Utami, Wahyu Widyasari
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

YOGURT DAUN KATUK SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF PANGAN BERBASIS LAKTOGENIK Utami, Wahyu Widyasari; Anjani, Gemala
Journal of Nutrition College Vol 5, No 4 (2016): Oktober
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.524 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v5i4.16467

Abstract

Latar Belakang: Tingkat produksi ASI yang rendah dapat menjadi salah satu faktor pemicu tingginya angka kegagalan ibu menyusui secara eksklusif selama enam bulan. Yogurt dengan penambahan sari daun katuk (Sauropus Androgynus L.) dapat dijadikan minuman fungsional sebagai alternatif pangan berbasis laktogenik karena dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas dari ASI.Tujuan: Menganalisis pengaruh penambahan sari daun katuk terhadap keberadaan androstan, total bakteri asam laktat, pH, dan tingkat penerimaan yang meliputi rasa, warna, aroma, dan tekstur yogurt.Metode: Merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan percobaan acak lengkap satu faktorial dengan penambahan sari daun katuk (10%, 25%, dan 50%) pada pembuatan yogurt daun katuk. Analisis statistik total bakteri asam laktat, dan pH menggunakan One Way Anova dilanjutkan uji Tukey, sedangkan uji tingkat penerimaan menggunakan uji Friedman dengan uji lanjut Wilcoxon.Hasil: Androstan tediteksi pada yogurt dengan penambahan sari daun katuk 50%, total bakteri asam laktat terendah dihasilkan dari penambahan 50% yaitu 3,5 x 1012 cfu/ml, sedangkan penambahan 50% daun katuk memiliki pH terendah sebesar 4,7. Penambahan sari daun katuk berpengaruh nyata terhadap rasa, aroma, warna dan teksturSimpulan: Semakin tinggi persentase sari daun katuk yang ditambahkan senyawa androstan dapat terditeksi, menurunkan jumlah total BAL, dan menurunkan pH. Penambahan yogurt sari daun katuk yang optimal berdasarkan  BAL, pH, dan tingkat penerimaan (rasa, warna, aroma, dan tekstur) yaitu pada perlakuan 10% 25% dengan keterbatasan pengujian senyawa androstan tidak terditeksi.