Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

BIOMASSA GUGUR SERASAH DAN VARIASI MUSIMAN DI HUTAN DATARAN RENDAH TN. GUNUNG GEDE PANGRANGO Rahajoe, Joeni S.; Alhamd, Laode
JURNAL BIOLOGI INDONESIA Vol 9, No 1 (2013): JURNAL BIOLOGI INDONESIA
Publisher : Perhimpunan Biologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/jbi.v9i1.151

Abstract

Produksi biomasa gugur serasah dan variasi musimannya dimonitor selama 5 tahun untuk mengamati polamusiman dari gugur serasah dan kontribusi gugur serasah terhadap ekosistem hutan. Gugur serasah dikumpulkansetiap bulan dengan menggunakan 20 perangkap serasah (luas masing-masing perangkap serasah adalah 1 x 1 m2)yang berada pada petak permanen. Seluruh sampel di oven pada suhu 70 ºC. Total gugur serasah adalah 8,36 ±0,39 t ha-1 tahun-1, dengan konstribusi terbesar pada daun (6.55 ± 0.44 t ha-1tahun-1), diikuti oleh komponen yangtidak teridentifikasi (0.69 ±0.2), batang kecil (0.76 ± 0.1), bagian reproduksi (0.16 ± 0.06), and batang besar (0.21± 0.04 t ha-1 tahun-1). Pola musiman menunjukkan bahwa gugur serasah meningkat selama musim hujan. Gugurserasah daun tertinggi berada pada bulan Juli. Jenis-jenis dominan menggugurkan daun utamanya pada pertengahanmusim kering. Total gugur serasah daun dari yang tertinggi ke yang terendah diamati Nauclea lanceolata (0.36 ±0.16), Maesopsis eminii (0.25 ± 0.11), Schima wallichii (0.09 ± 0.02), Pternandra azurea (0.02± 0.01), dan Dyxoxylumdensiflorum (0.01 ± 0.01 t ha-1 tahun-1).Kata kunci: Biomassa, Gugur serasah, Hutan dataran rendah, TN. G. Gede Pangrango
STOK KARBON DAN BIOMASA BEBERAPA KOMODITAS TANAMAN PERTANIAN DI BODOGOL- TAMAN NASIONAL GUNUNG GEDE PANGRANGO – JAWA BARAT Rahajoe, Joeni Setijo; Alhamd, Laode; Handayani, Dewi
JURNAL BIOLOGI INDONESIA Vol 12, No 2 (2016): JURNAL BIOLOGI INDONESIA
Publisher : Perhimpunan Biologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/jbi.v12i2.2886

Abstract

ABSTRACTThe study of carbon stock and biomasa of agricultural commodities was conducted in the Bodogol village, Gunung Gede Pangrango National Park - West Java. The purpose of this research to determine the biomasa, carbon stock and the rate of decomposition of agricultural commodities by using destructive sample and litterbag method. Six of agricultural commodities: green beans/buncis (Phaseolus vulgaris), chilli (Capsicum annum), corn (Zea mays), bean (Vigna cylindrica), peanuts (Arachis hypogaea) and cassava (Manihot esculenta), were calculated their biomasa and carbon stocks. The result showed that the biomasa of agriculture commodities in the range of 0.152 to 4.216 t ha-1, with a carbon stock ranging from 0.01 to 1.83 t ha-1. The decomposition rate (k) of those commodities were k = 5.6 y-1; 5.48 y-1, 5.18 y-1, 5.04 y-1, 4.42 y-1, and k = 1.21 y-1, for Manihot esculenta, Vigna cylindrica, Arachis hypogea, Zea mays, Capsicum annum and Phaseolus vulgaris, respectively.Keywords: Biomasa, Gede Pangrango, Carbon, Agricultural commodities
KANDUNGAN HARA TANAH DAN SERASAH LANTAI HUTAN DI KAWASAN DANAU TOBA, SUMATERA UTARA Handayani, Dewi; Alhamd, Laode; Sundari, Siti; Kintamani, Endang
Berita Biologi Vol 22 No 1 (2023): Berita Biologi
Publisher : BRIN Publishing (Penerbit BRIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55981/beritabiologi.2023.801

Abstract

Ekosistem hutan di Danau Toba mempunyai peran penting bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Kajian dinamika hara dilakukan sebagai upaya mempelajari dan melestarikan ekosistem hutan di Danau Toba. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biomasa serasah lantai hutan serta kandungan hara tanah dan serasah lantai hutan. Penelitian dilakukan di Desa Jangga Dolok, Ambar Halim, Halado (Kabupaten Toba) dan Siulakhosa (Kabupaten Samosir) menggunakan petak pengamatan berukuran 30 x 30 m. Pengambilan contoh tanah dan serasah lantai hutan dilakukan secara diagonal pada 3 titik subpetak di setiap petak dengan ukuran 50 x 50 cm pada serasah lantai hutan dan kedalaman 10 cm pada sampel tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi total biomasa serasah pada empat lokasi memiliki kisaran nilai sama (4,8 – 6,9 ton ha-¹). Serasah memiliki kandungan C, N, Ca besar dan P kecil. Nilai pH tanah memiliki kriteria asam sangat kuat hingga hampir netral, P tersedia (kecuali Ambar Halim) dan C organik tinggi, N total (kecuali Siulakhosa) sedang, K, Ca, Mg, Na dapat ditukar rendah. Tingginya kandungan karbon dalam tanah dan serasah mengindikasikan C tersedia banyak dalam ekosistem hutan, sedangkan kecilnya kandungan fosfor menandakan siklus P dalam ekosistem hutan berlangsung sangat efisien.