Perusahaan sub sektor rokok merupakan salah satu penyumbang Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia terbesar. Besarnya cukai rokok yang disumbangkan terhadap PDB mencerminkan bahwa pada umumnya, perusahaan memiliki tujuan untuk meningkatkan Nilai perusahaan dengan mengoptimalkan penerapan Good Corporate Governance serta memakmurkan para shareholders. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh Komisaris Independen, Kepemilikan Institusional, dan Komite Audit sebagai proksi dari Good Corporate Governance dengan Kinerja Keuangan yang dihitung dengan Return on Assets (ROA) sebagai variabel moderasi terhadap Nilai Perusahaan yang diproksikan dengan Tobin?s Q. Penelitian ini menggunakan metode analisis data yaitu Regresi Data Panel dan Moderate Regression Analysis (MRA) serta pengujian hipotesis secara parsial dan simultan menggunakan Uji t dan Uji F. Penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan non probability sampling dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, maka 4 perusahaan sub sektor rokok yang terdaftar pada BEI selama periode 2013-2017 sebagai sampel. Penelitian ini menjelaskan bahwa secara parsial, Kinerja Keuangan sebelum dan sesudah memoderasi Komisaris Independen dan Nilai Perusahaan menghasilkan pengaruh secara signifikan. Lalu, Kinerja Keuangan sebelum dan sesudah memoderasi Kepemilikan Institusional dan Nilai Perusahaan menghasilkan pengaruh secara signifikan. Kinerja Keuangan sebelum memoderasi Komite Audit dan Nilai Perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan, sedangkan setelah dimoderasi dengan Kinerja Keuangan Komite Audit berpengaruh Signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Secara simultan, Kinerja Keuangan dapat menjadi variabel moderasi antara Good Corporate Governance dan Nilai Perusahaan. Kata Kunci: Good Corporate Governance, Kepemilikan Institusional, Komisaris Independen, Komite Audit, ROA, Tobin?s Q.