Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN REWARD TERHADAP HASIL BELAJAR SHOOTING BOLA BASKET (STUDI PADA KELAS SMA NEGERI 1 SOKO ) UTOMO, MULYO
Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Vol 3, No 2 (2015): Volume 3 Nomor 2 Tahun 2015
Publisher : Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pembelajaran pada dasarnya adalah suatu upaya mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik menjadi suatu yang aktual. Sehingga pengembangan potensi tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan belajar mengajar di sekolah. Untuk mencapai hasil belajar siswa pada tingkat yang optimal, guru olahraga diharapkan untuk menggunakan metode pembelajaran yang membuat siswa lebih aktif dan kreatif. Salah satunya dengan cara pemberian reward terhadap siswa yang sudah berhasil menuntaskan dengan baik dalam proses pembelajaran. Pada sekolah menengah atas   teradapat beragai perainan bola besar salah satunya bola baket. Bola basket merupakan permainan yang membutuhkan intensitas gerak siswa lebih banyak dan baik untuk kebugaran. Dalam permainan bola basket terdapat berbagai teknik dasar, diantaranya adalah 1.Menggiring bola (dribble) 2.Mengoper (passing), 3. Menembak (shooting) dan 4.Olah kaki (Footwork). Untuk melakukan shooting dibutuhkan koordinasi antara mata tangan dan kaki. Berdasarkan pengalaman peneliti waktu praktek pengalaman lapangan (PPL), peneliti menemukan permasalahan yang dialami siswa dalam melakukan shooting. Saat melakukan shooting siswa kesulitan dan kurang  termotivasi untuk melakukan shooting saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Sehingga peneliti menerapkan pemberian reward dalam penelitiannya. Tujuan penelitian ini adalah 1. Mengetahui Apakah ada pengaruh pemberian reward terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran shooting bola basket  pada siswa XI di SMA Negeri 1 Soko. 2. Mengetahui besarnya pengaruh pengaruh pemberian reward terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran shooting bola basket  pada siswa XI di SMA Negeri 1 Soko. Setelah melakukan penelitian selama 4 minggu yang terbagi dalam 4 kali pertemuan baik nk kelompok eksperimen dan maupun kelompok kontrol. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa pemberian motivasi ekstrinsik berupa hadiah ternyata memberikan peningkatan signifikan pada siswa kelompok eksperimen sebesar 70,59% dan siswa kelompok kontrol sebesar 45,22%. Hal tersebut membuktikan bahwa penggunaan hadiah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil shooting bola basket pada kelompok eksperimen dibandingan dengan kelompok kontrol. Kata Kunci : reward, hasil belajar, shooting, bola basket. Abstract Learning is essentially an effort to develop the potential of students to be an actual. So that the development of this potential can be done through teaching and learning in schools. To achieve the learning outcomes of students at an optimal level, sports teachers are expected to use learning methods that make students more active and creative. One way to reward students who have successfully completed the well in the learning process. At the high school teradapat perainan beragai great ball one ball Baket. Basketball is a game that requires more intensity the student movement and good for fitness. In a basketball game there are many basic techniques, which are 1.Menggiring ball (dribble) 2.Mengoper (passing), 3. Shooting (shooting) and 4.Olah feet (Footwork). To perform shooting eye coordination is needed between the hands and feet. Based on the experience of researchers time practice field experience (ppl), researchers found that the problems experienced by students in doing the shooting. So the researchers applied the reward system in the research. The purpose of this study was 1. Knowing Is there any influence of the reward system to the learning outcomes of students in learning basketball shooting at XI students in Senior High School 1 Soko. 2. Knowing the magnitude of the effect the effect of reward on learning outcomes of students in learning basketball shooting at XI student at Senior High School 1 Soko After doing research for 4 weeks and is divided into 4 meetings both nk and the experimental group or the control group. Researchers were able to conclude that administration of extrinsic motivation in the form of gift turned out to provide a significant increase in the experimental group students by 70.59% and the control group students by 45.22%. It is proved that the use of gift giving significant influence on the results of shooting the basketball in the experimental group compared with the control group. Keywords : Reward, relust, shooting, basketball.
PENGGUNAAN MEDIA BANTU BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATERI AJAR SISTEM TATA SURYA Utomo, Mulyo
Dinamika Pendidikan Vol 10, No 3 (2020): Edisi September - Desember 2020
Publisher : Institute of Research Publishing Project (I-RPP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem Tata Surya tidak dapat langsung dipraktikkan dan tidak dapat dilihat secara langsung oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari, sehingga diperlukan media yang dapat memvisualisasikan dalam pembelajaran. Demikian juga hasil belajar yang dicapai siswa memiliki rata-rata 35,93 yang menunjukkan bahwa materi ajar Sistem Tata Surya belum sepenuhnya dipahami oleh siswa. Penelitian  ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi ajar Sistem Tata Surya pada siswa kelas 7-H SMP Negeri 3 Demak semester 2 tahun pelajaran 2018/2019 dengan menggunakan media bantu pembelajaran berbasis multimedia interaktif.  Penelitian dilakukan meliputi tahapan planning, acting, observing, dan reflecting. Media Bantu Berbasis Multimedia Interaktif materi ajar Sistem Tata Surya dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. Keaktifan awal siswa 31,25% meningkat menjadi 56,52% pada siklus I dan menjadi 84,38% pada siklus II. Sedangkan rerata nilai pada kondisi awal 69,53 meningkat menjadi 73,28 pada siklus I, dan menjadi 77,97 pada siklus II atau mengalami kenaikan pada siklus I sebesar 5,39% dan pada siklus II sebesar 12,13%. Animasi pada media bantu pembelajaran bagian rotasi dan revolusi bumi dibuat dengan skala perbandingan yang memvisualisaikan lama waktu sebenarnya. Penelitian ini memberikan kesempatan pada guru untuk memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam kegiatan pembelajaran IPA baik dalam pembuatan ataupun pemanfaatannya untuk pengembangan pembelajaran di sekolah.
The Role of Pencak Silat in Forming Youth Character Utomo, Mulyo; Wargo, Wargo; Musthofa, M. Arif
Zabags International Journal of Education Vol. 1 No. 1 (2023): Education
Publisher : CV. Zabags Qu Publish

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61233/zijed.v1i1.4

Abstract

Damage to the morale of Indonesian youth due to the swift flow of foreign culture. Globalization results in the loss of boundaries between nations and facilitates the entry of culture, information, and negative influences from other countries. The character of youth which should be based on Pancasila and the constitution as the identity of the Indonesian nation has shifted to become a hedonic, capitalist and individualist character. Pencak silat as the work of the Indonesian nation is able to become a vehicle for the formation of the proper character of the nation's youth. Pencak silat coaching with well-utilized physical, spiritual and spiritual elements can produce young individuals who have noble character. This research is a qualitative research, with an inductive analysis methodology that takes place during the research process. The key informants consisted of students, trainers, and alumni of the STIE Syari’ah Al-Mujjaddid Commissariat PSHT. The data was obtained during the routine practice of pencak silat. Data collection techniques using interviews, observation, documentation, and internet content. The results of the study show that the formation of youth character can be carried out through training in pencak silat at the STIE Syari’ah Al-Mujaddid PSHT Commissariat which is based on five basic principles, namely: brotherhood, sports, martial arts, fine arts, and spirituality. Meanwhile, the youth characters that can be formed are polite, disciplined, brave, simple, love for the motherland, devoted to parents, country, and religion. The concept of forming youth character through pencak silat is in line with PSHT's goal of participating in forming human beings who have noble morals, understand right and wrong, and have faith in God Almighty