Kirinyuh merupakan gulma yang hidup di daerah tropis maupun subtropis. Tanaman tersebut memiliki kandungan senyawa bioaktif utama seperti alkaloid, saponin, fenolik, tanin, steroid dan flavonoid. Penelitian sebelumnya dilakukan uji eksperimen terkait kandungan senyawa bioaktif pada bagian daunnya saja, sedangkan pada bagian batang dan akar masih sangat sedikit. Tujuan penelitian yaitu mengetahui kadar total fenolik dan flavonoid dalam ekstrak etanol daun, batang, dan akar Kirinyuh serta mengetahui bagian mana yang memiliki kandungan senyawa bioaktif terbesar. Metode penelitian ini dilakukan secara kuantitatif menggunakan metode eksperimental di laboratorium. Masing-masing bagian Kirinyuh dimaserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Hasil maserasi yang didapatkan yaitu berupa filtrat, lalu diuapkan sampai menjadi ekstrak kental. Perhitungan jumlah kadar total fenolik dan flavonoid dilakukan dengan mensubstitusikan nilai absorbansi sampel ke dalam hasil regresi kurva baku asam galat dan kuersetin yang diperoleh menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis. Hasil nilai kadar total fenolik dihitung %b/b sebagai nilai GAE dan flavonoid dihitung %b/b sebagai nilai QE ekstrak etanol Kirinyuh dengan metode spektrofotometri UV-Vis adalah daun sebesar 44,970 ± 3,725 %b/b dan 38,306 ± 0,195 %b/b, batang sebesar 20,403 ± 4,002 %b/b dan 3,959 ± 1,891%b/b, dan akar 21,381 ± 28,824 %b/b dan 3,289 ± 3,943 %b/b. Nilai kadar total fenolik dan flavonoid terbanyak berada pada bagian daun sebesar 44,970 ± 3,725 %b/b dan 38,306 ± 0,195 %b/b.