Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH TIYAITIKI TERHADAP POPULASI DAN KEANEKARAGAMAN IKAN SIGANUS (FAMILI SIGANIDAE) DI PERAIRAN TABLASUPA, JAYAPURA, PAPUA Kalor, John D.; Rumbiak, Kristhopolus K.
Torani Journal of Fisheries and Marine Science Vol. 26 No. 1 (2016)
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (15.153 KB) | DOI: 10.35911/torani.v26i1.2619

Abstract

  This study was conducted to examine the effect of the traditional conservation system "Tiyaitiki" toward populations and diversity of rabbit fish (family Siganidae) in Tablasupa Coastal Area, Jayapura Regency. By hypothesis Tiyaitiki system is very effective in enhancing the functioning of ecosystems, populations, and species diversity of rabbitfish. Using the method of VES and transect lines, spacious observation area is 81,000 m2. The data were analyzed using diversity index Shannon-Wiener (H '), Index Evenness (E), Index dominance Simpson (D) and Population Density (PD). The result showed Tablasupa Coastal area has 10 rabbit fish species and 873 individuals. The level of diversity is categorized as moderate or 1.7 and the population is more likely to be uniform, as well as population density tend to be moderate. The increasing number of rabbitfish species and populations affected by the increase of live coral cover and increased density of seagrass by the system Tiyaitiki in Tablasupa Coast. Tiyaitiki traditional conservation system capable of triggering an increase in the ecological function of seagrass and coral reefs, which significantly affected the growth of population and the diversity of fish species in the waters Rabbitfish family Siganidae in Tablasupa Coastal area. Keywords: Rabbit fish, Tablasupa, Tiyaitiki, Jayapura 
Karakteristik Habitat Peneluran Penyu Di Kawasan Konservasi Penyu Paleleng Pantai Skouw Yambe Kota Jayapura Papua Wanimbo, Efray; Ayer, Popi Ida Laila; Kainama, Tamara Louraine Jeanette; Kalor, John D.; Ramba, Fitra Yunia
ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua Vol 8 No 1 (2025): ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua Edisi Mei 2025
Publisher : Cenderawasih University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31957/acr.v8i1.4181

Abstract

Kawasan Konservasi Penyu Paleleng terletak di pesisir pantai Skouw Yambe. Lokasi pantai di Skouw Yambe sangat strategis sebagai tempat yang cocok untuk penyu bertelur karena berhadapan langsung dengan Samudra Pasifik. Namun kondisi lokasi bertelurnya penyu pada saat ini sangat memprihatinkan, dikarenakan banyaknya sampah yang bermacam-macam jenis yang berserakan di bagian pesisir pantai sehingga membuat kualitas pantai menurun. Selain masalah kebersihan pantai, fasilitas yang di butuhkan dalam Konservasi Penyu Paleleng juga masih terbilang kurang, sehingga kelompak masyarakat konservasi masih menggunakan peralatan sederhana dan seadanya. Tingginya peranan habitat maupun faktor ekologis terhadap kelangsungan peneluran dan perangsangan penyu di Pantai Skouw Yambe, maka sangat perlu dilakukan kajian dalam mendukung program Konservasi Penyu di kawasan Pantai Skouw Yambe. Metode Data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian dilaksanakan selama 6 bulan di Pantai Skouw Yambe dan akan ditentukan 2 titik (stasiun pengambilan sampel) tempat mendaratnya penyu untuk bertelur. Berdasarkan tempat bertelurnya penyu, terdapat 2 stasiun yaitu Paerong (stasiun 1) dan Tanjung Tangwato (stasiun 2). Suhu pasir pada stasiun 1 rata-rata 29,72 derajat dan stasiun 2 rata-rata 30,06. Panjang Pantai Skouw Yambe memiliki panjang garis pantai kurang lebih 5 km atau kurang lebih 5.000 m dan lebar pantai pada stasiun 1 yaitu 66 m dan pada stasiun 2 berukuran 50 m. Substrat stasiun 1 dan 2 didominasi oleh pasir halus dengan ukuran 0,224 mm dan pada stasiun 2 berukuran 0,219 mm. Salinitas di stasiun 1 yaitu 33ppt dan pada stasiun 2 yaitu 35ppt. DO pada stasiun 1 yaitu 6,5 mg/l dan stasiun 2 yaitu 7,1 mg/l. Jenis vegetasi yang dominan di sekitar pantai tempat peneluran penyu Skouw Yambe adalah Pohon Pandan (Pandanus Sp), Pohon Bitanggur (Calophypillum inophyillum), Pohon Ketapang (Terminalia catappa), Pohon Kelapa (Cocos nucifera), Kacang Laut (Canavalia maritima), Pohon Bapa Ceda (Halabeu) bahasa daerah. Ancaman predasi habitat penyu yaitu akibat faktor dari makhluk hidup dan alam sendiri.