Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Potential of Moringa oleifera Leaf Extract as an Active Ingredient for Natural Hand Sanitizer Thaal, Mario Bernardo; Pakan, Prisca Deviani; Woda, Rahel Rara
Cendana Medical Journal Vol 12 No 2 (2024): Cendana Medical Journal
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/cmj.v12i2.13032

Abstract

Background: COVID-19 infection has become a pandemic due to the continuously increasing number of confirmed cases worldwide, making it necessary to establish effective control and prevention measures against the spread of COVID-19. Antiseptic hand sanitizers can help prevent the transmission of infectious diseases. However, conventional hand sanitizers, which contain alcohol and synthetic chemicals, are relatively expensive and often cause skin health issues. Therefore, it is important to explore natural antiseptic alternatives as active ingredients for hand sanitizers that are more affordable, safe, effective, and accessible to all segments of society. One such medicinal plant is Moringa (Moringa oleifera), which has long been cultivated and used for traditional medicine. Objective: This study aimed to determine the potential of Moringa leaf (Moringa oleifera) extract as an active ingredient in natural hand sanitizer formulations. Methods: This study used a true experimental design with a posttest-only control group design. The treatment groups consisted of a positive control (alcohol-based hand sanitizer), a negative control (sterile aquadest), and Moringa leaf extract at concentrations of 100%, 75%, 50%, 25%, 10%, 5%, and 1%, with each group tested in triplicate against Staphylococcus aureus and Escherichia coli. Data were analyzed using One-Way ANOVA at a 95% confidence level. Results: The antibacterial activity test results showed that Moringa leaf extract has antibacterial potential against the growth of Staphylococcus aureus and Escherichia coli. The One-Way ANOVA analysis indicated a p-value of 0.000, which is lower than α = 0.05, meaning there was a significant difference in the mean diameter of the inhibition zones between the treatment groups. Conclusion: Moringa leaf (Moringa oleifera) extract has potential as an active ingredient for natural hand sanitizer formulations. Keywords : Moringa oleifera in NTT, Hand sanitizer, Antibacterial.
Evaluation of Antibacterial Potential of Lime (Citrus aurantiifolia) Peel Extract Cream againts Staphylococcus epidermidis Go, Stephannie Felicia; Pakan, Prisca Deviani; Ratu, Kristian; Riwu, Magdarita
Cendana Medical Journal Vol 12 No 1 (2024): Cendana Medical Journal
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/cmj.v12i1.15504

Abstract

Background: Acne vulgaris is a common chronic skin disease. Staphylococcus epidermidis is a bacterium commonly found in acne lesions. The increased and irrational use of antibiotics can result in antibiotic resistance. One part of the plant that can be utilized is lime (Citrus aurantiifolia) peel. In its application, lime peel extract requires a drug preparation form that can provide optimal effects on the skin, such as a cream. Objectives: To determine the antibacterial potential of lime (Citrus aurantiifolia) peel extract cream against Staphylococcus epidermidis. Methods: This study was a true experimental type with a Post-Test Only Control Group Design. This research consisted of treatment groups given lime peel extract cream at concentrations of 10%, 25%, 50%, 75%, negative control group, and positive control group. The antibacterial test method was performed using disc diffusion method. One-way ANOVA test was used for analysis. Results: Lime peel extract cream has antibacterial potential against Staphylococcus epidermidis bacteria with a resulting inhibition zone at a concentration of 75% is strong, while other concentrations did not produce any inhibition zones. Conclusion: Lime (Citrus aurantiifolia) peel extract formulation in cream preparation has antibacterial activity against Staphylococcus epidermidis.
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA KUSTA DI KOTA KUPANG TAHUN 2017 Suki, Alce Apri Feranita; Pakan, Prisca Deviani; Kartikahadi, Anselma Dyah
Cendana Medical Journal Vol 6 No 3 (2018): Cendana Medical Journal
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (836.494 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v6i3.660

Abstract

Penyakit kusta adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae yang ditandai dengan adanya bercak putih atau kemerahan pada kulit disertai mati rasa, penebalan saraf tepi dan gangguan fungsi syaraf. Kota Kupang menjadi urutan kedua terbanyak penyumbang kasus baru kusta yaitu sebanyak 60 kasus. Kunci kesuksesan strategi WHO untuk menurunkan prevalensi kusta sangat tergantung pada keberhasilan pelayanan kesehatan dan kepatuhan berobat pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang dapat mempengaruhi kepatuhan minum obat pada penderita kusta di Kota Kupang tahun 2017. Metode penelitian ini merupakan penelitian analisis observasional dengan rancangan cross sectional menggunakan data primer dan data sekunder dari 43 responden yang diambil dengan teknik Total Sampling. Analisis dilakukan secara univariat, bivariat dengan uji Chi-square dan multivariat dengan uji regresi logistik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara usia (p=0,049) dimana responden usia dewasa 0,190 kali berpotensi untuk patuh dalam meminum obat kusta dan penghasilan (p=0,045) dimana responden berpenghasilan di atas UMR 0,188 kali berpotensi untuk patuh dalam meminum obat kusta. Sedangkan jenis kelamin, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, pekerjaan, lama minum obat, efek samping obat, peran petugas kesehatan, peran keluarga, dan jenis kusta tidak menunjukan hubungan yang signifikan terhadap kepatuhan minum obat pada penderita kusta. Kesimpulan dari penelitian ini faktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat penderita kusta di Kota Kupang Tahun 2017 yaitu usia dan penghasilan responden.
HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK PADA PEROKOK AKTIF DAN PASIF DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS SIKUMANA KOTA KUPANG Tandang, Fransiskus; Amat, Anita Lidesna Shinta; Pakan, Prisca Deviani
Cendana Medical Journal Vol 6 No 3 (2018): Cendana Medical Journal
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.455 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v6i3.670

Abstract

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang dapat menyerang berbagai organ, terutama paru-paru. Jumlah seluruh kasus TB (Case Notification Rate)/CNR di Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2015, CNR tertinggi adalah Kota Kupang yakni 683 kasus, dengan kasus terbanyak terjadi pada jenis kelamin laki-laki. Salah satu faktor risiko TB paru adalah kebiasaan merokok meliputi status merokok, usia mulai merokok dan lama merokok. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan merokok pada perokok aktif dan pasif dengan kejadian TB paru di wilayah kerja Puskesmas Sikumana Kota Kupang. Metode penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 31 responden dan diambil menggunakan teknik sampling jenuh. Hasil analisis data menggunakan uji chi quare. Hasil analisis data didapatkan variabel bebas yang berhubungan dengan kejadian TB Paru di Puskesmas Sikumana Kota Kupang secara signifikan adalah status merokok (P = 0,037, OR = 10,889),usia mulai merokok (P = 0,041, OR = 21,000), dan lama merokok (P = 0,035, OR = 20,000), sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan merokok pada perokok aktif dan pasif dengan kejadian TB paru di Puskesmas Sikumana Kota Kupang.
UJI POTENSI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL 70% BIJI SORGUM (SORGHUM BICOLOR L. MOENCH) TERHADAP PERTUMBUHAN ESCHERICHIA COLI SECARA IN VITRO Foni, Maria Laranita Meak; Pakan, Prisca Deviani; Hutasoit, Regina M
Cendana Medical Journal Vol 7 No 1 (2019): Cendana Medical Journal
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.618 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v7i1.1463

Abstract

Bakteri merupakan agen penyebab infeksi yang berarti menyebabkan terjadinya proses invasi dan pembiakan mikroorganisme di dalam jaringan tubuh apabila pembiakan mikroorganisme terjadi melebihi batas normal. Salah satu agen penyebab infeksi bakteri adalah bakteri Escherichia coli (E. coli). Oleh sebab itu, dilakukan pengobatan terhadap infeksi yang disebabkan oleh Escherichia coli dengan menggunakan antibiotik. Namun akibat penggunaan antibiotik yang kurang rasional maka dimanfaatkan tanaman herbal sebagai pengobatan alternatif lainnya. Salah satu tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai tanaman obat adalah biji sorgum (Sorghum bicolor L. Moench). Biji sorgum mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, tanin, dan saponin yang bersifat sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak biji sorgum terhadap pertumbuhan Escherichia coli. Metode yang digunakan pada penelitian ini eksperimental laboratorium dengan Posttest Only Control Group Design. Aktivitas antibakteri ekstrak etanol 70% biji sorgum diuji dengan menggunakan metode dilusi dan difusi cakram. Sampel penelitian terdiri dari 9 kelompok perlakuan terdiri atas kontrol positif (cefixime), kontrol negatif (aquades), ekstrak etanol 70% biji sorgum dengan konsentrasi 100%, 75%, 50%, 25%, 10%, 5%, dan 1% dengan tiga kali pengulangan. Hasil dibaca setelah inkubasi 24 jam. Zona bening yang terbentuk diamati dan diukur diameternya. Hasil Uji One Way ANOVA menunjukkan p = 0,000 yang berarti terdapat aktivitas antibakteri ekstrak etanol 70% biji sorgum terhadap pertumbuhan Escherichia coli. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa ekstrak etanol 70% biji sorgum (Sorghum bicolot L. Moench) memiliki aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli dengan rata-rata diameter daya hambat sebesar 9,37 mm dan konsentrasi hambat minimum pada konsentrasi 1%
UJI POTENSI ANTI BAKTERI EKSTRAK ETANOL 70% BUAH LONTAR (Borassus flabellifer) TERHADAP PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus Konay, Soeharty Megawaty; Pakan, Prisca Deviani; Rambu Kareri, Dyah Gita
Cendana Medical Journal Vol 7 No 2 (2019): Cendana Medical Journal
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.952 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v7i2.1782

Abstract

Flora di Indonesia memiliki banyak manfaat, salah satunya digunakan sebagai alternatif pengobatan. Salah satu tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai tanaman obat adalah lontar (Borassus flabellifer). Di India, buah lontar digunakan sebagai obat kulit. Infeksi kulit tersering disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus. Tujuan penelitian ini menganalisis potensi antibakteri ekstrak etanol 70% buah lontar (Borassus flabellifer) terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus. Metode yang digunakan pada penelitian ini merupakan true experimental dengan rancangan Post-test Only Control Group Design. Uji potensi antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram dan metode dilusi broth. Ekstrak buah lontar diperoleh dari proses maserasi dengan pelarut etanol 70%. Konsentrasi ekstrak kental yang digunakan adalah 100%, 75%, 50%, 25%, 5%, dan 1%. Sefalosporin sebagai kontrol positif dan akuades sebagai kontrol negatif. Hasil metode difusi cakram menunjukkan rata-rata diameter daya hambat (DDH) pada konsentrasi 100% sebesar 15,44 mm; konsentrasi 75% sebesar 8,39 mm; konsentrasi 50% sebesar 7,28 mm; konsentrasi 25% sebesar 5,94 mm; konsentrasi 5% sebesar 6,4 mm; dan kontrol positif sebesar 52,28 mm; sedangkan konsentrasi 1% dan kontrol negatif memiliki rata-rata DDH 0 mm. Metode dilusi broth menunjukkan tidak terlihatnya kekeruhan pada konsentrasi 100% sampai 5% dan kontrol positif, sedangkan pada konsentrasi 1% dan kontrol negatif menunjukkan terlihatnya kekeruhan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol 70% buah lontar konsentrasi 100% dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan rata-rata diameter daya hambat (DDH) sebesar 15,44 mm; sedangkan konsentrasi minimum yang mampu menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus adalah konsentrasi 5%.
HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN TINGKAT SINDROMA PREMENSTRUASI PADA MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA Ina Tuto, Yolanda Yasinta; Rambu Kareri, Dyah Gita; Pakan, Prisca Deviani
Cendana Medical Journal Vol 7 No 2 (2019): Cendana Medical Journal
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.786 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v7i2.1785

Abstract

Sindroma premenstruasi adalah kumpulan gejala fisik, psikologis, dan emosi yang timbul 6-10 hari sebelum menstruasi. Sebagian besar wanita mengalami satu atau lebih gejala premenstruasi pada sebagian besar siklus menstruasinya. Sindroma premenstruasi dapat menjadi masalah karena dapat menimbulkan efek negatif pada aktivitas sehari-hari serta mengganggu fungsi pribadi dan sosial dari individu yang mengalami. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan sindroma premenstruasi adalah stres. Mahasiswa merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap stres. Tujuan penelitian ini menganalisis hubungan antara tingkat stres dengan tingkat sindroma premenstruasi pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana. Metode penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel penelitian adalah 100 orang, dengan teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Data yang digunakan adalah data primer yang diambil menggunakan kuisioner The Kessler Psychological Distress Scale dan Shortened Premenstrual Assessment Form. Analisis data yang digunakan adalah dengan uji statistik Spearman rho’. Hasil penelitian ini dari 100 responden, didapatkan hasil: 30 responden (30%) tidak mengalami stres dan 70 responden (70%) mengalami stres yang terbagi menjadi 29 responden (29%) mengalami stres berat, 19 responden (19%) mengalami stres sedang, 22 responden (22%) mengalami stres ringan; 100 responden (100%) mengalami sindroma premenstruasi yang terbagi menjadi 54 responden (54%) mengalami sindroma premenstruasi ringan dan 46 responden (46%) mengalami sindroma premenstruasi sedang. Kesimpulan dari penelitian ini terdapat hubungan yang bermakna dengan kekuatan korelasi kuat dan arah korelasi positif antara tingkat stres dengan tingkat sindroma premenstruasi pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana (p=0,000 dan r=0,632).
HUBUNGAN INTENSITAS NYERI DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT DI RSUD PROF. DR. W. Z. JOHANNES KUPANG 2018 Tarigan, Gloria Josephin; Rante, Su Djie To; Pakan, Prisca Deviani
Cendana Medical Journal Vol 7 No 2 (2019): Cendana Medical Journal
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.779 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v7i2.1799

Abstract

Osteoartritis (OA) adalah penyakit sendi degeneratif yang berkaitan dengan tulang rawan sendi, dan merupakan jenis artritis yang paling banyak dijumpai. Osteoartritis biasanya mengenai sendi penopang berat badan (weight bearing) terutama sendi lutut. Osteoartritis pada sendi lutut ini dapat menyebabkan nyeri yang dapat mengganggu aktivitas kehidupan sehari-hari dan mengurangi kualitas hidup. Penderita osteoartritis mengalami berbagai gangguan gejala penyakit yang berdampak negatif terhadap kualitas hidup. Peningkatan kualitas hidup adalah penting sebagai salah satu tujuan dari terapi pada penyakit kronis. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara intensitas nyeri dengan kualitas hidup pasien osteoartritis lutut. Metode jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Dengan responden 44 orang yang diambil dengan metode consecutive sampling. Uji statistik yang digunakan adalah Uji Pearson. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari responden sebanyak 44 orang, intensitas nyeri responden terbanyak berada pada rentang 41-50 yaitu sebanyak 29,5% dengan interpretasi nyeri sedang. Nilai rerata kualitas hidup responden sebesar 2.8778545 yang berarti responden memiliki kualitas hidup yang baik. Hasil analisa ini menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara intensitas nyeri dengan kualitas hidup pasien osteoartritis lutut (p = 0.009) dengan kekuatan korelasi yang lemah (r = 0,392). Kesimpulan penelitian ini menunjukan bahwa intensitas nyeri berhubungan dengan kualitas hidup pasien osteoartritis lutut, dimana semakin tinggi intensitas nyeri maka kualitas hidup pasien OA lutut di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang akan semakin memburuk.
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK BIJI KELOR (MORINGA OLEIFERA L.) SEBAGAI REPELAN TERHADAP NYAMUK AEDES AEGYPTI Pakan, Prisca Deviani; Rini, Desi Indria; Setiono, Kresnawati Wahyu
Cendana Medical Journal Vol 8 No 1 (2020): Cendana Medical Journal
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.762 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v8i1.2656

Abstract

Demam berdarah adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor. Repelan merupakanbahan yang bersifat menolak gigitan nyamuk yang bisa berupa bahan kimia seperti DEET (N,N-diethyl-m-toluamide) dan juga bisa berupa minyak atsiri yang berasal dari bahan alami dari tumbuhan yang relative lebih aman adalah daribijikelor (MoringaOleifera L. L.). Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas repelan bijikelor (MoringaOleifera L. L.). terhadap nyamuk Aedes aegypti. Jenis penelitian ini menggunakan metode eksperimental murni dengan rancangan penelitian postest only control group design. Repelan minyak atsiri biji kelor dengan konsentrasi 50%, 25%, 12,5%, 6,25% dan 3,12% disemprotkan pada tiap lengan bawah relawan lalu dimasukkan dalam kandang nyamuk yang berisi 50 ekor nyamuk Aedes aegypti dewasa dan dihitung jumlah nyamuk yang hinggap selama 30 detik. Uji repelan dilakukan tiga kali replikasi. Daya proteksi dihitung menggunakan rumus dari WHOPES. Analisis data menggunakan Kruskal-Wallis. Analisis post hoc menggunakan Mann Whitney. Hasil Penelitian adalah Hasil uji Kruskal-Wallismenunjukkan nilai p=0,01 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan efektivitas antara 6 kelompok konsentrasi repelan. Analisis post hocMann Whitney menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna antara kontrol negatif dengan konsentrasi 6,25%, konsentrasi 12,5%, konsentrasi 25%, dan konsentrasi 50%, konsentrasi 3,12% dengan konsentrasi 25% dan konsentrasi 50%, konsentrasi 6,25% dengan konsentrasi 25% dan konsentrasi 50%. Rata-rata daya proteksi repelan pada konsentrasi 50% adalah 96,66%. Efektivitas repelan dari biji kelor (Moringa Oleifera L. L.) dengan konsentrasi tinggi mempunyai daya proteksi yang tinggi juga terhadap nyamuk Aedes aegypti.
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS GAMBARAN BAKTERIOLOGIS TANGAN PERAWAT INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RSUD PROF. DR. W.Z. JOHANNES KUPANG Septyowati, Mega Ayu; Pakan, Prisca Deviani; Artawan, I Made
Cendana Medical Journal Vol 8 No 1 (2020): Cendana Medical Journal
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.966 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v8i1.2663

Abstract

Infeksi nosokomial merupakan salah satu penyebab meningkatnya angka kesakitan dan angka kematian di rumah sakit. Pasien yang mempunyai kecenderungan terkena infeksi nosokomial 5-8 kali lebih tinggi adalah pasien yang dirawat di Intensive Care Unit (ICU) karena pasien umumnya menderita penyakit berat dan dalam kondisi immunocompromise. Tangan petugas kesehatan merupakan perantara paling sering untuk infeksi nosokomial, salah satu petugas kesehatan yang memiliki risiko tinggi terhadap kejadian infeksi nosokomial adalah perawat, oleh karena itu kebersihan tangan perawat menjadi hal yang penting dalam pengendalian infeksi nosokomial. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi dan menganalisis gambaran bakteriologis tangan perawat ICU RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang.Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dengan rancangan penelitian one group pretest-posttest dengan perlakuan sebelum dan sesudah mencuci tangan. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dengan jumlah sampel 17 orang. Penelitian dianalisis secara univariat, dan bivariat menggunakan uji wilcoxon. Hasil uji Wilcoxon diperoleh hasil nilai p = 0.000 (p=<0.05) artinya terdapat perbedaan yang bermakna pada jumlah koloni bakteri sebelum mencuci tangan dengan jumlah koloni bakteri setelah mencuci tangan. Jenis bakteri yang paling banyak ditemukan sebelum dan sesudah mencuci tangan adalah coccus gram positif (79.4% dan 70.6%). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapatperbedaan yang bermakna pada jumlah koloni bakteri sebelum mencuci tangan dengan jumlah koloni bakteri setelah mencuci tangan