Baihaqi, Imam
Departemen Teknik Perkapalan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Risiko Pembiayaan Bank pada Galangan Kapal untuk Pembangunan Kapal Baru Kanthi Wening; Triwilaswandio Wuruk Pribadi; Imam Baihaqi
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v5i1.17672

Abstract

Memanfaatkan pinjaman bank untuk membangunan kapal baru dapat menimbulkan risiko kerugian bagi galangan kapal apabila jumlah pinjaman yang relatif besar dan jangka waktunya relatif lama karena beban bunga yang tinggi dapat mengurangi keuntungan galangan kapal. Tujuan dari penelitian Tugas Akhir ini adalah menganalisa risiko galangan kapal dalam memanfaatkan pinjaman bank untuk pembangunan kapal baru dan bagaimana mitigasi risiko tesebut. Pertama, dilakukan analisa terhadap galangan kapal dalam memanfaatkan pinjaman bank untuk biaya pembangunan kapal baru. Kedua, dianalisa risiko galangan kapal dalam memanfaatkan pinjaman bank untuk pembangunan kapal baru. Ketiga, mitigasi dan strategi pembiayaan bank untuk pembangunan kapal baru. Berdasar analisa, pembiayaan bank pada galangan kapal untuk pembangunan kapal baru, didapatkan bahwa galangan kapal dalam memanfaatkan pinjaman bank untuk pembangunan kapal baru digunakan untuk membeli komponen permesinan yang lead timenya lama dan harganya tinggi, yaitu main engine, main generator set, fire fighting equipment dan pumps, purifier and sewage. Risiko galangan kapal dalam memanfaatkan pinjaman bank untuk pembangunan kapal baru yang pertama, pada waktu tertentu galangan kapal tidak bisa membayar pokok pinjaman bank dan bunganya karena progres fisik pembangunan kapal tidak tercapai. Yang kedua galangan kapal terlambat membayar pokok pinjaman bank dan bunganya saat jatuh tempo karena pembangunan kapal mengalami keterlambatan delivery. Risiko tersebut dapat dimitigasi dengan mengatur jadwal pinjaman bank disesuaikan dengan kondisi termin owner. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan hasil simulasi pembiayaan bank untuk pembanguann kapal baru pada kondisi termin owner 20%, 15%, 10%, dan 5%. Hasil simulasi pembiayan bank untuk pembangunan kapal baru pada kondisi termin owner 5% diperoleh keuntungan galangan kapal paling maksimal.
Studi Pemodelan Harga Kapal Tanker Bekas Dengan Metode Statistik Heri Supomo; Imam Baihaqi
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 16, No 1 (2019): Februari
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1210.193 KB) | DOI: 10.14710/kapal.v16i1.22442

Abstract

Salah satu alasan pemodal membeli kapal tanker bekas adalah karena lamanya waktu pembangunan dan tingginya biaya investasi untuk membangun sebuah kapal baru. Namun demikian terkait dengan harga kapal tanker bekas, saat ini masih belum ada metode yang tepat untuk memprediksi nilainya. Multi-faktor seperti: tahun pembuatan, kapasitas kapal, negara asal pembuat, dan operasional kapal menjadikan proses memprediksi harga kapal ini menjadi lebih kompleks dibandingkan single-faktor. Kompleksitas tersebut membuat penentuan harga kapal tanker bekas pula menjadi berbeda-beda antar penilai. Estimasi harga kapal bekas yang kurang tepat dapat merugikan perusahaan jika harga beli lebih mahal dari nilai kapal bekas sesungguhnya. Tujuan dari paper ini adalah membuat pemodelan statistik untuk memprediksi harga kapal tanker bekas agar mendekati harga semestinya. Pemodelan dibuat secara simultan dengan mempertimbangkan faktor kualitatif meliputi usia kapal dan ukuran DWT dan faktor kuantitatif dimana mengacu pada galangan pembuat, klas dan negara asal pembuat kapal. Data kapal yang terkumpul, yang diperoleh dari data pusat broker kapal internasional secara online, kemudian dianalisa secara statistik dengan melakukan regresi secara multikolinearitas. Data-data ini kemudian diuji secara statistik antara lain yaitu: uji serentak, uji individu, uji asumsi normalitas, uji asumsi heteroscedasticity, dan penentuan koefisien determinasi. Korelasi kuadratik didapatkan antara umur dengan harga kapal, sedangkan umur dengan DWT berhubungan secara logaritmik. Kedua korelasi ini kemudian disimultankan dan didapatkan model secara statistik berdasarkan lima kelompok negara asal pembuat (Eropa (beberapa negara), Jepang, Korea, China, dan Asia Tenggara (beberapa negara termasuk Indonesia)). Jika kelompok Asia Tenggara dijadikan acuan, maka pada kelas Minibulker kelompok Eropa dan Jepang jauh lebih mahal sekitar 40% disusul Korea 21,0% dan China hanya 0,5% lebih mahal. Pada kelas Handysize, selisih harga untuk kelompok Eropa adalah 13,7% lebih mahal, disusul Korea sebesar 7,2%; sebaliknya, selisih harga di Jepang dan China lebih murah 4,9% dan 5,9%.
Analisa Teknis Sambungan Butt-Joint pada Konstruksi Badan Kapal Pasca Terbakar dengan Material Baru berbasis Pendekatan Eksperimen Imam Baihaqi; Heri Supomo
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 15, No 2 (2018): Juni
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1140.38 KB) | DOI: 10.14710/kpl.v15i2.17534

Abstract

Kebakaran pada kapal dapat merusak karakteristik mekanik dan susunan kristal material baja kapal. Perambatan panas akibat api yang membara pada kapal dapat mencapai suhu sampai dengan 800°C -1000°C. Tujuan dari penulisan paper ini adalah untuk menginvestigasi kekuatan sambungan las butt-joint pada material baja kapal pasca terbakar yang disambung dengan material baja baru. Uji tarik sambungan las dilakukan untuk menentukan kekuatan tarik puncak (ultimate) dan kekuatan luluh (yield) serta regangan, sedangkan uji bending (face bend dan root bend) dilakukan untuk mengetahui kualitas sambungan las secara visual. Kondisi pelat terbakar disimulasikan dengan membakar pelat kapal sesuai dengan standard ISO 834 dengan berbagai variasi suhu bakar mulai dari 200°C sampai dengan 1000°C. Patahan hasil uji tarik berada di basemetal pada semua variasi dengan nilai kekuatan tarik puncak di atas 430 MPa (di atas nilai raw material basemetal). Pada variasi suhu 300°C s.d 650°C patahan hasil uji tarik berada pada baja pasca terbakar, sedangkan pada variasi suhu 700°C s.d. 1000°C patahan berada pada material baja baru. Sedangkan hasil uji bending menunjukkan secara visual tidak terdapat bukaan atau cacat pada hasil uji pada semua variasi. Nilai regangan sambungan las mengalami penurunan sebesar >10% pada suhu 700°C sampai dengan 1000°C.