Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Kedokteran Brawijaya

Peningkatan NT-proBNP dan cTn-I Serum Pasien Limfoma Non-Hodgkin's yang Menerima Kemoterapi Berbasis Doxorubicin Putra, Aditya Chandra; Hermanto, Djoko Heri; -, Wursito -
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 29, No. 2 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2016.029.02.8

Abstract

Penelitian ini bertujuan menilai perubahan kadar cTn-I dan NT-proBNP serum pasien Limfoma Non-Hodgkin's (LNH) yang dikemoterapi berbasis doxorubicin (DOX). Penelitian menggunakan desain prospective cohort observational dengan kriteria inklusi yaitu pasien LNH usia 16 s/d 65 tahun, ECOG scale ≤2, serum kreatinin ≤1,5mg/dl, dan fungsi liver normal. Kriteria eksklusi antara lain memiliki PJK, penyakit katup jantung dengan gangguan hemodinamik, ekokardiografi prekemoterapi LVEF <50%, sedang atau riwayat iradiasi di dinding thorax. Sampel darah diambil sebelum dan 24 jam setelah kemoterapi. Dari 34 pasien yang diteliti, lansia 20 pasien, dewasa 13 pasien dan 1 pasien remaja. Sebanyak 33 pasien dengan skor ECOG 1. Kadar cTn-I 23 pasien meningkat 24 jam pascakemoterapi ke-1 dan berbeda bermakna jika dibandingkan kadar cTn-I prekemoterapi (p<0,001). Kadar NT-proBNP 11 pasien meningkat 24 jam pascakemoterapi ke-1 dan 22 pasien meningkat 24 jam pascakemoterapi ke-2. Kadar NT-proBNP pascakemoterapi ke-1 berbeda bermakna jika dibandingkan prekemoterapi (p<0,001). Kadar NT-proBNP pascakemoterapi ke-2 berbeda bermakna jika dibandingkan prekemoterapi (p<0,001). Kadar NT-proBNP dosis DOX 100mg/m2 LPT berbeda bermakna jika dibandingkan dosis 50mg/m2 LPT (p=0,001). Uji regresi logistik menunjukkan usia tua berhubungan dengan risiko peningkatan NT-proBNP (RR=6,271 (CI:1,295, 30,382), p=0,023). Kesimpulannya, terdapat peningkatan kadar cTn-I dan NT-proBNP pada pasien LNH setelah kemoterapi berbasis DOX. Kata Kunci: Doxorubicin, cTn-I, Limfoma Non-Hodgkin's, NT-proBNP
Pseudotumor Hemofilia, Suatu Komplikasi Hemofilia yang Jarang nurshanty, ade; hermanto, djoko heri
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 29, No. 2 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2016.029.02.13

Abstract

Pseudotumor adalah kista berisi darah pada jaringan lunak atau tulang. Satu sampai dua persen hemofilia berat menyebabkan pseudotumor, yang bisa berasal dari jaringan lunak atau pada subperiosteal atau area intraosseus. Pseudotumor jarang terjadi namun merupakan komplikasi hemofilia yang berbahaya. Kami laporkan kasus pseudotumor hemofilia pada seorang laki-laki 27 tahun dengan keluhan bengkak pada paha kanan yang muncul tiba-tiba, merata dari pangkal paha sampai lutut. Keluhan hilang timbul, bergantian pada kaki kanan kiri sejak 2002. Riwayat perdarahan yang sulit berhenti 15 tahun sebelumnya. Pemeriksaan MRI (magnetic resonansi imaging) menunjukkan massa intra muskular regio femur dekstra 1/3 proksimal hingga 1/3 tengah dan massa intra muskular regio femur sinistra 1/3 proksimal melibatkan kompartemen anterior dan bone marrow replacement. Didapatkan Hemofilia A sedang dengan APTT memanjang (faktor VIII 7%) pada pemeriksaan darah. Pasien membaik dengan terapi konservatif, yaitu pemberian faktor VIII. Kata Kunci: Hemofilia A, pseudotumor hemofilia
Clinical Response of Convalescent Plasma Therapy in COVID-19 Patients in Dr. Saiful Anwar General Hospital Burhan, Niniek Budiarti; Brahmantyo, Herwindo Pudjo; Hermanto, Djoko Heri; Arsana, Putu Moda
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 31, No 4 (2021)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2021.031.04.5

Abstract

The use of convalescent plasma has been beneficial for more than a century to treat various infections.  The lack of effective treatment currently available for COVID-19 has reemerged the use of convalescent plasma as a potential therapeutic option. This is an observational descriptive study in 13 COVID-19 patient who got convalescent Plasma. Consist of 11 (84%) male patient, 2 (16%) female patient. Divided into two groups based on severity, and outcome. 38% patient included in severe disesase and 62% patient in critically Ill condition. 30% patient who got convalescent plasma deceased, and 70% had a resolve condition.