Setyati, Willis Ari
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Optimasi Sumber Karbon Dan Nitrogen Sebagai Co-Substrat Untuk Pertumbuhan Bakteri Probiotik Pseudomonas sp. Doresti, Livvy; Setyati, Willis Ari; Widowati, Ita
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.394 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v7i3.25907

Abstract

ABSTRAK : Pencemaran limbah organik pada sistem tambak udang merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan produksi. Limbah organik seperti sisa pakan dan feses terakumulasi pada substrat perairan sehingga kualitas air menurun dan timbul penyakit. Pseudomonas sp. merupakan bakteri probiotik yang dapat menghasilkan  enzim  pendegradasi  protein  dan amilum, limbah organik yang banyak ditemukan di sistem tambak. Penelitian ini dilakukan penentuan jenis dan optimasi sumber karbon dan nitrogen untuk pertumbuhan Pseudomonas sp. dalam upaya mengetahui komposisi medium yang lebih baik untuk produksi biomassa bakteri probiotik. Eksperimen yang dilakukan berupa penentuan sumber karbon yang meliputi glukosa, fruktosa dan molase. Penentuan sumber nitrogen meliputi ammonium nitrat, ammonium klorida dan urea. Pengamatan pertumbuhan dilakukan dengan metode spektrofotometri berdasarkan perubahan optical density pada kultur bakteri. Pertumbuhan Pseudomonas sp. memilik fase lag (adaptasi) pada jam ke-0 hingga jam ke-6. Hasil penelitian penentuan jenis sumber karbon diperoleh glukosa dengan nilai OD laju pertumbuhan tertinggi yaitu 0.118±0.001 dan penentuan jenis sumber nitrogen diperoleh ammonium nitrat dengan nilai OD laju pertumbuhan 0.117±0.000. Sumber karbon glukosa optimum pada konsentrasi 4% dengan nilai OD laju pertumbuhan 0.106±0.000 dan sumber nitrogen ammonium nitrat optimum pada konsentrasi 0.5% dengan nilai OD laju pertumbuhan 0.112±0.002. ABSTRACT : The contamination of organic waste in the shrimp pond system is one of the factors that lowering shrimp production. Organic waste such as leftover feed and fecal matter accumulated in the waters substrate decreasing the water quality and emerging disease. Pseudomonas sp. is a probiotic bacteria which can produce enzymes that degrade proteins and amylum-an organic waste commonly found in pond systems. This study was conducted to determine the type and optimization of carbon and nitrogen source for the growth of Pseudomonas sp. in an effort to know the composition of a better medium for probiotic biomass production. Experiments were carried out in the form of determination of carbon sources include glucose, fructose and molasses. Determination of nitrogen sources include ammonium nitrate, ammonium chloride and urea. The observations of growth rate was done by spectrophotometric method based on optical density in a bacterial culture. The growth of Pseudomonas sp. reached lag phase (adaptation) on 0 up to 6 hours. Then, on 6 up to 36 hours the bacterium has exponential phase which is characterized by the significant growth. The results of the determination of carbon source obtained glucose was the highest growth rate 0118 ± 0001 and determination of the nitrogen source obtained ammonium nitrate with growth rate 0117 ± 0000 by the OD value. Optimization carbon source was at 4% concentration of glucose with the growth rate 0.106 ± 0.000, and also the optimization nitrogen source was at 0.5% concentration of ammonium nitrate with growth rate of 0112 ± 0002 by the OD value.
Tingkat Kelimpahan Makrozoobenthos di Padang Lamun Perairan Telaga dan Pulau Bengkoang, Karimunjawa Ningsih, Sri Wahyu; Setyati, Willis Ari; Taufiq-Spj, Nur
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.941 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v9i3.27418

Abstract

ABSTRAK: Taman Nasional Karimunjawa merupakan daerah perairan yang mempunyai ekosistem laut yang masih lengkap dan asri. Padang lamun merupakan salah satu ekosistem pendukung di wilayah pesisir yang pada umumnya terdapat di daerah tropis dan memiliki peranan penting di perairan. Makrozoobenthos adalah salah satu hewan yang berasosiasi dengan padang lamun yang memanfaatkan padang lamun sebagai tempat mencari makan dan tempat memijah. Tujuan penelitian tentang kelimpahan makrozoobenthos di Perairan Telaga dan Pulau Bengkoang diperlukan untuk mengetahui perbedaan serta pengaruh fisika-kimia terhadap populasi lamun dan makrozoobenthos untuk mengindikasikan kualitas suatu perairan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2019dengan menggunakan metodepurposivesampling yang dapat mewakili seluruh kawasan. Hasil komposisi makrozoobenthos yang di temukan pada masing-masing stasiun mempunyai perbedaan yang cukup signifikan. Jumlah makrozoobenthos Perairan Telaga terdapat sebanyak 42 individu makrozoobenthos yang ditemukan, sedangkan di Pulau Bengkoang terdapat sebanyak 55 individu makrozoobenthos yang ditemukan. Jumlah makrozoobenthos yang di temukan pada Perairan Telaga line 1 sebanyak 11 individu, line 2 sebanyak 15 individu dan line 3 sebanyak 14 individu. Jumlah makrozooobenthos yang di temukan pada Pulau Bengkoang line 1 sebanyak 19 individu, line 2 sebanyak 17 individu dan line 3 sebanyak 19 individu.Makrozoobenthos yang ditemukan pada masing-masing stasiun penelitian mempunyai hubungan yang kuat antara kelimpahan makrozoobenthos dengan tutupan lamun serta dengan bahan organik.  ABSTRACT: Karimunjawa National Park is a watershed area that has a complete and beautiful marine ecosystem. Seagrass beds are one of the supporting ecosystems in coastal areas which are generally found in the tropics and have an important role in the waters. Macrozoobenthos is one of the animals associated with seagrass that uses seagrass as a place to find food and spawning grounds. The purpose of research on the abundance of macrozoobenthos in Telaga Waters and Bengkoang Island is needed to determine the differences and the influence of physics-chemistry on seagrass populations and macrozoobenthos to indicate the quality of a waters. This research was conducted in October 2019using a purposive sampling method that can represent the entire region. The results of the macrozoobenthos composition found at each station have quite significant differences. The number of macrozoobenthos of Lake Ponds were 42 macrozoobenthos individuals found, while in Bengkoang Island there were 55 macrozoobenthos individuals found. The number of macrozoobenthos found in Telaga Line 1 is 11 individuals, line 2 is 15 individuals and line 3 is 14 individuals. The number of macrozooobenthos found on Bengkoang Island line 1 were 19 individuals, line 2 were 17 individuals and line 3 were 19 individuals. Macrozoobenthos found at each research station have a strong relationship between abundance of macrozoobenthos with seagrass cover and with organic matter.