Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERENCANAAN PENGEMBANGAN PADA BANDAR UDARA ABDUL RACHMAN SALEH KABUPATEN MALANG PROVINSI JAWA TIMUR Zevanya, Elita Lovely; Pandey, Sisca V.; Timboeleng, James A.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 7 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Malang memiliki potensi di bidang pariwisata dan pendidikan. Dengan meningkatnya kunjungan wisatawan dan pelajar serta pertumbuhan penduduk, maka akan berdampak ke peningkatan pengguna jasa transportasi udara. Pada saat ini Bandar Udara Abdul Rachman Saleh masih melayani ATR 72-500, B737-800, A320-200, B737-800 NG dan B737-900 ER. Untuk mengantisipasi peningkatan pengguna jasa transportasi udara, bandara perlu dikembangkan dengan pesawat rencana A330-300. Untuk merencanakan pengembangan suatu bandar udara harus memperkirakan arus lalu lintas di masa yang akan datang. Oleh karena itu penyelesaian tugas akhir menggunakan metode survey dan research. Dengan menganalisa data lima tahun jumlah penumpang, bagasi dan cargo menggunakan analisa regresi dapat diramalkan arus lalu lintas di masa yang akan datang sehingga pengembangan bandar udara perlu dilakukan atau tidak. Selain itu diperlukan data-data lain seperti data klimatologi, data karakteristik pesawat, data tanah, keadaan topografi dan data eksisting bandara digunakan sebagai acuan merencanakan pengembangan bandar udara.Untuk pengembangan Bandar Udara Abdul Rachman Saleh yang akan direncanakan adalah runway, taxiway, apron, tebal perkerasan kaku, tebal perkerasan kaku, gedung terminal, gudang dan pelataran parkir kendaraan.  Berdasarkan hasil perhitungan yang mengacu pada standar International Civil Aviation organization (ICAO) dengan pesawat rencana Airbus 330-300 maka dibutuhkan panjang landasan 3.581 meter, lebar 45 meter, jarak antara sumbu runway dan sumbu taxiway adalah 185 meter, lebar total taxiway 44 meter dengan tebal perkerasan lentur 76 cm, luas apron 496 m  150 m = 74.400 m2, tebal perkerasan kaku pada apron Metode Federal Aviation Administration (FAA) = 41 cm, luas gedung terminal 158.114 m , luas gudang 2.830 m  dan luas pelataran parkir 25.989 m2. Kata Kunci: Kabupaten Malang, Pengembangan Bandar Udara, Runway, Taxiway, Apron.
Perilaku Mekanikal Tanah Ekspansif yang Distabilisasi Semen-Zeolit Zevanya, Elita Lovely; Waani, Joice Elfrida; Rondonuwu, Steeva Gaily
Jurnal Sosial Teknologi Vol. 5 No. 2 (2025): Jurnal Sosial dan Teknologi
Publisher : CV. Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jurnalsostech.v5i2.31976

Abstract

Daya dukung tanah dasar/subgrade sangat berpengaruh terhadap lapisan perkerasan jalan sebagai pemikul beban lalu lintas diatasnya. Tanah ekspansif adalah tanah yang dapat mengalami perubahan volume ketika kadar airnya berubah dan struktur tanah ekspansif sering menimbulkan permasalahan pada struktur diatasnya yang disebabkan oleh daya dukung yang relatif rendah dan perlu dilakukan stabilisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki perilaku mekanikal tanah dengan penambahan semen dan zeolit sebagai bahan stabilisasi. Tiga variasi material pengikat (10%, 12% dan 14%) dengan dua kandungan semen (5% dan 7%) dan berbagai persentase zeolit (3%, 5%, 7% dan 9%). Data dikumpulkan melalui beberapa pengujian yang dilakukan di laboratorium yaitu CBR, UCS, konsolidasi dan pemeriksaan SEM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan semen menyebabkan peningkatan OMC dan MDD, sedangkan penambahan kandungan zeolit menyebabkan penurunan OMC dan peningkatan MDD. Pengujian CBR menunjukkan semakin tinggi kadar semen dan zeolit maka hasil juga meningkat baik rendam maupun tanpa rendam. Sedangkan hasil UCS juga meningkat seiring bertambahnya semen dan zeolite serta waktu pemeraman juga berpengaruh terhadap kekuatan tanah, dimana semakin lama waktu pemeraman maka nilai UCS lebih besar. Pada pengujian konsolidasi pada tanah yang mengandung semen-zeolit mengalami penuruna lebih kecil daripada tanah asli. Hasil pemeriksaan foto SEM juga menunjukkan perbedaan antara tanah asli dan tanah yang sudah distabilisasi semen-zeolit lebih rapat disebabkan oleh semen yang mampu mengikat butiran-butiran sehingga kurangnya rongga dalam benda uji.