Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN KARDIOVASKULAR ANTARA SISWA JALAN KAKI DENGAN SISWA YANG NAIK SEPEDA SAAT KE SEKOLAH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KREJENGAN, KECAMATAN KREJENGAN, KABUPATEN PROBOLINGGO MUKMININ, AMIRIL
Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Vol 5, No 3 (2017): Volume 5 Nomor 3 Tahun 2017
Publisher : Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kebugaran kardiovaskular merupakan kemampuan dari jantung, paru-paru, dan peredaran darah di dalam tubuh dalam menyuplai oksigen keseluruh tubuh dengan baik dan maksimal, yang dapat mempengaruhi kebugaran jasmani dalam kehidupan seseorang. Kebugaran kardiovaskular merupakan faktor utama yang penting dalam kehidupan manusia untuk menjalankan aktivitas sehari-hari. Siswa harus mempunyai kebugaran kardiovaskular yang baik, sehingga dapat melaksanakan proses belajar dengan optimal. Salah satu kegiatan yang berperan dalam membentuk kebugaran kardiovaskular siswa adalah aktivitas siswa saat berangkat dan pulang sekolah. Di SMP Negeri 2 Krejengan terdapat perbedaan aktivitas siswa ketika berangkat dan pulang sekolah yakni jalan kaki dan naik sepeda. Tujuan penelitian ini adalah : 1) Untuk mengetahui perbandingan tingkat kebugaran kardiovaskular antara siswa jalan kaki dengan siswa yang naik sepeda. 2) Untuk mengetahui kebugaran kardiovaskular yang lebih baik antara siswa jalan kaki dengan siswa yang naik sepeda. Penelitian ini merupakan penelitian perbandingan dengan pendekatan kuantitatif dan merupakan jenis penelitian non-eksperimen. Pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik purposive sampling. Pengujian hipotesis dianalisis secara statistik untuk menguji hipotesis menggunakan uji-t (beda antar kelompok). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 2 Krejengan, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan tes MFT (Multistage Fitness Test). Berdasarkkan hasil tes MFT (Multistage Fitness Test) menunjukkan bahwa nilai signifikan (0,04) lebih kecil dari alpha (5%) atau 0,05. Selain itu hasil tes MFT siswa jalan kaki didapatkan nilai rata-rata kebugaran kardiovaskular sebesar (27,20) dan standart deviasi (4,19), sedangkan siswa naik sepeda didapatkan nilai rata-rata kebugaran kardiovaskular sebesar (24,34) dan standart deviasi (2,32). Sehingga dengan demikian dapat dikatakan Ha diterima dan Ho ditolak, yang berarti ada perbandingan yang signifikan antara tingkat kebugaran kardiovaskular antara siswa jalan kaki dengan siswa yang naik sepeda saat ke sekolah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya perbandingan yang signifikan tingkat kebugaran kardiovaskular antara siswa jalan kaki dengan siswa yang naik sepeda saat kesekola pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Krejengan, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo. Hal ini menunjukkan bahwa siswa jalan kaki memiliki tingkat kebugaran kardiovaskular yang lebih baik dari pada siswa naik sepeda pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Krejengan, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo. Kata kunci: Kebugaran Kardiovaskular, Jalan Kaki, Naik Sepeda   Abstract Cardiovascular fitness is the ability of the heart, lungs, and blood circulation inside the body to supply oxygen into the whole body in good and maximum condition, which affects somebody’s physical fitness. Cardiovascular fitness is the main factor for human to do daily activities. Students must have a good cardiovascular fitness, so they can do the learning process optimally. One of the activities that influences the development of student’s cardiovascular fitness is their daily routine when they go to school and go back home. In Krejengan 2 Junior High School, there are differences in students daily routine when they go to school and go back home, that is by walking and by riding bicycle.  The purposes of this research are: 1) To investigate the comparison of cardiovascular fitness level between students who go to school by walking and by riding bicycle. 2) The examine which exhibits better, cardiovascular fitness. This research is a non-exsperimental comparison research with quantitative approach. The sampling technique in this research is purposive sampling technique.  Hypothesis is analyzed statistically to using T-test (difference between groups). The subjects of this research are 7th grade students of Krejengan 2 Junior High School, Krejengan, Probolinggo. The instrument used in this research is MFT (Multistage Fitness Test). The result of MFT, the shows that significant value (0,04) is smaller than alpha (5%) or 0,05. Furthermore, the MFT result of students who go to school by walking shows the average value of cardiovascular fitness of (27,20) and deviation standard of (4,19). While for the students who go to school by riding bicycle, the cardiovascular fitness level is (24,34) and the standard deviation is (2,32). Therefore it can be concluded that Ha is accepted and Ho is rejected, which indicates a significant difference in the cardiovascular fitness level between students who go to school by walking and by riding bicycle. In clonclusion, the resarech reveals that there is a significant difference in cardiovascular fitness between students who go to school by walking and by riding bicycle  on 7th grade students of Krejengan 2 Junior High School, Krejengan, Probolinggo. This result signifies that students who go to school by walking have better cardiovascular fitness level than students who go to school by riding bicycle in 7th grade students of Krejengan 2 Junior High School, Krejengan, Probolinggo. Keywords : Cardiovascular Fitness, Walking, Riding Bicycle 
Pelatihan Pengembangan Media Pembelajaran Dan Materi Ajar SMK 2 Tanah Putih, Kec. Tanah Putih, Kab. Rokan Hilir. Provinsi Riau Beniario, Beniario; Hendrita, M.Pd, Rini; Syandri, Gusmaizal; Mukminin, Amiril
Menara Pengabdian Vol 4, No 1 (2024): Vol. 4 No. 1 Juni 2024
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/jmp.v4i1.5597

Abstract

Pengembangan media pembelajaran dan materi ajar SMK telah menjadi tuntutan yang urgen setiap jurusan, tuntutan tersebut didasarkan pada perbedaan kebutuhan dan diikuti dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat, sehingga menjadi Dwi kebutuhan yang mendesak untuk mengembangkan media dan sumber belajar yang trend. Tujuan pelatihan ini adalah sebagai sarana untuk memberikan pengetahuan bagaimana cara mengembangkan media dan materi ajar yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Pelatihan ini diawali dengan pengisian form kebutuhan guru terhadap pembelajaran, dilanjutkan dengan seminar pentingnya rancangan media dan materi ajar dan apa saja aplikasi yang dapat digunakan dalam merancang media dan materi ajar, kegiatan ini diakhiri dengan post-test sebagai alat evaluasi dalam proses pelatihan. Hasil pelatihan tersebut dapat disimpulkan bahwa pengguaan aplikasi dan media sosial seperti kahoot, chatGPT dan google form dapat dijadikan alat bantu dalam mengajar yang menarik. Rekomendasi pelatihan ini sangat diperlukan pelatihan tindak lanjut terhadap verifikasi produk yang telah dirancang berbasis teknologi.
KELAINAN KONGENITAL MULTIPEL PADA NEONATUS DENGAN SPINA BIFIDA: SERIAL KASUS Mukminin, Amiril; Diarsvitri, Wienta
Surabaya Biomedical Journal Vol. 1 No. 2 (2022): Januari
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/sbj.v1i2.19

Abstract

Pendahuluan: Spina bifida (SB) merupakan suatu kelainan kongenital sistem saraf pusat dengan prevalensi tertinggi dalam spektrum cacat tabung saraf (neural tube defect) akibat gangguan penutupan tulang belakang janin pada bulan pertama kehamilan. Laporan kasus: Dilaporkan dua kasus SB pada bayi laki-laki berusia dua hari dan tiga hari yang lahir prematur. Pada kedua pasien ditemukan massa di area lumbosakral disertai rembesan cairan serebrospinal (cerebro spinal fluid) serta kelainan kongenital multipel antara lain berupa congenital talipes equinovarus (CTEV) bilateral, hipospadia dan atresia ani. Kedua pasien menjalani pemeriksaan darah, ekokardiografi, CT scan tanpa kontras dan babygram. Hasil pemeriksaan darah menunjukkan peningkatan prothrombine time, thromboplastine time dan kalium. Hasil CT scan menunjukkan ventriculomegali dan edema otak. Echocardiography menunjukkan adanya PDA. Pasien menjalani kolostomi, repair spina bifida dan pemasangan ventriculoperitoneal (VP) shunt. Pembahasan: SB sering disertai dengan kelainan kongenital lain yang berasal dari lapisan neuroektoderm saat embriogenesis. Segera setelah bayi lahir perlu dilakukan pemeriksaan dan manajemen secara komprehensif dari tim multidisiplin terkait adanya bagian neural placode yang terbuka untuk mengetahui lokasi, ukuran, apakah ada kebocoran cairan serebrospinal serta kelainan kongenital lain yang menyertai.