Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Penerapan Teknologi Informasi Pada Sistem Pemeliharaan Kapal Terencana Ardhi, Eka Wahyu; Nugroho, Setyo; Pribadi, Triwilaswandio Wuruk
Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan Vol 7, No 2 (2017): Maret
Publisher : Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.144 KB)

Abstract

Biaya operasi kapal yang tinggi merupakan tantangan bagi setiap industri maritim, dalam beberapa studi ditemukan bahwa komponen biaya untuk perawatan kapal mencapai 40% dari keseluruhan biaya operasi kapal, untuk itu diperlukan suatu perbaikan sistem perawatan kapal untuk menekan biaya ini, namun tidak mengakibatkan kualitas pelayanan menurun. Sistem Pemeliharaan Kapal Terencana/Planned Maintenance System (SPKT/PMS) adalah suatu sistem yang menyangkut/mengenai rencana-rencana, prosedur-prosedur, dan langkah-langkah untuk mengurangi pemeliharaan tak terduga/darurat (emergency) menjadi sekecil mungkin, sehingga dapat menekan biaya pemeliharaan menjadi sekecil mungkin. SPKT juga merupakan suatu sistem yang akan menolong untuk dapat mengetahui lebih awal kebutuhan-kebutuhan pemeliharaan yang akan datang, mengurangi pemakaian suku cadang (spare parts) dan inventaris (inventory), menghindari pemborosan pemakaian tenaga kerja/jam orang untuk pemeliharaan, menekan waktu dan biaya docking, dan secara umum dapat menghemat biaya pemeliharaan kapal, serta menjamin kondisi teknis kapal sehingga meningkatkan waktu pengoperasian kapal karena kondisi layak laut kapal yang lebih lama. Pemeliharaan terencana rneliputi pekerjaan pemeliharaan perbaikan (corrective maintenance) dan pekerjaan pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance). Standard Operation Procedure Planned Maintenance System yang telah dibuat didesain untuk kegiatan PMS yang bersifat manual, dalam artian menggunakan media form-form berbasis kertas yang harus diisi secara manual oleh semua entitas sistem PMS. Proses PMS secara manual membuat user harus lebih aktif dalam melakukan isian form yang sudah ada, diantaranya adalah memilah-milah perawatan harian, mingguan, bulanan dan lain sebagainya. Tantangan terbesar implementasi teknologi informasi pada Sistem Pemeliharaan Kapal Terencana adalah bagaimana mentransformasikan SOP yang bersifat manual menjadi berbasis elektronik sehingga meningkatkan kualitas sistem menjadi lebih baik. Jurnal ini menguraikan langkah-langkah implementasi teknologi informasi pada Sistem Pemeliharaan Kapal Terencana mulai dari transformasi SOP, arsitektur jaringan, dan metode pelaporan.
Study on Implementation of Activity-Based Costing (ABC) System on Determination of Indirect Costs in Ship Production Wahidi, Sufian Imam; Virmansyah, Vialdo Muhammad; Pribadi, Triwilaswandio Wuruk
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 18, No 1 (2021): February
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/kapal.v18i1.33000

Abstract

Currently, business development, especially in the maritime sector, has quite rapid progress in Indonesia. Recently, the shipbuilding industry's development is an effort to improve competitiveness with the global market. With the increasing development of the shipbuilding industry in Indonesia, cost accounting as a cost information system is challenged to develop the shipbuilding industry, requiring high product quality. This matter requires the company to decide on proper budget planning not to experience losses. Activity-Based Costing (ABC) System is a system to determine costs using activities to classify costs to produce indirect costs that are more systematic and relevant. Activity-based costing systems identify resources in each department's activities to provide information about a product's cost. It collects indirect costs and allocates them to various products in proportion to the product volume. Therefore, activity-based costing can estimate the product costs and individual activity costs used in the production well. The first step is classifying activities, associating various costs with various activities, determining homogeneous cost groups, and determining group rates. The second step of this stage is the determination of overhead prices selected from each cost group. This research compares indirect costs to the construction of 2x1800 HP tugboat ships according to traditional cost accounting methods with the Activity-Based Costing System method. The first method's result is 3,432,920,043 IDR and the second method is 2,231,760,472 IDR.
PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA SISTEM PEMELIHARAAN KAPAL TERENCANA Eka Wahyu Ardhi; Setyo Nugroho; Triwilaswandio Wuruk Pribadi
Jurnal Kelautan Vol 11, No 1 (2018)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v11i1.3145

Abstract

Biaya operasi kapal yang tinggi merupakan tantangan bagi setiap industri maritim, dalam beberapa studi ditemukan bahwa komponen biaya untuk perawatan kapal mencapai 40% dari keseluruhan biaya operasi kapal, untuk itu diperlukan suatu perbaikan sistem perawatan kapal untuk menekan biaya ini namun tidak mengakibatkan kualitas pelayanan menurun.Sistem Pemeliharaan Kapal Terencana/Planned Maintenance System (SPKT/PMS) adalah suatu sistem yang menyangkut/mengenai rencana-rencana, prosedur-prosedur, dan langkah-langkah untuk mengurangi pemeliharaan tak terduga/darurat (emergency) menjadi sekecil mungkin, sehingga dapat menekan biaya pemeliharaan menjadi sekecil mungkin. SPKT juga merupakan suatu sistem yang akan menolong untuk dapat mengetahui lebih awal kebutuhan-kebutuhan pemeliharaan yang akan datang, mengurangi pemakaian suku cadang (spare parts) dan inventaris (inventory), menghindari pemborosan pemakaian tenaga kerja/jam orang untuk pemeliharaan, menekan waktu dan biaya docking, dan secara umum dapat menghemat biaya pemeliharaan kapal, serta menjamin kondisi teknis kapal sehingga meningkatkan waktu  pengoperasian kapal karena kondisi layak laut kapal yang lebih lama. Pemeliharaan terencana rneliputi pekerjaan pemeliharaan perbaikan (corrective maintenance) dan pekerjaan pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance).Standard Operation Procedure Planned Maintenance System yang telah dibuat di desain untuk kegiatan PMS yang bersifat manual, dalam artian menggunakan media form-form berbasis kertas yang harus di-isi secara manual oleh semua entitas sistem PMS. Proses PMS secara manual membuat user harus lebih aktif dalam melakukan isian form yang sudah ada, diantaranya adalah memilah-milah perawatan harian, mingguan, bulanan dan lain sebagainya. Tantangan terbesar implementasi teknologi informasi pada Sistem Pemeliharaan Kapal Terencana adalah bagaimana mentransformasikan SOP yang bersifat manual menjadi berbasis elektronik sehingga meningkatkan kualitas sistem menjadi lebih baik. Jurnal ini menguraikan langkah-langkah implementasi teknologi informasi pada Sistem Pemeliharaan Kapal Terencana mulai dari transformasi SOP, arsitektur jaringan dan metode pelaporanAPPLICATION OF INFORMATION TECHNOLOGY ON PLANNING MAINTENANCE SYSTEMABSTRACTHigh ship operating costs are a challenge for every maritime industry, in some studies it was found that the cost component for ship maintenance reached 40% of the overall operating costs of the ship, for this reason an improvement in ship maintenance systems was needed to reduce these costs but did not result in decreased service quality. Planned Maintenance System / Planned Maintenance System (SPKT / PMS) is a system that involves / plans, procedures, and steps to reduce unexpected maintenance / emergency (emergency) to be as small as possible, so as to reduce costs maintenance becomes as small as possible. SPKT is also a system that will help to be able to know in advance the future maintenance needs, reduce the use of spare parts (inventory) and inventory (inventory), avoid waste of labor / person hours for maintenance, reduce time and costs docking, and in general can save ship maintenance costs, as well as guarantee the technical conditions of the ship so as to increase ship operating time due to longer ship seaworthy conditions. Planned maintenance includes corrective maintenance work and preventive maintenance work. The Standard Operation Procedure Planned Maintenance System has been designed for manual PMS activities, in the sense of using paper-based media forms that must be filled manually by all PMS system entities. The PMS process manually requires the user to be more active in filling in existing forms, including sorting out daily, weekly, monthly treatments and so on. The biggest challenge in the implementation of information technology in the Planned Ship Maintenance System is how to transform SOPs that are manual into electronic-based so as to improve the quality of the system for the better. This journal describes the steps of implementing information technology in the Planned Ship Maintenance System starting from SOP transformation, network architecture and reporting methodsKeywords: Planned Maintenance Maintenance System, Planned Maintenance System, Standard Operation Procedure, vessel operation
Analisis Teknis dan Ekonomis Pembangunan Kapal Ikan 30GT Konstruksi FRP Menggunakan Metode Laminasi Vacuum Infusion Rengga Eka Putra Atmanegara; Triwilaswandio Wuruk Pribadi; Mohammad Sholikhan Arif
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.608 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i1.15827

Abstract

Produksi kapal ikan 30GT konstruksi FRP di Indonesia masih menggunakan metode laminasi hand lay up. Metode hand lay up memiliki kekurangan pada kebutuhan jam orang dan kualitas produksi. Metode vacuum infusion merupakan salah satu metode laminasi fibreglass yang memiliki keunggulan. Tujuan tugas akhir ini adalah untuk menganalisis secara teknis dan ekonomis produksi kapal ikan 30GT konstruksi FRP menggunakan metode laminasi vacuum infusion. Pertama, produksi kapal ikan 30GT konstruksi FRP diobservasi. Kedua, data produksi kapal ikan 30GT konstruksi FRP dikumpulkan. Ketiga, menganalisis teknis dan ekonomis pembangunan kapal ikan 30GT konstruksi FRP metode laminasi hand lay up dan vacuum infusion yang telah dilakukan. Hasil dari penerapan metode vacuum infusion pada produksi kapal ikan 30GT konstruksi FRP mengalami pengurangan sebesar 7,26%. Kualitas produksi vacuum infusion lebih baik 22,83% dibandingkan hand lay up. Dari hasil analisis ekonomis, biaya produksi kapal ikan 30GT konstruksi FRP metode laminasi vacuum infusion lebih mahal 12,9% dari pada metode laminasi hand lay up. Produktivitas tenaga kerja metode laminasi vacuum infusion lebih tinggi 24,94% dari pada metode laminasi hand lay up. Pembangunan galangan kapal konstruksi FRP metode vacuum infusion membutuhkan biaya investasi sebesar Rp 14.383.141.000 dan Payback Period (PP) pada tahun ke-10.
Analisa Peningkatan Kualitas Layanan Jasa Reparasi Kapal Di Galangan Kapal Jawa Timur Rani Nurwanti; Triwilaswandio Wuruk Pribadi
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.707 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i1.15945

Abstract

Jawa Timur adalah daerah dengan banyak perusahaan galangan kapal dimana layanan jasa reparasi kapal menjadi salah satu jasa utama yang ditawarkan kepada pemilik kapal/perusahaan pelayaran. Kualitas layanan jasa reparasi dan tingkat kepuasan penggunanya sangat mempengaruhi keberlangsungan galangan kapal tersebut. Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk meningkatkan kualitas layanan jasa reparasi kapal berdasarkan penilaian pemilik kapal/perusahaan pelayaran yang pernah melakukan reparasi kapal di galangan kapal yang ada di daerah Jawa Timur. Pertama, dilakukan analisis kepuasan dan penilaian pemilik kapal/perusahaan pelayaran terhadap layanan jasa reparasi kapal di galangan kapal Jawa Timur yang mencakup empat variabel yaitu biaya reparasi, mutu pekerjaan, waktu reparasi, serta pelayanan dan fasilitas. Kedua, dilakukan analisis komponen galangan kapal yang mempengaruhi layanan jasa reparasi sehingga diketahui komponen yang memberikan konstribusi terhadap kepuasan dan penilaian pemilik kapal/perusahaan pelayaran. Ketiga, dihitung besarnya fasilitas yang perlu ditingkatkan berdasarkan keterlambatan dari pekerjaan reparasi. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode statistika deskriftif dan pembobotan dari setiap variabel yang dinilai. Hasil analisis menunjukan bahwa kedelapan galangan kapal di Jawa Timur yang dibagi kedalam tiga kategori berdasarkan kapasitasnya menunjukan perlu dilakukan peningkatan komponen penunjang layanan jasa reparasi kapal. Galangan kapal kategori A perlu meningkatkan fasilitas konstruksi sebesar 97% dan fasilitas bengkel outfitting sebesar 89%. Galangan kapal kategori B perlu meningkatkan fasilitas konstruksi sebesar 85,4%, fasilitas bengkel mesin sebesar 76,92%, fasilitas bengkel outfitting pipa sebesar 42,11%, fasilitas bengkel kayu sebesar 94,74%, fasilitas bengkel listrik sebesar 57,14%, dan faslitas bengkel fashar sebesar 100%. Sedangkan galangan kapal kategori C, fasilitas dengan peningkatan sebesar 100% yaitu faslitas docking, fasilitas lifting, dan fasilitas workshop, untuk fasilitas pendukung perlu ditingkatkan sebesar 60%.
Perancangan Aplikasi Komputer Berbasis Android Untuk Estimasi Biaya Reparasi Kapal Interaktif Dave Hansel; Triwilaswandio Wuruk Pribadi
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.628 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.16505

Abstract

Tujuan dari pengerjaan tugas akhir ini adalah untuk membuat suatu aplikasi komputer berbasis android yang berfungi sebagai media atau sarana dalam memperkirakan besarnya biaya reparasi kapal. Aplikasi ini berisikan item-item yang akan dikerjakan saat kapal akan melakukan docking. Item-item dan pekerjaan ini diambil berdasarkan repair list yang telah dibuat oleh galangan untuk pihak owner kapal. Tingginya permintaan reparasi kapal di galangan, membuat owner kapal harus menentukan anggaran biaya yang diperlukan ketika akan melakukan reparasi kapal pada saat kapal masih berada diatas laut. Software yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini adalah bahasa pemrograman PHP, Android Studio, dan MySQL. Aplikasi android interaktif ini mampu memberikan informasi berupa jenis jenis pekerjaan reparasi yang dilakukan. Semua kebutuhan akan reparasi di input oleh owner kapal sendiri menyesuaikan dengan besar satuan yang akan dilakukan reparasi, kebutuhan material apa saja yang diperlukan & berapa jumlahnya. Setelah input yang diberikan telah selesai aplikasi ini akan memberikan besaran harga yang diperlukan, sehingga mampu memberikan kesempatan terhadap owner kapal dalam menyiapkan anggaran biaya untuk melakukan reparasi kapal. Setelah dilakukan analisa perbandingan sistem dan uji verifikasi dengan menguji aplikasi kepada pihak user, didapatkan bahwa aplikasi ini jauh lebih baik dibandingkan sistem eksisting yang dilakukan pemilik kapal untuk melakukan estimasi biaya, dengan nilai rata-rata hasil kuisioner 4,04 dengan nilai maksimum 5,00.
ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PENGEMBANGAN INDUSTRI PENDUKUNG KONSOL KAPAL (SHIP CONSOLE) DI INDONESIA Anisa Prasetyo; Triwilaswandio Wuruk Pribadi
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.221 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.16894

Abstract

Industri konsol kapal di Indonesia masih perlu dikembangkan untuk mendukung peningkatan jumlah komponen lokal dalam industri perkapalan. Melihat besarnya peluang dan pasar industri konsol kapal di Indonesia, maka dilakukan penelitian tugas akhir analisa teknis dan ekonomis pengembangan industri pendukung konsol kapal (ship console) di Indonesia. Konsol kapal yang dimaksud adalah bridge control console, engine control console, cargo control console, water ballast control console, bridge wing control console. Tujuan dari tugas akhir ini adalah melakukan analisa teknis meliputi pemilihan lokasi, proses produksi, pemeriksaan hasil produksi, penentuan kapasitas produksi, peralatan dan mesin yang digunakan dalam proses pembuatannya, serta pembuatan layout dari pabrik dengan luas bangunan 2728 m² dan luas tanah 3886 m² berada pada Desa Karangploso, Kec. Benjeng, Kab. Gresik, Jawa Timur. Analisa ekonomis meliputi analisa kondisi pasar di Indonesia untuk permintaan konsol kapal dalam lima tahun yang akan datang. Biaya investasi pembangunan industri ini kira-kira sebesar Rp 14.186.000.000,00 yang berupa biaya pembelian tanah, pembangunan, pembelian peralatan dan mesin. Selanjutnya dilakukan perhitungan biaya operasional dan pemasukan perusahaan agar dapat melakukan analisa kelayakan investasi dengan menggunakan metode Break Event Point, Net Present Value, dan Internal Rate of Return yang hasilnya digunakan untuk menentukan kelayakan pengembangan dari industri konsol kapal di Indonesia. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan Break Event Point terjadi pada 6 tahun 8 bulan dengan keuntungan kira-kira sebesar Rp 1.507.000.000,00. Nilai Net Present Value kira-kira sebesar Rp 4,408,000,000.00. Nilai Internal Rate of Return sebesar 11.38% lebih besar dari bunga bank yang telah ditetapkan yaitu 10.25%. Hal tersebut dikarenakan besarnya potensi pasar di Indonesia dan sedikitnya jumlah kompetitor pada industri konsol kapal.    
Perancangan Aplikasi Komputer Berbasis Android untuk Panduan Pengawasan Pembangunan Kapal Baru oleh Owner Surveyor Joshua Adrian Lasuardi; Triwilaswandio Wuruk Pribadi
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (623.925 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.16906

Abstract

Kegiatan pengawasan pembangunan kapal baru yang ada saat ini masih dilakukan secara manual dimana seorang owner surveyor melakukan pengawasan mengacu pada form pengawasan. Kegiatan pengawasan yang ada saat ini kurang efektif untuk dilakukan pada proses pembangunan kapal baru, hal ini dikarenakan tidak semua owner surveyor memiliki pengetahuan dan pengalaman yang sama. Tujuan dari tugas akhir ini adalah melakukan observasi sistem pengawasan pembangunan kapal baru yang ada saat ini, merancang aplikasi komputer berbasis android untuk panduan pengawasan pembangunan kapal baru, dan melakukan uji validitas aplikasi tersebut dalam meningkatkan efektivitas pengawasan pembangunan kapal baru. Perancangan aplikasi dilakukan dengan pembuatan mock up aplikasi, desain interface, perancangan database, dan pengkodingan aplikasi tersebut. Aplikasi ini memiliki fitur daftar proses pengawasan, review hasil pengawasan, progress pembangunan kapal, dan menu untuk menambahkan owner surveyor. Uji coba aplikasi ini dilakukan kepada beberapa responden yang memiliki pengalaman pengawasan pembangunan kapal baru dan pihak-pihak yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang perkapalan. Dari hasil pengujian menggunakan kuisoner tersebut diperoleh kesimpulan bahwa aplikasi ini perlu diaplikasikan dalam mendukung proses pengawasan pembangunan kapal baru.
Analisis Risiko Pembiayaan Bank pada Galangan Kapal untuk Pembangunan Kapal Baru Kanthi Wening; Triwilaswandio Wuruk Pribadi; Imam Baihaqi
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v5i1.17672

Abstract

Memanfaatkan pinjaman bank untuk membangunan kapal baru dapat menimbulkan risiko kerugian bagi galangan kapal apabila jumlah pinjaman yang relatif besar dan jangka waktunya relatif lama karena beban bunga yang tinggi dapat mengurangi keuntungan galangan kapal. Tujuan dari penelitian Tugas Akhir ini adalah menganalisa risiko galangan kapal dalam memanfaatkan pinjaman bank untuk pembangunan kapal baru dan bagaimana mitigasi risiko tesebut. Pertama, dilakukan analisa terhadap galangan kapal dalam memanfaatkan pinjaman bank untuk biaya pembangunan kapal baru. Kedua, dianalisa risiko galangan kapal dalam memanfaatkan pinjaman bank untuk pembangunan kapal baru. Ketiga, mitigasi dan strategi pembiayaan bank untuk pembangunan kapal baru. Berdasar analisa, pembiayaan bank pada galangan kapal untuk pembangunan kapal baru, didapatkan bahwa galangan kapal dalam memanfaatkan pinjaman bank untuk pembangunan kapal baru digunakan untuk membeli komponen permesinan yang lead timenya lama dan harganya tinggi, yaitu main engine, main generator set, fire fighting equipment dan pumps, purifier and sewage. Risiko galangan kapal dalam memanfaatkan pinjaman bank untuk pembangunan kapal baru yang pertama, pada waktu tertentu galangan kapal tidak bisa membayar pokok pinjaman bank dan bunganya karena progres fisik pembangunan kapal tidak tercapai. Yang kedua galangan kapal terlambat membayar pokok pinjaman bank dan bunganya saat jatuh tempo karena pembangunan kapal mengalami keterlambatan delivery. Risiko tersebut dapat dimitigasi dengan mengatur jadwal pinjaman bank disesuaikan dengan kondisi termin owner. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan hasil simulasi pembiayaan bank untuk pembanguann kapal baru pada kondisi termin owner 20%, 15%, 10%, dan 5%. Hasil simulasi pembiayan bank untuk pembangunan kapal baru pada kondisi termin owner 5% diperoleh keuntungan galangan kapal paling maksimal.
Perancangan Aplikasi Komputer Berbasis Android untuk Panduan Pengawasan Pembangunan Kapal Baru oleh Owner Surveyor Joshua Adrian Lasuardi; Triwilaswandio Wuruk Pribadi
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.542 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.20019

Abstract

Kegiatan pengawasan pembangunan kapal baru yang ada saat ini masih dilakukan secara manual dimana seorang owner surveyor melakukan pengawasan mengacu pada form pengawasan. Kegiatan pengawasan yang ada saat ini kurang efektif untuk dilakukan pada proses pembangunan kapal baru, hal ini dikarenakan tidak semua owner surveyor memiliki pengetahuan dan pengalaman yang sama. Tujuan dari tugas akhir ini adalah melakukan observasi sistem pengawasan pembangunan kapal baru yang ada saat ini, merancang aplikasi komputer berbasis android untuk panduan pengawasan pembangunan kapal baru, dan melakukan uji validitas aplikasi tersebut dalam meningkatkan efektivitas pengawasan pembangunan kapal baru. Perancangan aplikasi dilakukan dengan pembuatan mock up aplikasi, desain interface, perancangan database, dan pengkodingan aplikasi tersebut. Aplikasi ini memiliki fitur daftar proses pengawasan, review hasil pengawasan, progress pembangunan kapal, dan menu untuk menambahkan owner surveyor. Uji coba aplikasi ini dilakukan kepada beberapa responden yang memiliki pengalaman pengawasan pembangunan kapal baru dan pihak-pihak yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang perkapalan. Dari hasil pengujian menggunakan kuisoner tersebut diperoleh kesimpulan bahwa aplikasi ini perlu diaplikasikan dalam mendukung proses pengawasan pembangunan kapal baru.