Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PKM KOMISI BAPA DAN KOMISI IBU JEMAAT GMIM KYRIOS UNTUK PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI DI DESA KAWILEY KECAMATAN KAUDITAN KABUPATEN MINAHASA UTARA Marunduh, Sylvia Ritta; Wungouw, Herlina I. S.; Pangemanan, Damayanti H. C.
JURNAL LPPM BIDANG SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : JURNAL LPPM BIDANG SAINS DAN TEKNOLOGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesehatan Reproduksi penting bagi setiap individu terutama yang sudah berkeluarga. Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi bisa memunculkan perilaku reproduksi yang tidak sehat yang akan memunculkan permasalahan seperti yang sudah diuraikan di atas dan menyebabkan masyarakat belum maksimal dalam menggunakan upaya pemerintah, contohnya pemeriksaan dini untuk deteksi kanker serviks karena takut dan tidak tahu. Mengenai angka penyakit hubungan seksual, Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) mencatat, setiap tahun hingga September 2005 terdapat 4186 kasus AIDS dan 4065 kasus HIV positif di Indonesia, 46,19 % terjadi pada remaja usia 15-29 tahun (43% terinfeksi melalui hubungan seks yang tidak aman dan 50% terinfeksi melalui penggunaan narkoba dengan jarum suntik), 2,3 juta kasus aborsi di Indonesia dimana 20% di antaranya adalah aborsi yang dilakukan oleh remaja (Depkes RI, 2003). Desa Kawiley merupakan salah satu dari 10 desa-desa di Kecamatan Kauditan, yang terletak di Wilayah Minawerot Kabupaten Minahasa Utara Propinsi Sulawesi Utara. Desa ini memiliki beberapa denominasi jemaat, salah satunya GMIM Kyrios Kawiley yang terdiri dari 14 Kolom dengan jumlah anggota yang dari total anggota jemaat yang berjumlah kurang lebih 825 jiwa, termasuk didalamnya Komisi Bapa dan Komisi Ibu (Mitra PKM). Terletak di antara dua kota besar, Kota pelabuhan Bitung dan Ibu Kota Sulawesi Utara Manado, Desa Kawiley yang sudah berkembang maju sesuai dengan survey awal mempunyai permasalahan terkait kesehatan reproduksi yang hampir mirip dengan kota sekitarnya, seperti angka kejadian gangguan di sistem reproduksi yang sudah cukup banyak contohnya kanker serviks dan infertilitas, perilaku remaja yang semakin bebas melakukan hubungan seksual pranikah, peningkatan jumlah kasus penyakit menular seksual dan kasus HIV/AIDS sesuai dengan data Dinas Kesehatan Minahasa Utara. Masalah-masalah terkait kesehatan reproduksi di atas disertai dengan kurangnya pengetahuan masyarakat mitra tentang kesehatan reproduksi. Memadainya pengetahuan kesehatan reproduksi menurut Tjiptaningrum (2009) yang didapat baik melalui penyuluhan, aktifnya partisipasi orangtua dalam mengarahkan perkembangan remaja, ada pengaruh agama dapat mencegah praktek-praktek penyimpangan kasus-kasus terkait kesehatan reproduksi. Karena itu solusi terhadap permasalahan yang terjadi di Mitra adalah melakukan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi dan pembekalan kelompok mitra untuk menjadi motivator yang nantinya diharapkan akan menyebarkan informasi tentang kesehatan reproduksi kepada masyarakat sekitar.____________________________________________________________________________________Keywords: kesehatan reproduksi.
Hubungan Latihan Fisik dengan Kualitas Tidur pada Mahasiswa Kedokteran Talpatty, Eirene Adelina; Sapulete, Ivonny Melinda; Marunduh, Sylvia Ritta
Jurnal Inovasi Global Vol. 3 No. 2 (2025): Jurnal Inovasi Global
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/jig.v3i3.270

Abstract

Sangat penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental, terutama bagi mahasiswa kedokteran yang sering menghadapi tekanan akademik yang besar.  Mereka mungkin tidak tidur dengan baik karena terlalu banyak tugas sekolah, jadwal yang tidak teratur, dan tuntutan emosional selama pembelajaran.  Dikenal bahwa latihan fisik meningkatkan kualitas tidur, tetapi penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui seberapa kuat hubungan kedua faktor ini pada mahasiswa kedokteran.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki bagaimana kualitas tidur mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi angkatan 2021 berkorelasi dengan aktivitas fisik.  Penelitian ini menggunakan pendekatan observasional analitik dan memiliki desain penelitian cross-sectional.  Proses pengambilan sampel purposive digunakan, yang menghasilkan 127 responden. Jumlah sampel dihitung menggunakan rumus Slovin.  Uji Spearman digunakan untuk mengevaluasi hubungan antarvariabel setelah data dikumpulkan melalui kuesioner online dari Oktober hingga November 2024.  Hasil menunjukkan bahwa mayoritas responden (59,8%) berusia 21 tahun dan memiliki tingkat latihan fisik kategori sedang (84,3%).  Hanya 15 persen dari responden mengatakan mereka memiliki kualitas tidur yang baik, sementara 85 persen mengatakan mereka memiliki kualitas tidur yang buruk.  Dengan koefisien korelasi -0,209 (menunjukkan hubungan negatif yang lemah) dan nilai signifikansi p = 0,019 (p < 0,05), analisis korelasi menunjukkan bahwa intensitas latihan fisik sebanding dengan kualitas tidur responden.