Claim Missing Document
Check
Articles

HUBUNGAN KADAR KALIUM DENGAN TEKANAN DARAH PADA REMAJA DI KECAMATAN BOLANGITANG BARAT KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA Tulungnen, Regina S. Tulungnen S; Sapulete, Ivonny M; Pangemanan, Damajanty H. C.
JKK (Jurnal Kedokteran Klinik) Vol 1, No 2 (2017): JURNAL KEDOKTERAN KLINIK
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN UNSRAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Background: Potassium are the one of electrolyte which is important role in the body. Potassium is positively charged ion and there are in the cell. The normal potassium level in the serum//plasma is 3.5-5.1 mEq/L. Blood pressure is the pressure on the wall of blood vessel the effect of contraction venticular heart when drain off the blood circulation sistemik through artery. Increase or deacrese of blood pressure will influence homeostatsis in the body. The normal value of blood pressure is 120/80 mmHg. The research in west Cikarang show that the incident of hypertension affects more respondents with low potassium intake (51.7%) than respondents with high potassium intake (17.4%) (10). Based on the result of health basic research  in 2013, the prevalensi of hypertension in indonesia 26,5%, 21.7% for north sulawesi. The research purpose is to determine relationship between potassium level and blood pressure on teen in on youth in the West Bolangitang district in North Bolaang Mongondow regency. Method: The research is observation analytic by cross sectional design. The Sample was taken as many as 60 people who met the inclusion criteria aged around 12-24 years old, willing to become respondents and signed informed consent. The research variables are potassium (independent variable) and blood pressure (dependent variable). Data were analyzed using pearson correlation test. Result: Teenagers who have normal potassium levels 52 and high potassium levels 8. Teenagers with low systolic blood pressure (SBP) of 21 people, normal SBP 24 people and high SBP 15 people. Teenagers with low diastolic blood pressure (BDP) of 18 people, normal BDP 28 people and high BDP 14 people. Based on the pearson correlation test there was no correlation between potassium level and systolic blood pressure (p=0.200) and there is relasionship between potasium level in the blood with diastolic blood pressure (p=0.025). The results of research carried out teen in the west of bolangitan district Bolaang Mongondow Utara regency it can be concluded that there is relasionship between potasium level in the blood with diastolic blood pressure and there was no correlation between potassium level and systolic blood pressure on teen in the west of bolangitan district Bolaang Mongondow Utara regency. Key words: potassium, blood pressure and teen Abstrak : Latar Belakang: Kalium merupakan salah satu elektrolit yang berperan penting dalam tubuh.  Kalium adalah ion bermuatan positif dan terdapat di dalam sel. Kadar normal kalium dalam serum/plasma adalah 3.5-5.1 mEq/L. Tekanan darah merupakan tekanan pada dinding pembuluh darah akibat kontraksi ventrikel jantung saat mengalirkan darah ke sirkulasi sistemik melalui arteri. Peningkatan atau penurunan tekanan darah akan mempengaruhi homeostatsis di dalam tubuh. Nilai normal tekanan darah adalah 120/80 mmHg. Penelitian di Cikarang Barat menunjukan kejadian hipertensi lebih banyak diderita oleh responden yang asupan kaliumnya rendah (51,7%) dari pada responden yang asupan kaliumnya tinggi (17,4%) .  Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar 2013, prevalensi hipertensi di Indonesia 26,5%, untuk Sulawesi Utara adalah 21,7%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kadar kalium dan tekanan darah pada remaja dikecamatan Bolangitang Barat kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Metode: Penelitian bersifat obsrervasi analitik dengan desain potong lintang  (cross sectional). Sampel yang diambil sebanyak 60 orang yang memenuhi kriteria inklusi yaitu berusia 12-24 tahun, bersedia menjadi responden dan menandatangani informed concent. Variabel penelitian yaitu kalium (variabel independen) dan tekanan darah (variabel dependen). Data yang diperoleh dianalisis menggukan uji korelasi pearson. Hasil: Remaja yang memiliki kadar kalium normal 52 orang dan kadar kalium tinggi 8 orang.  Remaja dengan tekanan darah sistolik (TDS) rendah 21 orang, TDS normal 24 orang dan TDS tinggi 15 orang. Remaja dengan tekanan darah diastolik (TDD) rendah 18 orang, TDD normal 28 orang dan TDD tinggi 14 orang. Berdasarkan uji korelasi pearson didapat bahwa tidak terdapat hubungan antara kadar kalium dengan tekanan darah sistolik (p=0.200) dan terdapat hubungan antara kadar kalium dengan tekanan darah diastolik (p=0.025). Dari hasil penelitian yang dilaksanakan di Kecamatan Bolangitang Barat kabupaten Bolaang Mongondow Utara maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kadar kalium dengan tekanan darah diastolik dan tidak terdapat hubungan antara kadar kalium dan tekanan darah sistolik pada remaja di kecamatan Bolangitang Barat kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Kata kunci: Kalium, tekanan darah dan remaja
POLA KEHILANGAN GIGI PADA PASIEN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN DI RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI Lontaan, Jehuda; Siagian, Krista Veronica; Pangemanan, Damayanti H. C.
JKK (Jurnal Kedokteran Klinik) Vol 1, No 3 (2017): JURNAL KEDOKTERAN KLINIK
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN UNSRAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTTooth loss is one of the problems that occur worldwide. The pattern of tooth loss has been studied in various countries, the documentation regarding the pattern of tooth loss can provide a view of the prosthetic needs and methods of prevention in a population. This study aims to determine the pattern of tooth loss in patients with removable partial dentures in Dental Hospital, Dentist Education Studies Program, Faculty of Medicine, University of Sam Ratulangi. This type of research is a retrospective descriptive study with cross sectional design. The research sample is patient dental records from January 2015 until November 2016 with a total of 54. The pattern of tooth loss is recorded and classified per the Kennedy's classification. Results found is that 14 men (25.93%) and 40 women (74.07%). In the maxilla showed class I were 21 patients (46.67%), class III were 16 patients (35.56%), and class II were 8 patients (17.78%). In the mandible, class I were 43 patients (79.63%), class II were 7 patients (12.96%), class III were 3 patients (5.56%), and class IV were 1 patient (1.85 %). The conclusion of this research is that the pattern of tooth loss was mostly either in the maxilla and mandible is the classification of Kennedy class I.Keywords: pattern of tooth loss, Kennedy's classification ABSTRAKKehilangan gigi merupakan salah satu masalah yang terjadi di seluruh dunia. Pola kehilangan gigi telah diteliti di berbagai negara, dokumentasi mengenai pola kehilangan gigi dapat memberi pandangan tentang kebutuhan prostetik serta metode pencegahan pada sebuah populasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola kehilangan gigi pada pasien gigi tiruan sebagian lepasan di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian deskriptif retrospektif dengan desain cross sectional study. Sampel penelitian Rekam Medik pasien mulai dari Januari 2015 sampai November 2016 dengan total 54. Pola kehilangan gigi dicatat dan diklasifikasikan sesuai klasifikasi Kennedy. Hasil yang ditemukan ialah 14 laki-laki (25,93%) dan 40 perempuan (74,07%). Pada rahang atas ditemukan klasifikasi kelas I sebanyak 21 pasien (46,67%), kelas III sebanyak 16 pasien (35,56%), dan kelas II sebanyak 8 pasien (17,78%). Pada rahang bawah, kelas I sebanyak 43 pasien (79,63%), kelas II sebanyak 7 pasien (12,96%), kelas III sebanyak 3 pasien (5,56%), dan kelas IV sebanyak 1 pasien (1,85%). Kesimpulan pada penelitian ini ialah pola kehilangan gigi yang terbanyak ditemukan baik pada rahang atas maupun rahang bawah ialah klasifikasi Kennedy kelas I.Kata Kunci: Pola kehilangan gigi, klasifikasi Kennedy
HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA DI KECAMATAN BOLANGITANG BARAT KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA Sukarno, Karina Janneta; Marunduh, Sylvia R.; Pangemanan, Damajanty H. C.
JKK (Jurnal Kedokteran Klinik) Vol 1, No 1 (2016): JURNAL KEDOKTERAN KLINIK
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN UNSRAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Anemia merupakan salah satu permasalahan kesehatan di dunia terutama negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin dalam darah kurang dari normal. Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, prevalensi anemia di Indonesia yaitu 21,7%, dengan proporsi 20,6% di perkotaan dan 22,8% di pedesaan. Anemia banyak diderita oleh remaja dengan prevalensi sebesar 30-55%. Studi morbiditas pada Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2001 menemukan bahwa salah satu faktor resiko anemia adalah pengukuran antropometri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indeks massa tubuh dan kadar hemoglobin pada remaja di Bolangitang Barat Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan rancangan cross sectional study dan menggunakan metode total sampling dalam pengambilan sampel. Untuk menentukan indeks massa tubuh, dilakukan pengukuran antropometri khususnya berat dan tinggi badan terlebih dahulu. Kemudian dilakukan pengambilan darah  dan pemeriksaan hemoglobin dilakukan di laboratorium. Analisa data diolah dengan menggunakan bantuan program SPSS. Didapatkan Indeks Massa Tubuh (IMT) <18,5 yaitu dibawah normal ada 19 subjek (31,67%), sedangkan IMT terbanyak adalah 25-29,9 yaitu obesitas 1 ada 23 subjek (38,33%). Dengan menggunakan korelasi pearson pada tingkat kepercayaan 95%, dari 60 sampel remaja, ditemukan 6 remaja putri dengan kadar hemoglobin rendah. Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara dengan kadar hemoglobin pada remaja di Bolangitang Barat Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara indeks massa tubuh dan kadar hemoglobin pada remaja di Bolangitang Barat Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Kata kunci: Indeks Massa Tubuh, Kadar Hemoglobin, Remaja. Abstract: Anemia is one of the many global health problems especially found in developing countries, including Indonesia. Anemia is a condition where the hemoglobin level is below a normal level. According to Basic Health Research  in 2013, the prevalence of anemia in Indonesia was 21.7 percent, with 20.6% prevalence found in urban area and 22.8% in rural area. Prevalence of anemia on teenagers were 30-55%. Morbidity study in 2001's Household Health Survey found that one of the risk factor for anemia is anthropometry measurement. This research is aimed at finding the body mass index and hemoglobin level in the youth of West Bolangitan, in North Bolaang Mongondow Regency. This research is done by observational analytic with cross sectional study and total sampling method. Anthropometric measure, especially body weight and height was done to measure body mass index, followed by blood sampling and laboratory test for hemoglobin. Data analysis were done with SPSS program. Body Mass Index of <18,5 or below normal, were found on 19 subjects (31,67%), while the largest group of BMI were found on 23 subjects (38,33%). By using Pearson correlation at the 95% confidence level on a sample of 60 adolescents, six female teenagers were found with low hemoglobin levels. This study shows an association between body mass index with hemoglobin levels in adolescents in West Bolangitang, North Bolaang Mongondow. Conclusion: There is a link between body mass index and hemoglobin levels in adolescents in West Bolangitang, in North Bolaang Mongondow. Keyword: body mass index, hemoglobin, youth
Perbedaan Tingkat Kecemasan Berdasarkan Jenis Kelamin pada Tindakan Penumpatan Gigi Paputungan, Fazriah F.; Gunawan, Paulina N.; Pangemanan, Damajanty H. C.; Khoman, Johanna A.
e-CliniC Vol 7, No 2 (2019): e-CliniC
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v7i2.23879

Abstract

Abstract: Oral and dental treatment is considered to be scary that can causes anxiety. Gender is one of the factors that influence the anxiety due to restorative treatment especially in dental caries. This study was aimed to determine the difference in anxiety level based on gender in restorative treatment at RSGM Unsrat. This was an analytical study using a cross sectional design. Samples were obtained by using purposive sampling method. Levels of anxiety in males and females were measured by using questionnaire that had been tested for validity. The results showed 32 patients aged 18-65 years who received dental restorative treatment in year 2019 at RSGM Unsrat. Males were as many as females. The levels of anxiety due to the restorative treatment were as follows: not anxious (31.2%), mild (40.7%), moderate (28.1%), severe (0.0%), and very severe (0.0%). The unpaired t-test showed a p-value 0.000. In conclusion, there were differences in male and female anxiety levels due to restorative treatment at RSGM Unsrat; females were more anxious than males.Keywords: anxiety level, gender, restorative treatmentAbstrak: Pengobatan penyakit gigi dan mulut masih kurang diminati masyarakat karena dianggap menakutkan sehingga dapat menimbulkan kecemasan. Jenis kelamin merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi kecemasan pada penumpatan gigi yang digunakan terutama pada karies gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan berdasarkan jenis kelamin pada tindakan penumpatan gigi di RSGM Unsrat. Jenis penelitian ialah analitik dengan desain potong lintang dan menggunakan teknik purposive sampling. Tingkat kecemasan pada laki-laki dan perempuan diukur berdasarkan kuesioner pengukuran tingkat kecemasan yang telah teruji validitasnya. Pasien yang menerima tindakan penumpatan gigi di RSGM Unsrat berusia 18-65 tahun pada tahun 2019 berjumlah 32 orang dengan jumlah yang sama besar untuk kedua jenis kelamin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang mengalami kecemasan pada tindakan penumpatan gigi kategori tidak cemas (31,2%), ringan (40,7%), sedang (28,1%), berat (0,0%), dan sangat berat (0,0%). Hasil analisis bivariat menggunakan uji statistik uji t tidak berpasangan menunjukkan nilai p=0,000. Simpulan penelitian ini ialah terdapat perbedaan tingkat kecemasan antara laki-laki dan perempuan pada tindakan penumpatan gigi di RSGM Unsrat. Kecemasan lebih banyak didapatkan pada perempuan.Kata kunci: tingkat kecemasan, jenis kelamin, penumpatan gigi
Hubungan Merokok dengan Kadar Hemoglobin dan Trombosit pada Perokok Dewasa Wibowo, Devina V.; Pangemanan, Damajanty H.C.; Polii, Hedison
e-Biomedik Vol 5, No 2 (2017): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v5i2.18510

Abstract

Abstract: Smoking is one of the leading causes of death world wide. that cause death. The World Health Organization (WHO) shows that 6 millions of people died as active smokers and 890.000 as passive smokers. Several studies suggest that smoking can influence blood components, such as erythrocytes, leukocytes, and platelets. This study was aimed to determine the correlation between smoking to hemoglobin and platelet levels in adult smokers. This was an analytical descriptive study with a cross sectional design that was conducted on 30 students of Mechanical Engineering, Faculty of Engineering, Sam Ratulangi University Manado. Data were analyzed with the One Way Anova test on hemoglobin levels and the Kruskall-Walis test on thrombocyte levels. The results showed that of the 30 respondents, 21 (70%) had normal hemoglobin levels and 9 (30%) had high hemoglobin levels. The One Way Anova test obtained a P value of 0.634. All respondents (100%) had normal platelet counts.The Kruskall-Walis test obtained a P value of 0.471. Conclusion: There was no significant relationship between smoking with hemoglobin and platelet levels.Keywords: smoking, hemoglobin level, platelet level. Abstrak: Merokok merupakan salah satu penyebab masalah kesehatan terbanyak di dunia yang menyebabkan kematian. World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa 6 juta orang meninggal sebagai perokok aktif dan 890 ribu orang meninggal sebagai perokok pasif. Beberapa penelitian menyatakan bahwa merokok dapat memengaruhi komponen – komponen darah, misalnya eritrosit, leukosit dan trombosit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan merokok dengan kadar hemoglobin dan trombosit pada perokok dewasa. Jenis penelitian ialah deskriptif analitik dengan desain potong lintang yang dilakukan pada 30 mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado. Uji statistik menggunakan One Way Anova pada kadar hemoglobin dan uji Kruskall-Walis pada kadar trombosit. Responden terbanyak memiliki kadar hemoglobin normal yaitu 21 orang (70%) dan kadar hemoglobin tinggi sebanyak 9 orang (30%). Hasil uji One Way Anova mendapatkan nilai P = 0,634. Seluruh responden (100%) memiliki kadar trombosit normal. Hasil uji Kruskall-Walis mendapatkan nilai P = 0,471. Simpulan: Tidak terdapat hubungan bermakna antara merokok dengan kadar hemoglobin dan trombosit.Kata Kunci : merokok, kadar hemoglobin, kadar trombosit
Perbandingan Persentase Lemak Tubuh Sebelum dan Setelah Melakukan Senam Zumba pada Wanita Dewasa Tendean, Brigitta A.; Pangemanan, Damajanty H. C.; Sapulete, Ivonny M.
e-Biomedik Vol 6, No 2 (2018): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v6i2.22110

Abstract

Abstract: Physical activity is a body movement produced by skeletal muscles which requires energy. Lack of physical activity has a negative impact, one of which is an increase in body fat percentage above the normal threshold or often associated with obesity. Zumba is one of the popular aerobic exercises in the form of dancing. This study was aimed to compare the percentage of body fat before and after undertaking Zumba exercise in adult woman. This was an experimental field study with the one group pretest-posttest design. Samples were obtained by using total sampling technique. Zumba exercise was undertaken for 4 weeks, 3 times a week for 60 minutes. The percentage of body fat was measured by using an instrument based on Bioelectrical Impedance Analysis. Data were analyzed with the Wilcoxon Signed Rank test. The results showed that l6 subjects were involved in this study. The mean percentage of body fat percentage before Zumba exercise was 39.300% (SD±8.1041) meanwhile the mean percentage of body fat percentage after Zumba exercise was 39.031% (SD±7.9232). The statistical analysis to compare the body fat percentage before and after doing Zumba exercise obtained a P value of 0.065. Conclusion: There was no significant difference in body fat percentage before and after undertaking 4-week Zumba exercise among adult females.Keywords: body fat percentage, Zumba exercise Abstrak: Aktivitas fisik merupakan gerakan tubuh yang dihasilkan otot rangka yang memer-lukan energi. Kurangnya aktivitas fisik seperti olahraga memiliki dampak negatif, salah satunya peningkatan persentase lemak tubuh di atas ambang normal atau obesitas. Olahraga yang sedang popular belakangan ini ialah senam Zumba, yaitu latihan aerobik dalam bentuk tarian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan persentase lemak tubuh sebelum dan setelah melakukan senam zumba pada wanita dewasa. Jenis penelitian ialah eksperimental lapangan dengan desain one group pretest-posttest. Teknik sampling yang digunakan ialah total sampling. Senam Zumba dilakukan selama 4 minggu dengan frekuensi 3 kali seminggu yang berdurasi 60 menit. Persentase lemak tubuh diukur menggunakan alat berbasis bioelectrical impedance analysis. Data penelitian dianalisis dengan uji Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil penelitian mendapatkan 16 subjek. Rerata persentase lemak tubuh sebelum senam Zumba yaitu 39,300% (SD±8,1041). Rerata persentase lemak tubuh setelah senam Zumba yaitu 39,031% (SD±7,9232). Hasil uji perbandingan persentase lemak tubuh sebelum dan setelah melakukan senam zumba menunjukkan nilai P=0,065. Simpulan: Tidak terdapat perbedaan bermakna dari persentase lemak tubuh sebelum dan setelah melakukan senam zumba selama 4 minggu pada wanita dewasa.Kata kunci: persentase lemak tubuh, senam Zumba
KADAR GLUKOSA DARAH SEWAKTU PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO Amir, Suci M. J.; Wungouw, Herlina; Pangemanan, Damajanty
e-Biomedik Vol 3, No 1 (2015): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v3i1.6505

Abstract

Abstract: World Health Organisation (WHO) predicts that the number of people with diabetes in Indonesia will increase from 8.4 million in 2000 to 21.3 million in 2030. Riskesdas in 2013 showed that North Sulawesi was one of the provinces with the highest prevalence of diabetes in Indonesia. Therefore, it is necessary to check blood glucose levels regularly for screening and diagnosis of diabetes mellitus. This study aimed to determine blood glucose levels in patients with type 2 diabetes mellitus (T2DM) in Community Health Center Bahu Manado. This study was a descriptive cross sectional study design. Respondents were 22 T2DM patients that had signed the informed consent. The results showed that of the 22 respondents, 11 (50%) had high blood glucose level with an average of 267.8 mg/dL, 4 (18.2%) had moderate high blood glucose level with an average of 153.2 mg/dL, and 7 (31.8%) had normal blood glucose level with an average of 123 mg/dL. Conclusion: Most of T2DM patients in Community Health Center Bahu Manado showed high blood glucose levels with poor blood glucose control.Keywords: type 2 diabetes, blood glucose levelAbstrak: World Health Organisation (WHO) memprediksi kenaikan jumlah penyandang diabetes melitus tipe 2 (DMT2) di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi 21,3 juta pada tahun 2030. Laporan Riskesdas tahun 2013 menunjukkan bahwa Sulawesi Utara merupakan salah satu provinsi dengan angka prevalensi DMT2 yang tertinggi di Indonesia. Oleh karena itu diperlukan pemeriksaan kadar glukosa darah secara berkala untuk skrining dan diagnosis DMT2, salah satunya pemeriksaan glukosa darah sewaktu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar glukosa darah sewaktu pada pasien DMT2 di Puskesmas Bahu Kota Manado. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan rancangan potong lintang. Didapatkan 22 pasien DMT2 yang bersedia menjadi responden serta menandatangani informed consent. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 22 responden, 11 (50%) memiliki rerata kadar glukosa darah yang buruk yaitu 267,8 mg/dL, 4 (18,2%) memiliki kadar glukosa darah yang sedang dengan rerata 153,2 mg/dL, dan 7 (31,8%) memiliki kadar glukosa darah yang baik dengan rerata 123 mg/dL. Simpulan: Pasien DMT2 di Puskesmas Bahu Kota Manado menunjukkan sebagian besar memiliki rerata kadar glukosa darah sewaktu yang tinggi dengan kendali glukosa darah yang buruk.Kata kunci: DMT2, glukosa darah sewaktu
KEMAMPUAN ANALISIS TERHADAP NILAI MODUL BIOFISIKA MAHASISWA ANGKATAN 2013 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI Kindangen, Randy V. S.; Pangemanan, Damajanty H. C.; Engka, Joice N. A.
e-Biomedik Vol 2, No 3 (2014): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v2i3.5739

Abstract

Abstract: Analytical skill is the ability to visualize, express, and solve problems or concepts both simple and complex and make the right decisions. Studies showed positive effects of analytical skill onacademic achievement and learning process. This study aims to determine the effect of analytical skills on academic achievement using Biophysics module grade as a reference. The study is an observational analytic with cross-sectional study method that was conducted to students ofFaculty of Medicine of Sam Ratulangi University. Data of analytical skill were obtained by using Intelligence Structure Test (IST). The data then analyzed with Kendall's tau b correlation test. Statistical test of Kendall's tau b shows the correlation coefficient of 0.120 and p = 0.206 (> 0.05), which means there is no significant effect of analytical skill on Biophysics module score. Keywords: Analytical skill, biophysics module, academic achievement     Abstrak: Kemampuan analisis adalah kemampuan untuk memvisualisasikan, mengekspresikan, dan memecahkan masalah atau konsep baik yang kompleks maupun sederhana dan membuat keputusan yang tepat.  Terdapat penelitian yang menunjukkan pengaruh positif kemampuan analisis terhadapprestasi belajar dan proses belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemampuan analisis terhadap prestasi belajar dengan menggunakan nilai modul Biofisika sebagai acuan.Penelitian bersifat observasional analitik dengan metode penelitian potong lintang yang dilakukan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi.Data kemampuan analisis diperoleh dengan menggunakan Intelligenz Structure Test (IST). Data yang didapat kemudian dianalisa dengan uji korelasi Kendall’s tau b. Uji statistik Kendall’s tau b menunjukkan correlation coefficientsebesar 0,120 dan p = 0,206 (>0,05) yang berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan oleh kemampuan analisis terhadap nilai modul Biofisika. Kata Kunci: Kemampuan analisis, modul biofisika, prestasi belajar
DAMPAK MEROKOK TERHADAP POLA TIDUR Rompas, Galant; Engka, Nancy; Pangemanan, Damayanti
eBiomedik Vol 1, No 1 (2013): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.1.1.2013.4359

Abstract

Abstract: Sleep/rest is one of  human needs, sleep disorder such as insomnia can interfere our daily activities. In Indonesia, the prevalence reached 10% of people with insomnia, one primary causes of insomnia is smoking. In Indonesia, smoking population aged ≥ 15 years old reached up to 34,7%. This research is based on analytic survey with cross sectional analytic study. This research aimed to determine the association between insomnia with active smokers. The Population of this study is all of public transport drivers who live in Manado, North Sulawesi. Sample of this study is part of the public transport drivers with total samples 52 participants.The results showed that 23% of active smokers with insomnia. The result of chi-square test showed that there is a significant correlation (p < 0.05) between insomnia and duration of smoking (p = 0.004),  insomnia and active smokers (p = 0.023). There is an association between insomnia and active smokers. Keywords: Insomnia, Active Smokers, Duration of smoking.     Abstrak: Tidur merupakan salah satu kebutuhan manusia, gangguan tidur seperti insomnia dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Di Indonesia prevalensi penderita insomnia mencapai 10%, salah satu faktor penyebab insomnia adalah merokok. Populasi perokok di Indonesia untuk usia ≥ 15 tahun mencapai 34,7%. Penelitian ini berdasarkan survey analitik dengan rancangan cross sectional study, bertujuan untuk mengetahui hubungan antara insomnia dengan perokok aktif. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh sopir angkutan umum yang berada di Kota Manado Sulawesi Utara. Sampel dari penelitian ini adalah sebagian dari sopir angkutan umum yang berada di Kota Manado Sulawesi Utara. Jumlah keseluruhan sampel yang diambil adalah 52 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 23% perokok aktif terdiagnosa insomnia. Dari hasil uji chi-square penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang bermakna (p < 0.05) antara : 1) insomnia dengan lama merokok ≥ 10 tahun (p = 0.004), 2) insomnia dengan perokok aktif (p = 0.023). Ada hubungan antara insomnia dengan perokok aktif. Kata kunci: Insomnia, Perokok aktif, Lama merokok.
HUBUNGAN INFEKSI CACING DENGAN TNF α DAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL Yanto, Arif P.; Pangemanan, Damajanty H. C.; Engka, Joice N. A.
e-Biomedik Vol 3, No 1 (2015): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v3i1.7406

Abstract

Abstract: Currently more than 2 billion people infected with worms. High prevalence is found primarily in industrialized countries (developing countries). In Indonesia worms is a public health problem after malnutrition. Worms often associated with deficiency anemia espencially iron deficiency. World Health Organization (WHO) reported that the prevelence of pregnant women who experienced approximately 35-75% iron deficiency and increased along with increasing gestational age. Burden of disease and morbidity from worm disease is transmitted through the ground is influenced by the highly complex immune response, TNF immune response against bacteria, fungal invasion, viruses and parasites. The research is analytic survey doing by cross sectional study. After that data collected were processed using SPSS. All of the population are pregnant women in 6 working areas of North Bolaang Mongondow district health center and the population sampel section is taken by purposive sampling. By using the chi square test at the 95 % confidence level of this study showed there is a correlation worm infection with TNF α in pregnant women and there is no corelation worm infection with hemoglobin levels in pregnant women. No correlation between worm infections and hemoglobin levels and there is correlation between worm infection with TNF α in pregnant women in North Bolaang Mongondow regency.Keywords: worm infection, TNF α, and Hb.Abstrak: Saat ini lebih dari 2 miliar penduduk dunia terinfeksi cacing. Prevalensi yang tinggi ditemukan terutama di negara-negara non industri (negara yang sedang berkembang). Di Indonesia cacingan merupakan masalah kesehatan masyarakat setelah malnutrisi. Penyakit cacingan sering dihubungkan dengan kejadian anemia, terutama defisiensi besi. Badan kesehatan dunia World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa prevalensi ibu-ibu hamil yang mengalami defisiensi besi sekitar 35-75% serta semakin meningkat seiring bertambahnya usia kehamilan. Beban penyakit dan angka kesakitan dari penyakit cacing yang ditularkan lewat tanah ini dipengaruhi oleh respon imun yang sangat kompleks. TNF α sebagai respon kekebalan terhadap bakteri, invasi jamur, virus dan parasit. Penelitian dilakuakan bersifat survei analitik dengan rancangan cross sectional study. Selanjtunya data yang terkumpul diolah dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS. Populasi adalah semua ibu hamil yang ada di wilayah kerja 6 puskesmas kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan sampel di ambil dengan cara purposive sampling. Dengan menggunakan uji Chi Square pada tingkat kepercayaan 95% Penelitian ini menunjukan ada hubungan infeksi cacing dengan TNF α pada ibu hamil dan tidak ada hubungan infeksi cacing dengan kadar hemoglobin pada ibu hamil. Tidak ada hubungan antara infeksi cacing dengan kadar hemoglobin dan ada hubungan infeksi cacing dengan TNF α pada ibu hamil di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.Kata kunci: infeksi cacing, TNF α, dan kadar Hb.
Co-Authors Aji M. Sanhia Amelia Ramadhani, Amelia Ampow, Falen V. Anastasia P. G. Goni Angelia Langkir Angelita A. Durado Angmalisang , Elvin C. Anna M. Maruanaya, Anna M. Apituley, Tracy L. D Arif P. Yanto Aruperes, Geraldo Y. Astrid M. Lesar, Astrid M. Aurelia Supit Aviva, Novia N. Bangun, Liasma K. Beatrix I. Pontoh Berhimpon, Siemona Lydia_Eunike Castendo, Cynthia C. Catra H. E. Lengkey, Catra H. E. Christal G. Oroh, Christal G. Christian Rompis, Christian Christoffel Elim Christy Mintjelungan Christy N. Mintjelungan Cicilia A. Fernatubun Danes, Vennetia Ryckerens Debby J. Suhanda Dewi P. Sari, Dewi P. Dinar A. Wicaksono Dondokambey, Serena D. V. Dwi Cahya Fitriyana Fara M. Lossu, Fara M. Felicia P. C. C. Pantow, Felicia P. C. C. Fernanda, Vena Franly Onibala Fransiska Lintong Frenly Muntu Untu Gabrielly F. J. Rorong, Gabrielly F. J. Galant Rompas Gary S. J. Nayoan, Gary S. J. Geri W. Setiawan, Geri W. Gita J. Tulangow, Gita J. Hedison Polii Hendro Bidjuni Herlina I. S. Wungouw Hutagalung, Bernart S.P. Iksan, Nurwahid P. Indriani Tubagus Ivander A. Supit, Ivander A. Ivonny M. Sapulete Jeffry Sony Junus Lengkong Jeremy Frans, Joel Johanna A. Khoman Joice M. Laoh Joice N. A. Engka Joice N.A. Engka Juliatri . Kainde, Abedneju R. Karamoy, Deborah Karjoyo, Julianti Dewi Katarina D. Manibuy, Katarina D. Keloay, Princess Kewo, Lidia A. Khoman, Johanna Koagouw, Marco S. Korah, Sanny C. Korompot, Febri Krista V. Siagian Krista Veronica Siagian Kustina Zuliari, Kustina Li Ping Pontoh Lontaan, Jehuda Lumunon, Novita P. Mangindaan, Rocky J. Mariane Wowor Marimbun, Betrix E. Marunduh, Sylvia Ritta Maureen M. Mawuntu, Maureen M. Mendur, Sheren Ch. M. Michael A. Leman Mirani A. Uga Monica M. Sengkey, Monica M. Moningka, Maya Esther Wullur Muchyar, Dwi S.R. Myrtle Irene Sarjono Nancy Engka Natalia Purnamasari Natalia, Adriani Ngongoloy, Johanes J. F. Ni Made Windrawati, Ni Made Ni Wayan Mariati Nonutu, Stevia E. P. S. Anindita Paputungan, Fazriah F. Parengkuan, Henaldy Paulina Gunawan Paulina N. Gunawan Pingkan E.O. Lengkong Pormes, Oktovianus Pritartha S. Anindita Puk, Jimmy Rumam Rahayu, Mayangsari P. Rando F. Mamitoho, Rando F. Randy V. S. Kindangen Rantung, Galatia Marline Victoria Rasni, Novia D. P. Rawung, Meilita M. Rebecca A. Ngantung, Rebecca A. Rinto Mangiwa Rompis, Karen Ronald Sondakh Rumampuk, Jimmy Franky Sanger, Seily E. Sapulete, Ivonny M Saputra, Yoddy G. Sarah Warouw Sekeon, Saskia E. Shianata, Chrisshania M. Siada, Gracela Marchtica Siantan Supit Siemona Berhimpon, Siemona Silalahi, Agnes M. Simak, Valen Siwi, Filliany A. P. Soba, Siane Stefana H. M. Kaligis Suci M. J. Amir Sukarno, Karina Janneta Sulangi, Sherry Deiristi Sumual, Inriyani A. Sundah, Michael J. Supit, Aurelia S.R. Syahril Panigoro, Syahril Sylvia Marunduh Sylvia R. Marunduh Tawas, Stevany A.D. Tendean, Brigitta A. Tinneke A. Tololiu Tinneke Tololiu Tombokan, Kevin C. Triska Yolanda Worang Tulungnen, Regina S. Tulungnen S Vellisia Lindo Vita A. Lethulur Vonny N. S. Wowor Vonny N.S. Wowor, Vonny N.S. Warong, Kristo Waworuntu, Elshadai Teovilia Wibowo, Devina V. Wulan G. Parengkuan, Wulan G. Wulandari, Fitri K. Wuon, Kleysia D.