Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERBEDAAN KADAR GLUKOSA SERUM DAN PLASMA NATRIUM FLUORIDA (NaF) DENGAN PENUNDAAN PEMERIKSAAN Agung, Albert; Retnoningrum, Dwi; I. Edward KSL, I. Edward KSL
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 6, No 2 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.713 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v6i2.18533

Abstract

Latar Belakang : Penentuan kadar glukosa darah menjadi salah satu tolak ukur penting dalam diagnosis diabetes mellitus. Rekomendasi dari WHO menyatakan bahwa darah sebaiknya disentrifugasi sebelum 30 menit setelah darah dialirkan ke dalam tabung dan diperiksa sesegera mungkin. Sejumlah penelitian memiliki hasil tidak konsisten mengenai efektivitas natrium fluorida sebagai agen antiglikolitik.Tujuan : Membuktikan perbedaan kadar glukosa serum dan plasma natrium fluorida (NaF).Metode : Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel adalah darah vena dari 15 orang mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro dengan tidak memperhatikan riwayat status glukosa darah sebelumnya yang dimasukkan dalam 2 tabung berbeda, serum dan natrium fluorida (NaF). Kadar glukosa sampel diperiksa dengan metode glukosa oksidase (GOD) pada waktu sebelum 2 jam, 4 jam dan 8 jam. Uji statistik menggunakan independent T-test, uji Mann-Whitney, uji Kruskal-Wallis dengan uji post-hoc Mann-Whitney.Hasil : Rerata kadar glukosa serum pada pemeriksaan sebelum 2 jam, 4 jam, dan 8 jam adalah 98,00 mg/dL, 93,07 mg/dL, dan 83,73 mg/dL. Rerata kadar glukosa plasma pada pemeriksaan sebelum 2 jam, 4 jam, dan 8 jam adalah 103,93 mg/dL, 98,73 mg/dL, 91,40 mg/dL. Pada uji Mann-Whitney tidak ditemukan adanya perbedaan bermakna secara statistik antara kelompok serum dan plasma pada pemeriksaan sebelum 2 jam dan 4 jam (p=0,161 dan p=0,089). Pada independent T-test tidak ditemukan perbedaan bermakna secara statistik antara kelompok serum dan plasma pada pemeriksaan 8 jam (p=0,371). Pada uji Kruskal-Wallis ditemukan penurunan signifikan pada kelompok serum (p=0,018) namun tidak pada kelompok plasma (p=0,071).Kesimpulan : Terdapat perbedaan kadar glukosa serum dan plasma NaF dengan penundaan pemeriksaan.
Produktivitas Dan Pemasaran Produk Rempeyek pada Usaha Mikro Kecil Menengah di Cianjur Emmanuella, Glenys; Cahyadi, Felicia; Marietta, Birgita; Agung, Albert; Wong, Tommy; Widodo, Steffan; Wijaya, Dicky
Journal Pemberdayaan Masyarakat Indonesia Vol 1 No 2 (2019): Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Indonesia (JPMI)
Publisher : Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPKM) Universitas Prasetiya Mulya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1119.597 KB) | DOI: 10.21632/jpmi.1.2.273-289

Abstract

The development of Micro, Small and Medium - Scale Business in Indonesia is carried out to improve the economy and create jobs for the community. Nowadays, many Micro, Small and Medium - Scale Business in the culinary sector in Cianjur utilize the regional culinary diversity to develop the businesses they are running. One type of regional culinary that has the opportunity to be developed into an attractive business is peanut brackets. In developing its business, Micro, Small and Medium Enterprises are still lacking knowledge to be able to carry out the production process effectively and efficiently. In addition, MSME players also experienced problems in managing business licenses to expand the marketing distribution network of peanut products. Through business assistance by a group of builders in the Prasetiya Mulya University Community Development activities in Cianjur, production processes and product quality are improved through the creation of standard operating procedures, education, and realization of business licensing, and improving product marketing strategies. Through 1-month direct assistance, partners succeed in gaining new marketing places, getting revenue & profit increases, and partners are becoming more independent in running their business.