Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perancangan Objek Wisata Budaya di Lembah Napu Kabupaten Poso Ponengo, Iwan; Sarajar, Kivly; Wawointana, Defie R.; Wantouw, Sonny; Binti, Sarina Julien
Journal of Mandalika Social Science Vol 2 No 2 (2024): Journal of Mandalika Social Science
Publisher : Mandalika Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59613/jomss.v3i1.152

Abstract

Dengan adanya wisata budaya, masyarakat domestik maupun mancanegara dapat belajar sejarah dan karakteristik dari tiap daerah yang dikunjungi. Dalam perancangan wisata budaya di lembah napu ini mengambil bentuk dari rumah adat di lembah napu yang kemudian di perbaharui menjadi lebih modern tanpa menghilangkan nilai dan bentuk asli serta aturan adat yang terdapat pada bangunan rumah adat tambi. Sehingga perancangan ini menggunakan konsep perancangan arsitektur neo-vernakuler. Karena neo-arsitektur merupakan suatu penerapan elemen arsitektur yang telah ada baik fisik (bentuk, konstruksi) maupun non fisik (konsep, filosofi, tata ruang) dengan tujuan melestarikan unsur-unsur lokal yang telah terbentuk secara empiris oleh sebuah tradisi yang kemudian sedikit atau banyaknya mengalami pembaruan menuju suatu karya yang lebih modern atau maju tanpa mengesampingkan nilai-nilai tradisi setempat. Merancang sebuah objek wisata budaya dengan menyediakan fasilitas yang dapat menunjang aktifitas pengunjung. Menerapkan konsep neo-vernakuler pada pada bangunan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku pada adat daerah setempat, Arsitektur Neo-vernakuler merupakan suatu paham dari aliran post-modern yang lahir sebagai respon dan krirtik atas modernisme yang mengutamakan nilai rasionalisme dan fungsionalisme yang dipengaruhi perkembangan teknologi industri. Arsitektur neo-vernakuler merupakan arsitektur yang konsepnya pada prinsipnya mempertimbangkan kaidah-kaidah normative kosmologis, peran serta budaya local dalam kehidupan masyarakat serta keselarasan antara bangunan, alam, dan lingkungan.perancangan wisata budaya di lembah napu yang pariwisata berbasis sejarah budaya merupakan salah satu potensi yang dimiliki oleh setiap daerah karena pada dasarnya tiap daerah memiliki sejarah dan karakteristik yang berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya.
Assessment of Solar Orientation and Shading Devices in Reducing Cooling Loads in Educational Buildings Binti, Sarina Julien; Wantouw, Sonny
Jurnal Riset Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Vol. 16 No. 2 (2025): November
Publisher : Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Pencegahan Pencemaran Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study assesses the effectiveness of solar orientation and shading devices in reducing cooling loads in educational buildings through a qualitative literature review approach. As educational facilities are significant energy consumers, especially in hot climates, optimizing building orientation and integrating passive shading strategies are crucial for enhancing energy efficiency and thermal comfort. The literature indicates that building orientation significantly influences solar heat gain, with north-facing orientations generally resulting in lower internal temperatures and reduced cooling demands compared to east or west-facing layouts. Shading devices, including fixed external shades and optimized window-to-wall ratios, further mitigate direct solar radiation, contributing to notable reductions in annual energy consumption. Studies reviewed demonstrate that the combination of optimal orientation and well-designed shading can decrease cooling loads by 11% to 23%, and overall energy use by up to 44%. However, the effectiveness of shading devices depends on their design, placement, and integration with other passive strategies. While fixed shading reduces solar gains, occasional glare and insufficient daylight distribution may persist, indicating the need for a holistic design approach. The findings underscore the importance of integrating solar orientation and shading devices in the early design phase of educational buildings to achieve sustainable, energy-efficient, and comfortable learning environments. This research provides valuable insights for architects, planners, and policymakers seeking to implement best practices in sustainable school design, particularly in regions with high cooling demands.