, Enterobacteria sp. obtained at 5 fish or 16,6 %, Listeria sp.  at 2 fish or 6,6 %, Pseudomonas sp. at 1 fish or 3,3 %, Plesiomonas sp. at 1 fish or 3,3 % and Kurtiha sp. at 1 fish.  Water quality parameters at all five districts ranged between 25 and 28° C while pH ranging from  6- 7 and suitable based on the PP N9. 42 Tahun 2001.Keywords:  pathogenic bacteria, aquaculture, Oreochromis niloticus
Pertumbuhan Ikan Cupang (Betta sp) Dengan Pakan Berbeda Susantie, Darna; Langi, Edwin Oscar
Jurnal Ilmiah Tindalung Vol 11 No 1 (2025): Jurnal Ilmiah Tindalung
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/jit.v11i1.566

Abstract

Keunggulan ikan cupang dari ikan hias air tawar lainnya karena memiliki daya adaptasi yang luas dan toleransi terhadap kondisi lingkugan cukup tinggi. Pakan merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam pertumbuhan ikan dan dalam usaha budidaya ikan (Afrianto dan Liviawaty, 2005). Pakan berperan penting dalam merangsang pertumbuhan individu yang optimal. Ketersediaan pakan alami sudah tentu tidak akan mencukupi kebutuhan ikan terhadap pakan selama periode pemeliharaan, untuk itu diperlukan pakan tambahan. Dosis pakan yang diberikan tidak hanya terbatas dalam jumlah saja, tetapi nilai gizi pakan perlu diperhatikan untuk mendapatkan pertambahan berat yang optimal pada kurun waktu pemeliharaan yang cukup pendek. Kegiatan penerapan penelitian Unggulan Perguruan Tinggi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pakan yang berbeda terhadap pertumbuhan dan tingkat keberhasilan hidup ikan cupang. Waktu pelaksanaan penelitian selama 28 hari dari tanggal 24 Agustus sampai 22 September 2022. Prosedur kerja penelitian meliputi beberapa tahap yaitu persiapan pakan uji, persiapan wadah pemeliharaan, persiapan ikan uji, dan pemeliharaan ikan uji. Ikan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih ikan cupang berukuran 1.5 - 3 cm sebanyak 12 ekor dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan, dimana masing-masing wadah didistribusikan 1 ekor ikan. Sedangkan pakan uji yang dipakai adalah pellet MEM Prime NRD 300-500m, embryo Tubifex, Holly Blood, dan pellet Holly Feed. Laju pertambahan bobot tertinggi ikan cupang selama 28 hari pemeliharaan yaitu pada perlakuan D (pellet Holly feed) sedangkan laju pertumbuhan Panjang tubuh tertinggi yaitu pada perlakuan B (embryo Tubifex). Tingkat keberhasilan hidup ikan cupang selama 28 hari pemeliharaan untuk semua perlakuan yaitu 100%, yang artinya semua ikan uji yang dipelihara hidup semua. The superiority of betta fish from other freshwater ornamental fish is because it has a wide adaptability and tolerance to environmental conditions is quite high. Feed is a very important component in fish growth and in fish farming (Afrianto and Liviawaty, 2005). Feed plays an important role in stimulating optimal individual growth. The availability of natural food will certainly not meet the needs of fish for feed during the rearing period, for this reason additional feed is needed. The dose of feed given is not only limited in amount, but the nutritional value of the feed needs to be considered to obtain optimal weight gain in a fairly short maintenance period. This Higher Education Excellence research implementation activity aims to determine the effect of different feeds on the growth and survival rate of betta fish. The time for research is 28 days from August 24 to September 22, 2022. The research work procedures included several stages, namely preparation of test feeds, preparation of maintenance containers, preparation of test fish, and maintenance of test fish. The test fish used in this study were 12 betta fish seeds measuring 1.5 - 3 cm with 4 treatments and 3 replications, where 1 fish was distributed in each container. While the test feeds used were MEM Prime NRD 300-500m pellets, Tubifex embryos, Holly Blood, and Holly Feed pellets. The highest rate of weight gain for betta fish during 28 days of rearing was in treatment D (pellet Holly feed) while the highest growth rate in body length was in treatment B (embryo Tubifex). The success rate for betta fish for 28 days of rearing for all treatments was 100%, which means that all the test fish that were kept were all alive.
PKMS PEMBUATAN TEPUNG DAUN LUHU (Ormocarpum Cochinchinense) YANG DITAMBAHKAN DALAM PAKAN UNTUK MENINGKATKAN IMUNITAS IKAN YANG DIBUDIDAYA DI KAMPUNG NAHEPESE Susantie, Darna; Manurung, usy
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v4i2.359

Abstract

Kepulauan Sangihe, budidaya ikan air tawar semakin berkembang dan dapat dilihat dibeberapa kampung yang memelihara ikan di pekarangan rumah. Untuk melakukan budidaya ikan, masyarakat memerlukan ilmu dan pengetahuan tentang cara budidaya ikan sehingga usaha budidaya yang dikelolah dapat berhasil. Untuk meningkatkan produksi dan keberhasilan budidaya ikan air tawar dapat dilakukan dengan cara pembuatan pakan. Pakan ikan harus mengandung nutrisi. Kegiatan penerapan Pengabdian Kemitraan Masyarakat Stimulus ini bertujuan membantu masyarakat pembudidaya ikan Kampung Nahepese dalam pembuatan pakan ikan dengan penambahan tepung daun luhu. Tujuan ini dapat dicapai lewat penerapan beberapa metode penambahan bahan herbal yaitu tepung daun luhu pada pakan yang mudah dipahami dan dimengerti masyarakat secara mandiri. Tahapan pelaksanaan kegiatan meliputi pembuatan pakan ikan yang ditambahkan tepung daun luhu, kemudian memberi materi tentang cara budidaya ikan air tawar, pengelolaan kualitas air, serta hama dan penyakit ikan. Dengan kegiatan ini, masyarakat Kampung Nahepese memahami pembuatan tepung daun luhu yang akan ditambahkan ke dalam pakan ikan. Kegiatan Stimulus ini berdampak positif dan sangat baik dalam meningkatkan budidaya ikan air tawar di Kepulauan Sangihe. In Sangihe Islands, freshwater fish farming is growing and can be seen in several villages that keep freshwater fish in their yards. To carry out fish cultivation, the fish cultivator community needs knowledge about how to cultivate fish so that the cultivation business that is managed can be successful. To increase the production and success of freshwater fish cultivation can be done by making feed. Fish feed that is made must contain nutrients. The activity of implementing the Stimulus Community Partnership Service aims to help the fish cultivator community in Nahepese Village in demonstrations of making fish feed with the addition of herbal ingredients. This goal can be achieved through the application of several methods of adding herbal ingredients, namely luhu leaf flour to feed that is easily understood by the community independently. The stages of implementing this activity include the application of adding luhu leaf meal to the feed, then an explanation of how to cultivate freshwater fish, management of water quality, fish pests and diseases, and. With this activity, community Nahepese Village have a better understanding include of luhu leaf flour in fish feed. This Stimulus activity has a positive and good impact in increasing freshwater fish farming in Sangihe Islands.
PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT STIMULUS PEMBUATAN PAKAN PROBIOTIK DARI BAKASANG UNTUK MENINGKATKAN SISTEM IMUN DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT IKAN DI KAMPUNG BENGKA, KECAMATAN MANGANITU, KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Manurung, Usy Nora; Susantie, Darna
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 5 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v5i1.389

Abstract

Budidaya ikan yang dilakukan oleh pembudidaya di Kampung Bengka, Kecamatan Manganitu masih bersifat tradisional dan sampai saat ini masih menggunakan pakan dari pabrik sebagai pakan utama dari ikan yang dibudidayakan. Kegiatan penerapan Program Kemitraan Pada Masyarakat Stimulus (PKMS) ini bertujuan untuk membantu petani ikan di Kampung Bengka Kecamatan Manganitu dalam pembuatan pakan probiotik dari bahan baku bakasang untuk meningkatkan sistem imun ikan, menanggulangi masalah penyakit ikan yang disebabkan oleh berbagai jenis patogen dan juga meningkatkan pertumbuhan ikan. Tahapan pelaksanaan kegiatan ini meliputi: penjelasan pengertian penyakit, faktor-faktor penyebab, cara-cara pencegahan dan pengobatan serta pembuatan pakan probiotik dari bakasang untuk meningkatkan sistem imun ikan. Dengan pemahaman yang benar dan kemampuan untuk melakukan tindakan apabila timbul masalah penyakit di lokasi budidaya, petani–petani ikan di daerah ini akan mampu menekan kerugian akibat penyakit dan dengan demikian penghasilan para petani dapat ditingkatkan. Selanjutnya hal ini akan berdampak pada peningkatan usaha budidaya ikan air tawar. Fish farming carried out by farmers in Kampung Bengka, Manganitu District is still traditional in nature and is still using factory feed as the main feed for cultivated fish. The activity of implementing the Partnership Program in the Community Stimulus (PKMS) aims to help fish farmers in Kampung Bengka, Manganitu District in making probiotic feed from raw raw materials to increase the fish immune system to overcome fish disease problems caused by various types of pathogens and also to increase fish growth. The stages of the implementation of this activity include: explanation of the definition of disease, causative factors, methods of prevention and treatment as well as making probiotic feed from bakasang to increase the fish's immune system. With the correct understanding and the ability to take action if disease problems arise in the cultivation location, fish farmers in this area will be able to reduce losses due to disease and thereby increase the farmers' income. Furthermore, this will have an impact on increasing freshwater fish cultivation businesses.