Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENDEKATAN DESAIN ARSITEKTUR ORGANIK DAN DEKONSTRUKSI PADA PUBLIK BATH SINELEYAN KOTA TOMOHON. Wawointana, Defie R.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 6, No 1 (2017): Volume 6 No.1 Mei 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sektor pariwisata berperan sangat penting bagi pembangunan daerah Kota Tomohon. Salah satu yang  dapat meningkatkan pariwisata, yaitu Telaga Sineleyan sebagai objek wisata yang sangat berpengaruh dalam pendapatan daerah di bidang pariwisata.Tujuan penelitian ini untuk merancang Public Bath Sineleyan yang berlokasi di Kota Tomohon. Dalam penelitian ini dilakukan kajian literature terhadap desain ataupun model dari arsitek Peter Eisenman dan Frank L. Wrigth, yang ditinjau dengan metode pendekatan tipologi geometri sebagai masukan inspiratif untuk karya desain dalam penelitian ini. Pendekatan yang digunakan yaitu aplikasi metode Desain Arsitektur Organik dan Dekonstruksi pada kasus Public Bath Sineleyan Kota Tomohon.Hasil penelitian menunjukkan bahwa perancangan sistem sruktur, konstruksi, dan utilitas dalam bangunan ini tetap beroriantasi pada sistem yang ideal dengan mamperhatikan prinsip kestabilan, kekuatan, fungsional dan ekonomis. Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam penampilan bagunan yaitu fungsi objek, sifat objek, sifat kegiatan, pemakai kebudayaan/lingkungan.Konsep tata massa bangunan dalam rancangan Public Bath Sineleyan ini merupakan pola tatanan satu bentuk masa yang diintegrasikan kedalam, yang disesuaikan dengan pola tatanan sirkulasi yang berbentuk radial. Pola cluster digunakan agar massa bangunan dapat menyesuaikan dengan kontur lahan yang tidak beraturan dan dinamis. Meskipun perletakan massa tidak beraturan, namun semua massa bangunan memiliki satu pola yaitu bentukan kurva (menyerupai sabit) yang berorientasi pada sungai eksisting di dalam site. Hasil perencanaan dan perancangan ini dengan membuat zoning, site plan, area hiburan dan rekreasi, area kuliner, area relaksasi private, tampak bangunan, dan perspektif bangunan. Kesimpulan perancangan public bath sineleyan, terlihat pada arsitektur organik dan dekonstruksi yang saling berkaitan. Kata Kunci: Public Bath, Tomohon, Arsitektur-Organik, Dekonstruksi 
Perancangan Objek Wisata Budaya di Lembah Napu Kabupaten Poso Ponengo, Iwan; Sarajar, Kivly; Wawointana, Defie R.; Wantouw, Sonny; Binti, Sarina Julien
Journal of Mandalika Social Science Vol 2 No 2 (2024): Journal of Mandalika Social Science
Publisher : Mandalika Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59613/jomss.v3i1.152

Abstract

Dengan adanya wisata budaya, masyarakat domestik maupun mancanegara dapat belajar sejarah dan karakteristik dari tiap daerah yang dikunjungi. Dalam perancangan wisata budaya di lembah napu ini mengambil bentuk dari rumah adat di lembah napu yang kemudian di perbaharui menjadi lebih modern tanpa menghilangkan nilai dan bentuk asli serta aturan adat yang terdapat pada bangunan rumah adat tambi. Sehingga perancangan ini menggunakan konsep perancangan arsitektur neo-vernakuler. Karena neo-arsitektur merupakan suatu penerapan elemen arsitektur yang telah ada baik fisik (bentuk, konstruksi) maupun non fisik (konsep, filosofi, tata ruang) dengan tujuan melestarikan unsur-unsur lokal yang telah terbentuk secara empiris oleh sebuah tradisi yang kemudian sedikit atau banyaknya mengalami pembaruan menuju suatu karya yang lebih modern atau maju tanpa mengesampingkan nilai-nilai tradisi setempat. Merancang sebuah objek wisata budaya dengan menyediakan fasilitas yang dapat menunjang aktifitas pengunjung. Menerapkan konsep neo-vernakuler pada pada bangunan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku pada adat daerah setempat, Arsitektur Neo-vernakuler merupakan suatu paham dari aliran post-modern yang lahir sebagai respon dan krirtik atas modernisme yang mengutamakan nilai rasionalisme dan fungsionalisme yang dipengaruhi perkembangan teknologi industri. Arsitektur neo-vernakuler merupakan arsitektur yang konsepnya pada prinsipnya mempertimbangkan kaidah-kaidah normative kosmologis, peran serta budaya local dalam kehidupan masyarakat serta keselarasan antara bangunan, alam, dan lingkungan.perancangan wisata budaya di lembah napu yang pariwisata berbasis sejarah budaya merupakan salah satu potensi yang dimiliki oleh setiap daerah karena pada dasarnya tiap daerah memiliki sejarah dan karakteristik yang berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya.
Perancangan Mall Maleon Sebagai Pusat Perbelanjaan dan Rekreasi Berbasis Konsep Arsitektur Modern Muhaling, Jefri; Wawointana, Defie R.; Sarajar, Kivly E.; Pattymahu, Derby R.
Journal of Knowledge and Collaboration Vol. 1 No. 6 (2024): Journal of Knowledge and Collaboration
Publisher : Arbain Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59613/ab0mry49

Abstract

Kabupaten Kepulauan Talaud merupakan daerah yang terletak di ujung utara Indonesia yang sektor ekonominya saat ini cukup berkembang. perkembangan kegiatan ekonomi dapat dilihat dari munculnya berbagai jenis perdagangan dan jasa. sebagai salah satu fasilitas komersial, mall memiliki tujuan utama yaitu memenuhi kebutuhan masyarakat akan tuntutan gaya hidup. untuk dapat mencapai tujuan tersebut, sebuah mall tidak boleh salah dalam menganalisis kebutuhan masyarakat yang ingin difasilitasi. hal ini juga berlaku di wilayah kabupaten kepulauan talaud yang memiliki gaya hidup yang cukup besar dan beragam. Mall Maleon di Kabupaten Kepulauan Talaud sendiri harus dapat memfasilitasi kebutuhan masyarakat dan sasarannya adalah masyarakat Kabupaten Kepulauan Talaud. sebuah mall tidak hanya harus memuaskan pengunjung dari segi kelengkapan dan kenyamanan tetapi juga dari segi estetika. dengan berbagai macam mall, pengunjung dapat dengan mudah memenuhi semua kebutuhan mereka hanya di satu tempat. untuk itu, bangunan yang dirancang harus memiliki bentuk yang sesuai dengan fungsi dari bangunan itu sendiri. arsitektur modern yang menerapkan bentuk pada fungsi bangunan dapat menjadi solusi di era sekarang ini untuk menghilangkan bentuk yang rumit, menghilangkan ornamen yang memenuhi bangunan, dan keterbatasan ruang. arsitektur modern dapat diterapkan pada berbagai jenis bangunan, salah satunya mall.
Design Of Railway Station Facilities Based On Contemporary Architecture Sarajar, Kivly E.; Muhaling, Jefri; Wawointana, Defie R.; Kalesaran, Ronald C.E.
Side: Scientific Development Journal Vol. 1 No. 2 (2024): SIDE: Scientific Development Journal
Publisher : Arbain Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Transportation in Indonesia plays a very important role in people's lives. Along with the development of the times, the transportation process as a means of transportation has developed and progressed. All of this has taken place since the development reform which is followed by the need for mass and cheap modes of transportation.  Trains are transportation that is chosen as a means of transportation that is able to transport goods and passengers in large quantities, free of obstacles and has a high level of security. The government built the Trans-Sulawesi railway line because the infrastructure will open regional access, bring production between regions to the exit of goods and services with a higher transport scale, accelerate the traffic of goods, increase accessibility, reduce production costs, make the production scale higher, and encourage comparative advantages of products, so that all of them can trigger regional economic development. Bitung City  is one of the cities included in the government program as a priority line for railway lines. Bitung City has a strategic area to facilitate the distribution of goods and services to various regions in East Asia so that transportation costs are also cheaper in contrast to through ports in other regions. Over the past few years, the government has determined to make Bitung the forefront of the economy with the determination of Bitung Port as an International Hub port and the existence of a Special Economic Zone. The government's move to develop Bitung as the front line of Indonesia's economy against the world market has attracted great attention from foreign countries. The design of the railway station in the city of Bitung is to provide land transportation facilities between cities and provinces with a safe and comfortable place for its users. The philosophy applied to the design of Class A Railway Station is an informal building. This informal nature comes from the main function of the design of the class A railway station in the city of Bitung, namely services that offer goods and services, so that it has an impact on the basic form of the building, namely informal. Based on the nature and type of activities, one of the right architectural concepts to be applied in the design of the Class A Railway Station in Bitung City is Contemporary Architecture.
Perancangan Marahai Mall Sebagai Pusat Belanja Modern Wawointana, Defie R.; Muhaling, Jefri; Sarajar, Kivly E.; Pattymahu, Derby R.
Jurnal Cahaya Mandalika ISSN 2721-4796 (online) Vol. 3 No. 1 (2022)
Publisher : Institut Penelitian Dan Pengambangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jcm.v3i1.3540

Abstract

Marahai berasal dari Bahasa Tobelo yang berarti indah atau menarik. Mall adalah satu contoh pusat belanja yang modern, yang bisa memenuhi semua kegiatan aktivitas berbelanja dalam satu bangunan tersebut, selain kegiatan proses jual beli, pengunjung dapat menikmati sarana hiburan dan rekseasi yang terdapat di Mall. Di Kota Tobelo kebutuhan masyarakat sangat meningkat, selain itu masyarakat telah mengenal gaya berbelanja yang modern (Shopping Style). Marahai Mall ini direncanakan sebagai sebuah mall pertama yang terletak di Kabupaten Halmahera Utara lebih tepatnya di Kecamatan Tobelo dengan menggabungkan nilai-nilai kontekstual Tobelo kedalam bangunannya sehingga mall ini terlihat indah dan menarik. Bukan hanya menjadi tempat perbelanjaan saja melainkan dapat menjadi pusat perbelanjaan hingga pusat berekreasi bagi masyarakat atau bisa disebut Landmark Tobelo. Perletakan Marahai Mall ini nantinya akan mengambil lokasi dipusat perkantoran, perdagangan dan jasa yang ada di Tobelo dengan mengaplikasikan bentuk mall yang dapat dinikmati secara visual dan non visual sehingga dapat meningkatkan kenyamanan masyarakat dalam perbelanjaan maupun rekreasi.