Wewengkang, Defny
Unknown Affiliation

Published : 21 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN STYLISSA SP. DENGAN METODE DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) Ikhrar, Muhammad Setiawan; Yudistira, Adithya; Wewengkang, Defny
PHARMACON Vol 8, No 4 (2019)
Publisher : PHARMACON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTThis study aims to analyze the antioxidant activity of Stylissa sp., sponge. The Stylissa sp., sponge sample was obtained from the Lembeh Strait, waters Bitung. This research is an experimental laboratory by testing the ethanol extracts of Stylissa sp., sponge using DPPH method (1,1-diphenil2-pikrihidrazil) to analyze antioxidant activity using a spectrophotometer. The results of this study show the antioxidant levels of the Stylissa sp., sponge in the Lembeh Strait waters have antioxidant activity and the higher the concentration the higher the antioxidant levels produced. The greatest antioxidant level is found in Stylissa sp., sponge with a concentration of 100 mg / L.Keywords : Antioxidants, DPPH, Sponge Stylissa sp ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktivitas antioksidan dari Stylissa sp. Sampel Spons Stylissa sp di peroleh dari perairan Selat Lembeh, Bitung. Penelitian ini merupakan eksperimental laboratorium dengan pengujian terhadap ektrak etanol Spons Stylissa sp dengan metode DPPH (1,1-diphenil-2-pikrihidrazil) untuk menganalisis aktivitas antioksidan dengan menggunakan sprektrofotometer. Hasil penelitian ini memperlihatkan kadar antioksidan dari Spons Stylissa sp di perairan Selat Lembeh mempunyai aktivitas antioksidan dan semakin tinggi konsenstrasi semakin tinggi pula kadar antioksidan yang dihasilkan. Kadar antioksidan yang paling besar terdapat pada Spons Stylissa sp dengan konsentrasi 100 mg/L.Kata kunci : Antioksidan, DPPH, Spons Stylissa sp
AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK DAN FRAKSI ALGA ( HALIMEDA OPUNTIA ) TERHADAP ESCHERICHIA COLI, STAPHYLOCOCCUS AUREUS DAN CANDIDA ALBICANS Jolanda, Shinta; Wewengkang, Defny; Jayanto, Imam
PHARMACON Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : PHARMACON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Algae Halimeda opuntia is one of the green algae type that contains bioactive compounds which can be used for the treatment of various diseases. This study aimed to determine the antimicrobial activity of extracts and fractions of algae Halimeda opuntia obtained from the Lembeh Bitung Strait against Escherichia coli, Staphylococcus aureus and Candida albicans. The samples were extracted by maceration using ethanol solvent and fractionation using methanol, chloroform, and n-hexane solvents. Antimicrobial activity was carried out by the agar diffusion method of paper discs. The results showed that ethanol extract was able to inhibit the growth of Staphylococcus aureus and Escherichia coli bacteria in the medium inhibitory category. While the methanol and chloroform fractions were only able to inhibit the growth of Staphylococcus aureus bacteria. The extract and all fractions did not show activity inhibiting the growth of Candida albicans fungi. Keywords: Algae, Halimeda opuntia, antimicrobial activity, Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Candida albicans ABSTRAKAlga Halimeda opuntia merupakan salah satu jenis alga hijau yang memiliki kandungan senyawa bioaktif yang dapat digunakan untuk pengobatan berbagai penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya aktivitas antimikroba dari ekstrak dan fraksi alga Halimeda opuntia yang diperoleh dari Selat Lembeh Bitung terhadap Escherichia coli, Staphylococcus aureus dan Candida albicans. Sampel diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol dan fraksinasi menggunakan pelarut metanol, kloroform, dan n-heksan. Aktivitas antimikroba dilakukan dengan  metode difusi agar cakram kertas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol, mampu menghambat pertumbuhan bakteri  Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dengan kategori daya hambat sedang. Sedangkan  fraksi metanol dan fraksi kloroform hanya mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Ekstrak dan semua fraksi tidak menunjukkan aktivitas menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans. Kata kunci: Alga, Halimeda opuntia, aktivitas antimikroba, Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Candida albicans
UJI DAYA HAMBAT ORGANISME LAUT SPONS AMPHIMEDON SP., TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS, ESCHERICHIA COLI, DAN JAMUR CANDIDA ALBICANS Latif, Rizky; Wewengkang, Defny; Rotinsulu, Henki
PHARMACON Vol 8, No 3 (2019)
Publisher : PHARMACON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Sponges are marine animals that can produce bioactives that are useful as anti-virus, anti-fungal, antibiotic, anti-cancer, anti-inflammatory, and antioxidants. Amphimedon sp., sponge itself is found in the waters of Lembeh islands, the City of Bitung. This study was to determine the inhibitory activity against the microorganisms growth of Amphimedon sp., sponge, against microbes of Staphylococcus aureus, Escherichia coli, and Candida albicans. Based on the results of the study, the extracts and fractions of Amphimedon sp., sponge samples did not have microbial inhibitory activity against the test microbes of Staphylococcus aureus, Escherichia coli, and Candida albicans Keywords : Amphimedon sp., Antimicrobial, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Candida albicans   ABSTRAK Spons merupakan hewan laut yang dapat menghasilkan bioaktif yang bermanfaat sebagai anti virus, anti jamur, antibiotik, anti kanker, anti inflamasi, dan antioksidan. Spons Amphimedon sp sendiri ditemukan didaerah perairan pulau Lembeh kota bitung. Penelitian ini yaitu untuk mengetahui aktivitas daya hambat pertumbuhan mikroorganisme dari spons Amphimedon sp., terhadap mikroba Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan Candida albicans. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan ekstrak dan fraksi sampel spons Amphimedon sp., tidak memiliki aktivitas daya hambat terhadap mikroba uji Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan Candida albicans Kata kunci : Amphimedon sp., Antimikroba, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Candida albicans
PKM KELOMPOK PKK DAN DASAWISMA DI KELURAHAN GIRIAN WERU DUA KECAMATAN GIRIAN KOTA BITUNG MELALUI PELATIHAN DAN PEMBUATAN JAHE WANGI DAN KUNYIT ASAM INSTAN DARI TANAMAN OBAT Citraningtyas, Gayatri; Wewengkang, Defny; Wiyono, Weny
JURNAL LPPM BIDANG SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : JURNAL LPPM BIDANG SAINS DAN TEKNOLOGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman obat sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi produk herbal baik berupa obatobatan, kosmetik bahkan makanan dan minuman. Tujuan pengabdian masyarakat ini yaitu peningkatan pengetahuan tentang tanaman obat dan pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan tanaman jahe dan kunyit sebagai produk minuman instan untuk membantu meningkatkan perekonomian keluarga. Pengabdian masyarakat ini ditargetkan untuk kelompok PKK dan kelompok Dasawisma. Metode yang digunakan terdiri dari dua tahap yaitu penyuluhan tentang pemanfaatan tanaman obat dan pelatihan pembuatan jahe wangi dan kunyit asam instan. Hasil menunjukkan bahwa minuman instan dari sari hasil perasan lebih diminati dan tahan lama dibandingkan minuman instan dari simplisia jahe dan kunyit. Hal ini disebabkan karena proses pengeringan rajangan jahe dan kunyit yang tidak sempurna (tidak dijemur di bawah matahari langsung) sehingga menyebabkan rajangan tersebut rentan terhadap mikroorganisme dan cepat berjamur. Kesimpulannya antara lain ada peningkatan pengetahuan kelompok Mitra terhadap pemanfaatan tanaman obat lewat penyuluhan yang diberikan, dilihat dari antusiasme tanya jawab serta diskusi aktif dari para peserta, serta ada produk jahe wangi dan kunyit asam instan yang dibuat oleh kelompok Mitra beserta dokumentasinya._____________________________________________________________________________Kata Kunci: Tanaman Obat, Jahe Wangi, Kunyit Asam, Minuman Instan
EVALUASI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL SPONS APLYSINA SP. DARI PERAIRAN SELAT LEMBEH KOTA BITUNG Manumpil, Aprilia; Wewengkang, Defny; Yudistira, Adithya
PHARMACON Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : PHARMACON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTAplysina sp. Sponge is one of the marine biota making up coral reefs that contain active compounds whose percentage of activity is greater than the compounds produced by land plants. This study aims to determine the activity of antioxidant compounds from the ethanol extract of Aplysina sp. from Lembeh Strait Waters, Bitung City. Sponge Aplysina sp., was extracted by maceration with ethanol as a solvent. As a parameter, testing of antioxidant activity was carried out using the DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) method, which was measured using UV-Vis Spectrophotometry at a wavelength of 517 nm. The result showed the ethanol extract of Aplysina sp., sponge proven to have antioxidant activity in each concentration test. The highest concentration has an antidote to free radical activity by reaching a percentage of 46,13%. Keywords: Aplysina sp. Sponge, Antioxidant, Extraction, DPPH ABSTRAKSpons Aplysina sp. merupakan salah satu biota laut penyusun terumbu karang yang mengandung senyawa aktif yang presentase keaktifannya lebih besar dibandingkan dengan senyawa-senyawa yang dihasilkan oleh tumbuhan darat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas senyawa antioksidan dari ekstrak etanol Spons Aplysina sp. dari Perairan Selat Lembeh, Kota Bitung. Spons Aplysina sp. diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan etanol sebagai pelarut. Sebagai parameter, pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) yang diukur menggunakan Spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 517 nm. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol spons Aplysina sp. terbukti memiliki aktivitas antioksidan disetiap konsentrasi pengujian.Konsentrasi tertinggi memiliki aktivitas penangkal radikal bebas dengan mencapai presentase 46,13%. Kata Kunci : Spons Aplysina sp, Antioksidan, Ekstraksi, DPPH
ANALISIS KORELASI ANTARA FLAVONOID TOTAL DENGAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAN FRAKSI DAUN GEDI HIJAU (ABELMOSCHUS MANIHOT L.) Suoth, Josua; Sudewi, Sri; Wewengkang, Defny
PHARMACON Vol 8, No 3 (2019)
Publisher : PHARMACON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT One chemichal component that is often reported to have pharmacological activity against treatment or prevention of disease is flavonoids which can be found in gedi hijau leaves. Staphylococcus aureus is the main cause of infection in humans which can cause various severe infections. This study aims to determine the total flavonoids content, minimum inhibitory concentration (MIC). To determine the correlation between total flavonoids and antibacterial activity of extract and fractions (Abelmoschus manihot L.), The method of this study was done by obtaining the results of total flavonoid content, testing the antibacterial activity by dilution using a positive control of ciprofloxacin. The results showed the highest total flavonoid content in ethyl acetate fraction, and the best antibacterial activity in ethyl acetate fraction. Correlation between total flavonoid content from extract and fraction (Abelmoschus manihot L.) with antibacterial activity against Staphylococcus aureus bacteria on ethyl acetate fraction, n-hexane fraction, and ethanol extract at a concentration of 1000 µg / mL had good values with kneeling significance values according to 0.012 (p <0.05), 0.034 (p <0.05), and 0.023 (p <0.05) with total flavonoid content affecting how much antibacterial activity is 40% for ethyl acetate fraction, 35% fraction n -heksane and 33% ethanol extract. Keywords : Antibacterial, Total Flavonoids, Staphylococcus aureus, Abelmoschus manihot L. ABSTRAK Salah satu komponen kimia yang sering dilaporkan memiliki aktivitas farmakologi terhadap pengobatan atau pencegahan penyakit adalah flavonoid yang dapat ditemukan pada daun gedi hijau. Staphylococcus aureus merupakan kuman penyebab utama infeksi pada manusia yang dapat menyebabkan berbagai infeksi berat. Penelitian ini bertujuan menentukan kandungan flavonoid total, aktivitas antibakteri dan korelasi antara flavonoid total dengan aktivitas antibakteri dari ekstrak dan fraksi (Abelmoschus manihot L.). Metode penelitian ini dilakukan dengan mendapatkan hasil kandungan flavonoid total, uji aktivitas antibakteri dengan cara dilusi menggunakan kontrol positif ciprofloxacin. Hasil penelitian didapatkan kandungan flavonoid total tertinggi pada fraksi etil asetat, dan aktivitas antibakteri paling bagus pada fraksi etil asetat. Korelasi antara kandungan flavonoid total dari ekstrak dan fraksi (Abelmoschus manihot L.) dengan aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus pada fraksi etil asetat, fraksi n-heksane, dan ekstrak etanol pada konsentrasi 1000 µg/mL memiliki nilai yang baik baik dengan nilai signifikansi bertutut-turut 0,012 (p <0,05), 0,034  (p <0,05), dan 0,023 (p <0,05) dengan kandungan flavonoid total mempengaruhi seberapa besar aktivitas antibakteri yaitu 40% untuk fraksi etil asetat, 35% fraksi n-heksane dan 33% ekstrak etanol.Kata kunci  : Antibakteri, Flavonoid Total, Staphylococcus aureus, Abelmoschus manihot L.
UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA DARI JAMUR LAUT YANG BERASOSIASI DENGAN ORGANISME LAUT SPONS CALLYSPONGIA AERIZUSA Macpal, Fransisca; Yudistira, Adithya; Wewengkang, Defny
PHARMACON Vol 8, No 4 (2019)
Publisher : PHARMACON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTSponge is the lowest level hollow animal without a spine. Sponges are one of the components of coral reef biota that have bioactive potential that has not been widely used. This study aims to determine whether there is antimicrobial activity of marine fungi associated with sponge Callyspongia aerizusa obtained from Southeast Minahasa Regency, North Sulawesi, against the growth of microbes such as Staphylococcus aureus, Escherichia coli and Candida albicans. Samples were obtained then extracted by maceration using acetone and fractionated using liquid-liquid fractionation with ethyl acetate solvents. The results of this study indicate that the extract from the fungus associated with the Callyspongia aerizusa sponge has activity against Escherichia coli and Candida albicans.Keywords: Antimicrobials, Callyspongia aerizusa, Candida albicans, Escherichia coli, Marine fungi, Staphylococcus aureus.  ABSTRAKSponge (spons laut) adalah hewan berongga tanpa tulang belakang yang paling rendah tingkatannya. Spons merupakan salah satu komponen biota penyusun terumbu karang yang mempunyai potensi bioaktif yang belum banyak dimanfaatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat aktivitas antimikroba dari jamur laut yang berasosiasi dengan spons Callyspongia aerizusa yang di peroleh dari Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, terhadap pertumbuhan mikroba seperti Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan Candida albicans. Sampel diperoleh kemudian diekstraksi secara maserasi dengan aseton dan difraksinasi dengan menggunakan fraksinasi cair-cair menggunakan pelarut etil asetat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak dari jamur yang berasosiasi dengan spons Callyspongia aerizusa memiliki aktivitas terhadap bakteri Escherichia coli dan bakteri Candida albicans.Kata kunci:  Antimikroba, Callyspongia aerizusa, Candida albicans Escherichia  coli,.Jamur laut,  Staphylococcus aureus
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK KARANG LUNAK KLYXUM SP YANG DIKOLEKSI DARI DESA TUMBAK KECAMATAN POSUMAEN MINAHASA TENGGARA Lonteng, Elur; Yudistira, Adithya; Wewengkang, Defny
PHARMACON Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.9.2020.27433

Abstract

ABSTRACT Soft Coral Klyxum sp.. is a rich sources in bioactive compounds such as terpenoids, steroids, and steroid glycosides which are commonly used in the health sector. The purpose of this study was to determine the activity of antioxidant compounds from ethanol extracts of Klyxum sp. Klyxum sp., was extracted by maceration using ethanol as a solvent. As a parameter, testing of antioxidant activity was carried out using the DPPH (1,1-diphenil-2-picrylhydarzyl) method, which was measured using UV-Vis spectrophotometry at a wavelength of 517 nm. The results showed that the ethanol extracts of soft coral  Klyxum sp., proven to have antioxidant activity in each concentration test. Keywords: Klyxum sp. Soft Coral, Antioxidants, Extraction, DPPH   ABSTRAK Karang Lunak Klyxum sp. merupakan sumber yang kaya akan senyawa bioaktif seperti terpenoid, steroid, dan steroid glikosida yang biasa dimanfaatkan dalam dibidang kesehatan. Tujuan dari penelitian ini yaitu, untuk mengetahui aktivitas senyawa antioksidan dari ekstrak etanol Karang Lunak Klyxum sp. Karang Lunak Klyxum sp. diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan etanol sebagai pelarut. Sebagai parameter, pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH (1,1-diphenil-2-picrylhydarzyl) yang diukur menggunakan Spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 517 nm. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol Karang Lunak Klyxum sp. terbukti memiliki aktivitas antioksidan disetiap konsentrasi pengujian. Kata Kunci : Karang Lunak Klyxum sp., Antioksidan, Ekstraksi, DPPH
UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA KARANG LUNAK Dendronephtya sp., YANG DIKOLEKSI DARI DESA TUMBAK KECAMATAN PUSOMAEN, KABUPATEN MINAHASA TENGGARA TERHADAP Escherichia coli, Staphylococcus aureus, dan Candida albicans Silap, Gloria Ekaputri; Wewengkang, Defny; Rotinsulu, Henki
PHARMACON Vol 9, No 1 (2020): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.9.2020.27411

Abstract

ABSTRACTSoft coral Dendronephtya sp., living in the waters of coral reefs that are rather deep, at depths below 10 meters, grow attached to a hard substrate, protected under lumps of living coral or dead coral. This study aims to determine the antimicrobial activity of soft coral Dendronephtya sp., collected from the waters of Tumbak Village, Pusomaen District, Southeast Minahasa Regency, against Escherichia coli, Staphylococcus aureus and Candida albicans. Dendronephtya sp., extracted by maceration method using 96% ethanol solvent, fractionation using liquid-liquid partition method with n-hexane, chloroform and methanol solvent, and the testing of antimicrobial activity using the Kirby Bauer diffusion method. The results showed that ethanol extract of soft corals (Dendronephtya sp.), n-hexane fraction had inhibition of 8 mm against Escherichia coli bacteria, 7 mm against Staphylococcus aureus while Candida albicans had very good activity in n-hexane fractions of n-hexane. 9.3 mm, so it can be recommended as an antimicrobial. Keywords : Antimicrobial, Candida albicans, Escherichia coli, Soft Coral (Dendronephtya sp.), Staphylococcus aureus. ABSTRAKKarang lunak Dendronephtya sp., hidup di perairan terumbu karang yang agak dalam, pada kedalaman di bawah 10 meter, tumbuh melekat di dasar yang keras, terlindung di bawah bongkahan karang hidup atau karang mati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya aktivitas antimikroba dari karang lunak Dendronephtya sp., yang dikoleksi dari perairan Desa Tumbak Kecamatan Pusomaen Kabupaten Minahasa Tenggara terhadap Escherichia coli, Staphylococcus aureus dan Candida albicans. Dendronephtya sp., diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%, fraksinasi menggunakan metode partisi cair-cair dengan pelarut n-heksan, kloroform dan metanol, dan pengujian aktivitas antimikroba menggunakan metode difusi agar Kirby Bauer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol karang lunak (Dendronephtya sp.) Fraksi karang n-heksan memiliki daya hambat sebesar 8 mm  terhadap bakteri Escherichia coli, 7 mm pada Staphylococcus aureus  sedangkan  Candida albicans aktivitas  yang sangat baik terjadi pada fraksi dan ekstrak n-heksan sebesar 9,3 mm, sehingga dapat direkomendasikan sebagai antimikroba. Kata Kunci : Antimikroba, Candida albicans, Escherichia coli,  Karang Lunak (Dendronephtya sp.), dan Staphylococcus aureus
EFEKTIFITAS PENYEMBUHAN LUKA BAKAR SALEP EKSTRAK ETANOL DAUN SOYOGIK (Sauraia Bracteosa DC) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus Norvegicus) Tumigolung, Dea; Runtuwene, Max; Wewengkang, Defny
PHARMACON Vol 8, No 2 (2019): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.8.2019.29303

Abstract

ABSTRACTSoyogik leaves (Sauraia Bracteosa DC) contain flavonoids, phenolic, saponin and tannin. The contents in Soyogik Leaves is able to provide an effect to heal skin tissue damaged by burns. This study aims to formulate ethanol extract soyogik leaves ointment with concentration 20%, 25% and 30% to be tested for it’s effectiveness in healing burns. The method used is experimental laboratory. The wounds observation on the white rats back is done for 7 days by applying ointments 3 times a day. The results of the study showed that ethanol extract soyogik leaves with concentration 20%, 25%, and 30% have a healing effect on burns characterized by the decreasing burns diameter of white rats and the ointment with the fastest healing effect is the ointments with a 30% concentration.Keywords: Soyogik (Sauraia bracteosa DC), ointment, burns, white rats (Rattus norvegicus)ABSTRAKDaun Soyogik (Sauraia Bracteosa DC) mengandung flavonoid, fenolik, saponin dan tanin. Kandungan yang terdapat dalam daun Soyogik mampu memberikan efek untuk menyembuhkan kulit yang mengalami kerusakan jaringan akibat luka bakar. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi sediaan salep ekstrak daun Soyogik dengan konsentrasi 20%, 25% dan 30% untuk diuji efektifitasnya terhadap penyembuhan luka bakar. Metode yang digunakan ialah eksperimental laboratorium. Pengamatan luka bakar pada punggung tikus putih dilakukan selama 7 hari dengan mengoleskan salep sebanyak 3 kali sehari. Hasil penelitian menunjukan salep ekstrak etanol dun Soyogik dengan konsentrasi 20%, 25% dan 30%  memiliki efek penyembuhan luka bakar diatandai dengan mengecilnya diameter luka bakar pada tikus dan efek penyembuhan yang paling cepat pada salep dengan konsentrasi 30% . Kata kunci: Soyogik (Sauraia bracteosa DC), salep, luka bakar, tikus putih (Rattus norvegicus)