Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Pusaka : Jurnal Khazanah Keagamaan

Konsep Budaya Keturunan dan Kemandulan Dalam Hubungannya dengan Kesetaraan Gender: Perspektif Teologi Kontekstual Susanta, Yohanes Krismantyo
PUSAKA Vol 11 No 2 (2023): Pusaka Jurnal Khazanah Keagamaan
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31969/pusaka.v11i2.1240

Abstract

Ketiadaan anak dalam keluarga kerapkali menjadi persoalan bagi sebagian besar suku di Indonesia, termasuk masyarakat Tana Toraja. Dalam konteks ketidakhadiran anak dalam pernikahan, seringkali perempuan menjadi pihak yang disalahkan atas kondisi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis masalah keturunan dan kemandulan dalam konteks budaya Toraja dan hubungannya dengan persoalan ketidakadilan gender dengan memanfaatkan pendekatan teologi kontekstual model sintesis. Untuk memperoleh data penelitian, metode yang digunakan adalah studi pustaka dan wawancara terhadap sejumlah informan yaitu warga jemaat gereja dan tokoh adat yang dipandang mampu untuk memberikan informasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perjumpaan atau dialog antara konteks budaya Toraja dan konteks kekristenan dapat menghasilkan pemahaman yang membebaskan baik perempuan maupun laki-laki dari konstruksi sosial yang menindas, khususnya para istri atau perempuan. Perjumpaan antara budaya Toraja dan tradisi alkitabiah seharusnya menjadi inspirasi untuk melawan segala bentuk ketidakadilan karena laki-laki dan perempuan diciptakan sebagai makhluk yang setara di hadapan sang Pencipta. Nilai-nilai positif dari kedua konteks dapat menjadi acuan dan bekal berharga dalam mewujudkan upaya penegakan kesetaraan gender dalam konteks Toraja, termasuk terkait dengan persoalan keturunan dan kemandulan yang dapat dialami baik laki-laki maupun perempuan. Teologi kontekstual yang dihasilkan lewat artikel ini adalah usaha untuk menjunjung nilai-nilai keadilan dan kesetaraan yang senantiasa perlu dimasyarakatkan.