Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Sintesis Senyawa 3-Metoksi-4-Iiidroksikalkon dengan Bahan Awal Vanilin dan Asetofenon Ismiyarto, Ismiyarto; Madiyono, Madiyono; Cahyono, Bambang
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 5, No 3 (2002): Volume 5 Issue 3 Year 2002
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4714.031 KB) | DOI: 10.14710/jksa.5.3.15-18

Abstract

Sintesis senyawa 3-metoksi-4-hidroksikalkon dengan bahan awal vanilin dan asetofenon lelah dilakukan dengan metode Kohler-Chadwell yang dimodifikasi. Reaksi dilakukan dalam suasana basa pekat berdasarkan mekanisme Claisen-Schmidt. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa transformasi menghasilkan produk murni yang dapat dipisahkan setelah dilakukan reaksi dalam NaOH 60% pada keadaan suhu optimum 70°C selama 1,5 jam. Produksi murni yang dihasilkan sebesar 77,11%.
Integritas Terbuka sebagai Pendekatan Baru Dialog Antariman dalam Penguatan Moderasi Beragama Madiyono, Madiyono; Haq, Mochamad Ziaul
Integritas Terbuka: Peace and Interfaith Studies Vol. 2 No. 1 (2023): Integritas Terbuka: Peace and Interfaith Studies
Publisher : Kongregasi Hati Kudus Yesus (RSCJ) Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.446 KB) | DOI: 10.59029/int.v2i1.11

Abstract

Keberagaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, termasuk keberagaman agama adalah suatu realitas yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Disatu sisi keberagaman tersebut adalah anugerah dan kekayaan bangsa namun di sisi lain keragaman agama memiliki potensi besar sebagai sumber konflik. Meski berbagai pendekatan dialog seperti eksklusivisme, inklusivisme, dan pluralism telah dilakukan untuk mengurangi dan menghilangkan kesalahpahaman, namun belum mampu mengatasi masalah tanpa dampak negatif terhadap agama-agama. Integritas terbuka yang merupakan kombinasi pemikiran teolog Hans Küng dan filsuf perennial Seyyed Hossein Nasr menjadi pendekatan baru yang melampaui pluralisme. Di sisi lain, dalam upaya mengupayakan kerukunan dan perdamaian melalui agama-agama, Kementerian Agama mencanangkan moderasi beragama. Dalam artikel ini dikaji relevansi integritas terbuka sebagai pendekatan dialog dalam upaya moderasi beragama. Kajian dilakukan melalui literature review dengan menggunakan sumber primer dan sekunder yang berkaitan. Dari hasil kajian disimpulkan bahwa: (1) Integritas terbuka dapat diimplementasikan sebagai teori, paradigma, dan pendekatan dalam dialog antariman yang lebih komprehensif daripada pendekatan eksklusivisme, inklusivisme, dan juga pluralisme., (2) Integritas terbuka digagas untuk mengatasi kelemahan pendekatan pluralisme dengan keyakinan bahwa dialog antariman dapat menghasilkan manfaat jika dilakukan dengan integritas yang jelas dan keterbukaan yang tulus dengan mendalami ajaran agama sendiri serta masuk dan memahami ajaran mitra dialog tanpa kehilangan identitas agama sendiri., (3) Pendekatan integritas terbuka relevan dan sejalan dengan prinsip-prinsip dalam moderasi beragama sehingga sangat direkomendasikan sebagai paradigma dan pendekatan baru dalam dialog antariman yang bermanfaat dan berhasil dengan tidak memiliki dampak hilangnya identitas agama masing-masing pihak yang berdialog.
Exploring Humanism in Buddhism: An In-Depth Study of Humanist Values at the Indonesian Tzu Chi Buddhist Foundation Madiyono, Madiyono; Syukur, Abdul
Hanifiya: Jurnal Studi Agama-Agama Vol. 8 No. 2 (2025): Hanifiya: Jurnal Studi Agama-Agama
Publisher : Program Studi Studi Agama-Agama Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/hanifiya.v8i2.51418

Abstract

 This research is based on the initial concept of Buddhist teachings, which emphasize overcoming suffering. However, as time went on, some Buddhist practices were deemed not to have fully reduced suffering and social problems, giving rise to the Humanistic Buddhism movement. The purpose of this study is to examine the humanistic values ​​in Buddhist teachings practiced by the Indonesian Tzu Chi Buddhist Foundation and to examine the strategies employed to develop and preserve these values. This research employed qualitative methods with sociological and phenomenological approaches. Data were collected from primary and secondary sources, including the Tipiṭaka/Tripṭaka, Sūtra Mahāyāna, books, magazines, online media, as well as observation, documentation, and interviews. Interviews were conducted with leaders, volunteers, and beneficiaries of the Tzu Chi Foundation in West Jakarta using the snowball technique. Data were analyzed using the Miles-Huberman and Saldana techniques, while their validity was tested by triangulation and extended research time. The results of the study indicate that the humanist values ​​contained in the teachings of Buddha and Master Cheng Yen include equality, love, compassion, altruism, tolerance, brotherhood, wisdom, concern for nature, generosity, morality, patience, sincerity, gratitude and open-mindedness. These values ​​are implemented in four missions and eight Dharma footprints, namely charitable missions, health, education, humanist culture, international disaster relief, bone marrow donation, environmental conservation, and community volunteer involvement. This study concludes that the development and preservation of humanist values ​​in Tzu Chi is carried out through resource mobilization, utilization of political opportunities, and framing processes, so that Tzu Chi can be understood as a unique Buddhist social religious movement that is also reformist in nature.