Jamil, Hatta
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMBINAAN KELOMPOK TANI MENJADI PETANI PENANGKAR BENIH UNGGUL SEBAGAI UPAYA DALAM MENGATASI KELANGKAAN BENIH PADI DI KECAMATAN BENGO KABUPATEN BONE BDR, Muh. Farid; Nasaruddin, .; Ridwan, Ifayanti; Jamil, Hatta; Iswoyo, Hari; Mantja, Katriani; Nurfaida, .
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 5 No. 2 (2020): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 5 NO. 2 MEI 2020
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v5i2.10139

Abstract

Problems faced by the Pangisoreng UPB partners and Allapporeng II farmer groups are the unavailability of superior seeds and scarcity of fertilizer during the planting season, low farming capital, the land is saturated with inorganic fertilizers and there is no use of organic fertilizers, resulting in soil cracking in the dry season and cause rice drought. The use of liquid fertilizer has not been carried out, the waste planting system is wasteful use of seeds, rat pest attacks due to the wrong planting system, and the knowledge and expertise of farmers in producing seeds, compost, liquid fertilizer / biopesticides are lacking; thus causing rice productivity and low farmer income. From the range of solutions offered, the activities that have been carried out are: (a) fostering farmer groups to become seed breeders so they can produce superior seeds independently, while encouraging new potential entrepreneurs, (b) training farmers to process locally available organic waste into fertilizer compost, liquid fertilizer / biopesticide, (c) improve the planting system from hambur into a planting system, move through seed demonstration plot and (d) provide assistance during the activity. The output targets to be achieved on PKM are: Superior seed production, compost production, liquid fertilizer / biopesticide, increased productivity from 5.5 tons / ha to 8-9 tons / ha. From the implementation of the activities carried out it can be concluded that the activities were welcomed by members of partner farmer groups because they were classified as new. Making compost and liquid organic fertilizer can be done by utilizing local materials and considering the function of each ingredient.Keywords: Rice seeding, compost, liquid fertilizer, planting system.  ABSTRAKPermasalahan yang dihadapi oleh mitra UPB Pangisoreng dan kelompok tani Allapporeng II adalah tidak tersedianya benih unggul dan kelangkaan pupuk saat musim tanam, modal usaha tani yang rendah, lahan sudah jenuh dengan pupuk anorganik dan tidak ada penggunaan pupuk organik, sehingga terjadi keretakan tanah pada musim kemarau dan menyebabkan padi kekeringan. Penggunaan pupuk cair belum dilaksanakan, sistem tanam hambur yang boros penggunaan benih, serangan hama tikus akibat sistem tanam yang salah, serta pengetahuan dan ketermpilan petani dalam memproduksi benih, pupuk kompos, pupuk cair/biopestisida yang kurang; sehingga menyebabkan produktivitas padi dan pendapatan petani rendah. Dari rangkaian solusi yang ditawarkan, kegiatan yang telah dilaksanakan adalah: (a) pembinaan kelompok tani menjadi penangkar benih sehingga mampu memproduksi benih unggul secara mandiri, sekaligus mendorong menjadi calon wirausaha baru, (b) melatih petani mengolah limbah organik yang tersedia secara lokal menjadi pupuk kompos, pupuk cair/ biopestisida, (c) memperbaiki sistem tanam dari hambur menjadi sistem tanam pindah melalui demplot perbenihan serta (d) melakukan pendampingan selama kegiatan berlangsung. Target luaran yang ingin dicapai pada PKM adalah: Produksi benih unggul, produksi kompos, pupuk cair /biopestisida, peningkatan produktivitas dari 5,5 ton/ha menjadi 8-9 ton/ha. Dari pelaksanaan kegiatan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa kegiatan disambut baik oleh anggota kelompok tani mitra karena tergolong baru. Pembuatan kompos dan pupuk organik cair dapat dilakukan dengan memanfaatkan bahan local dan mempertimbangkan fungsi dari masing-masing bahan.Kata kunci: Perbenihan padi, kompos, pupuk cair, sistem tanam
DISEMINASI PRODUK JAGUNG SINTETIK UNHAS (SINHAS 1) DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN BENIH DAN PRODUKSI JAGUNG DI KABUPATEN TAKALAR Farid, Muh.; Musa, Yunus; Jamil, Hatta; Ridwan, Ifayanti; Pati, Sakka; Nursini, .; Wahid, Abdul; Anshori, Muhammad Fuad
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 6 No. 1 (2020): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 6 NO. 1 OKTOBER 2020
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v6i1.11817

Abstract

Drought and the availability of nitrogen fertilizers are the main constraints in the growth and production of maize, so it is necessary to build synthetic corn varieties that are tolerant of drought stress and low N fertilization. These synthetic maize varieties can support a wider planting of maize and involve farmers who lack capital, thus supporting increased production and national self-sufficiency in corn in a sustainable manner. The aim of the service was to introduce the Unhas Synthetic maize variety (SINHAS1) with dissemination and field meetings through the Experimental Demonstration Plots, as well as interviews about the level of farmers' preference for the SINHAS 1 variety. 2020. The activity was carried out through the socialization and dissemination process of SINHAS 1 corn through a pilot demonstration plot. The demonstration plot was carried out by combining the use of the superior varieties of SINHAS 1 corn with corn cultivation technology which is packaged as a corn cultivation technology package. The demonstration plot was conducted at four locations in Tarowang Village, Galesong Selatan District, Takalar Regency. The results of the activity showed that the level of farmers' preference for the Unhas synthetic maize variety (SINHAS 1) was very high (85%) with an average productivity of 7.8 tonnes / ha, so that it is very likely to be developed in Tarowang Village, Galesong Selatan District, Takalar Regency. Development efforts need socialization and dissemination on a broader scale to accelerate development efforts. Development efforts will be carried out together with the Tarowang Village-Owned Enterprises (BUMDes) in collaboration with the Faculty of Agriculture, Hasanuddin University to produce the SINHAS 1 corn variety through seed breeding. Keywords: Dissemination, corn, SINHAS 1, seed, takalar ABSTRAK Masalah kekeringan dan ketersediaan pupuk Nitrogen merupakan pembatas utama dalam pertumbuhan dan produksi jagung, sehingga diperlukan usaha perakitan varietas jagung sintetik yang toleran cekaman kekeringan dan pemupukan N rendah. Varietas jagung sintetik tersebut dapat menudukung penanaman jagung yang lebih luas dan melibatkan petani yang kurang modal sehingga mendukung peningkatan produksi dan swasembada jagung nasional secara berkelanjutan. Tujuan pengabdian adalah memperkenalkan varietas jagung Sintetik Unhas (SINHAS1) dengan diseminasi dan temu lapang melalui Demplot Percobaan, sekaligus wawancara tentang tingkat kesukaan petani terhadap varietas SINHAS 1. Kegiatan pengabdian dilaksanakan di Desa Tarowang, Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar yang berlangsung sejak Juli sampai Oktober 2020. Kegiatan dilakukan melalui proses sosialisasi dan diseminasi Jagung SINHAS 1 melalui Demplot Percobaan. Demplot dilakukan melalui perpaduan penggunaan varietas unggul jagung SINHAS 1 dengan teknologi budidaya jagung yang dikemas sebagai paket teknologi budidaya jagung. Demplot dilakukan pada empat lokasi yang ada di Desa Tarowang, Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa tingkat kesukaan petani terhadap varietas jagung sintetik Unhas (SINHAS 1) sangat tinggi (85%) dengan produktivitas rata-rata mencapai 7.8 ton/ha, sehingga sangat berpeluang dikembangkan di Desa Tarowang, Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar. Usaha pengembangan diperlukan sosialisasi dan diseminasi pada skala yang lebih luas untuk mempercepat usaha pengembangannya. Usaha pengembangan akan dilakukan bersama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tarowang bekerjasama dengan Fakultas Pertanian Unhas untuk memproduksi varietas jagung SINHAS 1 melalui penangkaran benih. Kata Kunci: Diseminasi, jagung, SINHAS 1, benih, takalar.