Permasalahan obesitas masih belum menjadi salah satu perhatian dalam program gizi di Puskesmas Perwira, Kota Hidup sehat merupakan paradigma dimana tubuh kita tidak saja memerlukan protein dan kalori, tetapi juga vitamin dan mineral yang terkandung dalam sayur dan buah. Rata-rata konsumsi jumlah sayur anak usia sekolah yang berumur 5- 12 tahun adalah 34,0 gram/orang/hari. Kondisi ini mengindikasikan bahwa konsumsi sayur dan buah anak sekolah di Indonesia belum sesuai dengan konteks gizi seimbang yang dianjurkan oleh WHO. Kebiasaan makan yang salah pada masa anak-anak dapat berlanjut dan menjadi bibit masalah kesehatan di usia dewasa. Peningkatan konsumsi sayur dan buah sebagai prioritas global program gizi masyarakat merupakan strategi dalam pencegahan obesitas pada anak-anak dan remaja. Prevalensi obesitas anak umur 5-12 tahun Di Provinsi Bangka Belitung 10% diatas rata-rata nasional. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah mengurangi neophobia dan meningkatkan kesukaan terhadap sayur dan buah antara kelompok anak-anak yang ikut serta dalam program. Kegiatan pengabdian akan dilaksanakan pada bulan Februari hingga September Tahun 2024 dilaksanakan di SD Negeri 52 dan SD Muhammadiyah Kota Pangkalpinang. Tahapan pelaksanaan dilakukan dengan menyanyikan lagu (singing technic), pemberian sayur dan buah secara berulang (repeated), uji tingkat kesukaan, pemberian reward dan evaluasi dilakukan dengan penilaian neophobia. Penilaian ini diukur menggunakan kuesioner yang terdiri dari 8 item yang terdiri sikap neophilic (kesukaan) dan sikap neophobic (ketidaksukaan) dengan menggunakan skala hedonik yang terdiri dari 5 pilihan wajah. Hidangan sayur yang paling disukai adalah Capcay dengan skala skala sangat suka sebesar 50%. Peserta hampir menyukai semua jenis hidangan buah kecuali pisang yang paling banyak tidak disukai sebesar 16,7%. Sebesar 71,2% menyatakan sangat menyukai buah semangka. Terdapat peningkatan sebesar 7% dalam menghabiskan sayur dan buah pada hari terakhir dibandingkan hari pertama program ini dilaksanakan. Selain itu, terjadi penurunan kondisi neophobia pada hari kelima setelah bernyanyi lagu sayur dan buah. Program ini dapat dimungkinkan direplikasi di tempat lain dengan penyesuaian rentang waktu program dan integrasi dengan program kantin sekolah