Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PRAKTIK PEMBERIAN MPASI (MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU) PADA ANAK STUNTING DAN TIDAK STUNTING USIA 6-24 BULAN Nurkomala, Siti; Nuryanto, Nuryanto; Panunggal, Binar
Journal of Nutrition College Vol 7, No 2 (2018): April
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (601.816 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v7i2.20822

Abstract

Latar Belakang: Praktik pemberian MPASI berpengaruh terhadap pertumbuhan bayi dan anak. Pemberian MPASI yang tidak tepat dapat menyebabkan stunting. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis praktik pemberian MPASI pada anak stunting dan tidak stunting usia 6-24 bulan. Metode: Penelitian cross-sectional dilakukan di Kabupaten Cirebon. Subjek terdiri dari 42 subjek stunting dan 42 subjek tidak stunting yang diambil dengan metode consecutive sampling. Praktik pemberian MPASI meliputi waktu pemberian MPASI pertama, variasi bahan MPASI, frekuensi pemberian MPASI, dan asupan zat gizi, didapatkan dari kuesioner food recall 3x24 jam. Stunting ditentukan dengan perhitungan Z-Score PB/U <-2 SD, sedangkan tidak stunting ditentukan dengan PB/U -2 s/d +2 SD. Analisis bivariat menggunakan uji chi-square, Independent T-Test, dan Mann Whitney.Hasil: Rerata kecukupan asupan energi pada kelompok stunting adalah 70.14±21.91% total kebutuhan, sedangkan pada kelompok tidak stunting adalah 106.4±35.26% total kebutuhan. Total subjek pada kelompok stunting yang memiliki asupan energi kurang sebanyak 88.1%, asupan energi cukup sebanyak 9.5%, dan asupan energi berlebih sebanyak 2.4%, sedangkan asupan energi yang rendah, cukup, dan berlebih pada kelompok tidak stunting masing-masing sebanyak 33.3%. Asupan energi, protein, besi dan seng menunjukkan adanya perbedaan antara kelompok stunting dan tidak stunting (p<0.05). Terdapat perbedaan variasi bahan MPASI antara kelompok stunting dan tidak stunting (p=0.008), sedangkan waktu pemberian MPASI pertama dan frekuensi pemberian MPASI tidak menunjukkan adanya perbedaan signifikan (p>0.05).Simpulan: Terdapat perbedaan variasi bahan MPASI dan rerata asupan energi, protein, besi, dan seng pada praktik pemberian MPASI antara anak stunting dan tidak stunting usia 6-24 bulan.
Method Sharh Al-Hadith Sheikh Al-Nawawi in His Book; Tanqih Al-Qawl Al-Hath Ith Fi Sharh Lubab Al-Hadith Abdurrohman, Abdurrohman; Nurkomala, Siti; Guilin, Xie; Jiao, Deng
Journal International Dakwah and Communication Vol. 1 No. 2 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Hikmah Pariangan Batusangkar, West Sumatra, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (841.818 KB) | DOI: 10.55849/jidc.v1i2.153

Abstract

The study of hadith after that experienced a stagnation of almost a century and a half. However, along with the times, gradually the study of hadith gained attention again in the last half of the 19th century, until the beginning of the 20th century, with the inclusion of hadith studies in the curriculum of pesantren-pesantren and madrasah. In this century one of the scholars of Idonesian hadith, Shaykh Nawawi al-Bantani, wrote the book of Tanqih al-Qawul al-Hadith fi Shar? Lubab al-Hadith, this book which later became a reference in several Traditional Islamic Boarding Schools that implemented the yellow book recitation system in the archipelago. In addition, it is also used as material for book studies in the recitation of books in certain mosques. However, in-depth study of this book is still lacking, including the study of the sharah method used. Based on this fact, the author in this paper discusses the Methodology of the Nawawi al-Bantani Hadith Syarh in the Book of Tanqih al-Qawul al-Hadith fi Sharh Lubab al-Hadith.  The Book of Tanqi? al-Qawul al-Hathith is an explanatory or sharah of the previous scholarly hadith book Lubab al-Hadith written by Imam al-Suyuti. The Book of Tanqi? al-Qawul al-Hathith contains approximately 40 chapters of hadith related to various religious studies in the form of akidah, shari'a, muamalah. From the reading of each chapter consists of 10 hadiths. As for the systematics of the book of Tanq?? al-Qawul al-Hathith, it can be inferred through its dominance, namely globally or using the ijm?l? method