Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Hubungan pengetahuan dan supervisi dengan penerapan prinsip enam benar dalam pemberian obat oleh perawat pelaksana Nopan, Nopan Saputra; Sari, Yance Komela; Desnita, Eka
Infomasi dan Promosi Kesehatan Vol 1 No 2 (2022): Informasi dan Promosi Kesehatan
Publisher : Sahabat Publikasi Kuu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58439/ipk.v1i2.24

Abstract

Nurses as part of the health care system is responsible for the provision of safe drugs. In order to achieve safe administration, nurses should pay attention to the six principles of client really is true, right drug, right dose, right time, right route, and right documentation. The phenomenon of the field obtained 30% of the drugs that are given are not documented, 15% of the drug is administered in a way that is not right, 23% of the drug is given at a wrong time, 2% of drugs are not given, 12% of the drug is administered at a dose yag right. Factors that affect the application of the principle of six true in drug delivery including knowledge and supervision. The aim of research to determine the relationship of knowledge and supervision with the correct application of the six principles of drug administration by nurses in inpatient unit RSI Siti Rahmah Padang. This type of research is analytic survey design using cross sectional study. The population around the nurses in the inpatient unit of 52 people, with a sampling technique using total sampling. Processing the data through the editing stage, coding, entry, and cleaning. Results were analyzed using univariate and bivariate chi square test with 95% confidence level α = 0.05. Based on the results, the application of the principle of six true in poor drug delivery (51.9%), while good (48.1%), 53.8% lower nurse's knowledge, while the less well supervised as much as 53.8%. There is a significant relationship between knowledge (p = 0.000) and supervision (0.027) with the correct application of the six principles in drug delivery.To perform an increase in drug administration services, health services should provide training and refresher on the principle of six correct drug administration. This can be done by organizing seminars / symposia and training regarding the professionalism of the administration of drugs and increase overall service.
Pendidikan Penerapan Hand Hygiene Untuk Meningkatkan Derajat Kesehatan Pasca Era Pandemi Covid 19 di SD N 06 Pasir Jambak Kecamatan Koto Tangah Kota Padang Saputra, Nopan; Sari, Yance Komela; Astilia, -
ABDIMASKU : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 7, No 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : LPPM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62411/ja.v7i3.2298

Abstract

Dalam meningkatkan derajat kesehatan diperlukan upaya untuk  mencegah penyakit menular dan tidak menular. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah Pendidikan Kesehatan. Pendidikan kesehatan melalui anak-anak sekolah dinilai sangat efektif untuk mengubah perilaku dan kebiasaan hidup sehat. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di SD N 06 Pasir Jambak siswa sudah mulai melakukan proses pembelajaran secara luring. Namun masih banyak siswa yang mengabaikan akan pentingnya cuci tangan tersebut sehingga banyak anak yang mengalami nyeri perut, flu. Solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan cara 1) tentang Penerapan Hand Hygiene Untuk Meningkatkan Derajat Kesehatan Pasca Era Pandemi Covid 19 di SD N 06 Pasir Jambak Kecamatan  Koto Tangah Kota Padang, 2) Mendemonstasikan cara melakukan Hand hygiene pada siswa, 3) Melakukanpengamatan pada siswa yang berjumlah 21 orang. 
Hubungan Komunikasi Acknowledge Introduce Duration Explanation Thank You (AIDET) dengan Keselamatan Pasien Sari, Yance Komela; Saputta, Nopan; Astilia, Astilia
Health and Medical Journal Vol 7, No 2 (2025): HEME May 2025
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33854/heme.v7i2.1673

Abstract

Pendahuluan: Konsep keperawatan anestesi adalah untuk memberikan kenyamanan dan memberikan perawatan sesuai dengan kebutuhan pasien dan untuk mendorong komunikasi antara penata dan pasien. Namun sejauh ini komunikasi antara mahasiswa anestesi dengan pasien masih belum terlaksana dengan baik  karena jadwal kerja yang sibuk dan kurangnya tenaga penata anestesi. Salah satu komunikasi yang dapat dilakukan oleh mahasiswa anestesi adalah komunikasi  AIDET (Acknowledge, Introduce, Duration, Explanation, Thank You). Komunikasi AIDET merupakan alat komunikasi yang berpusat pada klien. Tujuan penelitian: untuk melihat hubungan komunikasi AIDET dengan keselamataan pasien. Metode: Rancangan penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan  pada bulan November 2023 – Juli 2024. Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa keperawatan anestesiologi yang praktek klinik di RSI Siti Rahmah Padang yang berjumlah 29 orang. Pengambilan sampel penelitian dilakukan secara total sampling. Hasil: Komunikasi AIDET dapat diaplikasikan oleh mahasiswa keperawatan anestesiologi dengan sangat baik pada saat praktek klinik keperawatan dengan hasil 72,4%. Begitu juga dengan keselamatan pasien yang tercapai  penuh 96,6%.  Pada penelitian ini diperoleh nilai p = 0.314, Maka dapat disimpulkan bahwa korelasi antara Komunikasi AIDET dengan keselamatan Pasien tidak bermakna. Nilai korelasi  sebesar 0,000 menunjukan korelasi positif dengan kekuatan korelasi yang sangat lemah. Kesimpulan: Meskipun hasil statistik tidak menunjukkan hubungan signifikan, komunikasi AIDET tetap direkomendasikan sebagai komunikasi dalam keselamatan pasien untuk mencegah agar tidak terjadi insiden keselamatan pasien.
The Impact of Multicomponent Lifestyle on Self-Efficacy in Stable Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) Patients Sari, Dewi Kartika; Saputra, Nopan; Sari, Yance Komela; Astilia, Astilia
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 6 No S6 (2024): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijghr.v6iS6.5399

Abstract

Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) is a global issue that continues to persist today. This is due to the increasing incidence and mortality rates of COPD worldwide from year to year. The aim of this study is to determine the effect of multicomponent lifestyle education on the self-efficacy of stable Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) patients at Rasyidin Hospital in Padang. This study is a quasi-experimental research with a control group design. The population in this study consists of 111 stable COPD patients at the Pulmonary Outpatient Clinic of Rasyidin Hospital Padang, all of whom are receiving outpatient services. The sample size in this study was 66 respondents, divided into two groups of 33 individuals each: the intervention group and the control group. Data analysis was conducted using a paired t-test with a significance level of 0.05. In the intervention group, it was found that multicomponent lifestyle education had an effect on self-efficacy, with a p-value of 0.000.
The Effect of Pre-Anesthesia Assessment on Patient Safety in the Operating Room Saputra, Nopan; Sari, Yance Komela; Febristi, Anisa
Health and Medical Journal Vol 6, No 1 (2024): HEME January 2024
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33854/heme.v6i1.1367

Abstract

Background: The development of the science of anesthesia provides consideration in administering the type of anesthesia used. The pre-anesthesia assessment is the basis for planning the findings on the monitor during and after anesthesia. The completeness of the pre-anesthesia assessment has an important role in patient safety, if the anesthetic assessment is not properly completed it allows errors in the operation process. Patient safety goals are the main requirement to be implemented in all hospitals accredited by KARS. Patient safety goals intend to drive specific improvements in patient safety. This goal highlights problematic areas of health care. The wrong-site, wrong procedure and wrong-patient surgery are something that is worrying and not uncommon in the hospital. This error resulted from ineffective communication between members of the surgical team, not involving the patient in site marking, and no procedure for verifying the surgical site. Objective: The study aims to see the effect of the completeness of the pre-anesthesia assessment on patient safety. Methods: The research design is a cross-sectional study. The population in this study were patients who underwent surgery with a total sample of 70 people. Data processing through the stages of editing, coding, entry, and cleaning. Univariate analysis and bivariate analysis used the chi-square test with a 95% degree of confidence α = 0.05. Results: The results showed that the completeness of the pre-anesthesia assessment was complete with a percentage of 88.6%. Good patient safety with a percentage of 65.7%. There was no significant relationship between the completeness of the pre-anesthesia assessment and patient safety (p=0.076). Conclusions: To improve the implementation of pre-anesthesia assessments, hospitals need to review the completeness of filling out pre-anesthesia assessments by anesthesiologists before patients are operated on, to prevent errors in improving patient safety. Prepare facilities and infrastructure for the needs of patient safety programs by accreditation standards.
Hubungan Sanitasi Lingkungan, Pola Asuh dan Pola Makan dengan Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sijunjung Sari, Yance Komela; Saputra, Nopan -; Ajani, Anggra Trisna
Health and Medical Journal Vol 6, No 1 (2024): HEME January 2024
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33854/heme.v6i1.1369

Abstract

Pendahuluan: Stunting adalah sebuah kondisi dimana tinggi badan seseorang lebih pendek dibanding tinggi badan orang lain pada umumnya yang seusia. Angka kejadian stunting di Kabupaten Sijunjung sebesar 30,1%. Kabupaten Sijunjung terdapat air yang keruh dan berwarna. Fenomena ini dapat menjadi factor penyebab terjadinya stunting. Begitu juga dengan sanitasi, pola asuh dan pola makan. Tujuan Penelitian: untuk melihat hubungan air, sanitasi, pola asuh dan pola makan dengan kejadian stunting pada balita. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif metode non eksperimental dengan pendekatan korelasional. Adapun desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional . Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 30 orang. Data dianalisis dengan menggunakan uji statistic Chi-Square. Hasil: Hasil penelitian pada sanitasi lingkungan responden  yang paling banyak adalah baik dengan persentase 66,7%. pola asuh  yang paling banyak dilakukan adalah pola asuh demokratis dengan persentase 83,3%. pola makan pada balita  yang paling banyak adalah tepat dengan persentase70%. Sementara itu kejadian  stunting yang paling banyak adalah tidak stunting dengan persentase 60%.  Secara statistik tidak terdapat hubungan antara sanitasi lingkungan dengan kejadian stunting (p = 0.117), tidak terdapat hubungan antara pola asuh dengan kejadian stunting (p=0.572), dan tidak ada hubungan yang bermakna antara Pola Makan terhadap kejadian Stunting (p = 0.528). Kesimpulan : Faktor kejadian stunting tidak hanya sanitasi lingkungan, pola asuh dan pola makan melainkan banyak faktor yang saling mempengaruhi satu sama lain.
Pendidikan Seks Untuk Mengatasi Penyimpangan Orientasi Seksual/LGBT di SMPN 3 Padang Panjang Sari, Yance Komela; Saputra, Nopan; Ajani, Anggra Trisna
ABDIMASKU : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 6, No 3 (2023): September 2023
Publisher : LPPM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62411/ja.v6i3.1374

Abstract

Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT)  adalah orang  yang memiliki masalah  orientasi seksual yang bertentangan dengan heteroseksual. Permasalahan LGBT ini merupakan masalah social yang sangat mengkhawatirkan dan mengancam kehidupan  umat manusia, kehidupan beragama, keluarga, kelangsungan hidup manusia dan kepribadian bangsa karena tidak sesuai dengan fitrah manusia. Sekolah merupakan Lembaga Pendidikan yang memiliki banyak siswa dari latar belakang yang  berbeda dan memiliki resiko tinggi terhadap isu homoseksual. Kegiatan yang mereka lakukan selama di sekolah mengakibatkan mereka bertemu dan bersosialisasi dengan sesama mereka sesama laki-laki dan sesama perempuan secara terus menerus. Faktor ini dapat membuat siswa terjerumus dalam  perbuatan LGBT yang menyimpang. Salah satu  kasus LGBT yang ditemukan di sekolah di provinsi Sumatera Barat adalah kota Padang Panjang. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan Pendidikan seks untuk mengatasi penyimpangan orientasi seksual (Lesbian, Gay, Bisexual, Dan Transgender/LGBT) di Sekolah. Metode pengabdian dengan metode ceramah dan diskusi. Hasil pengabdian didapat bahwa Penyuluhan yang telah dilakukan berjalan cukup lancar dan responsif. Setelah penyuluhan dilakukan terlihat terjadinya peningkatan pengetahuan pada siswa tentang seks dan Penyimpangan Orientasi Seksual (Lesbian, Gay, Bisexual, Dan Transgender/LGBT).