Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGEMBANGAN KARAKTER MULTIKULTURAL SANTRI PADA PONDOK PESANTREN SALAFIYAH DI KALIMANTAN SELATAN Akbar, Nadzmi; Rif'at, Muhammad
Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah Vol 18, No 2 (2019)
Publisher : UIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.125 KB) | DOI: 10.18592/alhadharah.v18i2.3372

Abstract

At the national policy of the Republic of Indonesia in 2010-2025 to prioritize the development of national character, because the Indonesian people at this time the values start from national identity, higher, contradictory, towards people of different religions, ethnicities and cultures. To build this character, the world of education is the backbone to carry out the mission of building multicultural characters of Indonesian citizens. Salafi Islamic Boarding School or Islamic Boarding School is one of the educational institutions in Indonesia, which also has an obligation to build the multicultural character of the students. How did the Salafiyah Islamic Boarding School develop the multicultural character of the students? The research method in this research is descriptive qualitative, data collection techniques with observation, interviews and documentaries. The results of this study found that the development of multicultural character in Salafiyah Islamic boarding school in an integrated manner in the field of moral education in an integrated manner, the organizational culture of the Salafiyah Islamic boarding school could develop the multicultural character of students, leaders, chaplains and teachers help display a very important practice for guests .
DAKWAH KULTURAL: DIALEKTIKA ISLAM DAN BUDAYA DALAM TRADISI BATATAMBA Jamalie, Zulfa; rif'at, muhammad
Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah Vol 11, No 21 (2012)
Publisher : UIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.628 KB) | DOI: 10.18592/alhadharah.v11i21.1786

Abstract

Batatamba is a local wisdom that has unique characteristics that are passed from generation to generation. The focus of this research is batatambah ritual against magical diseases that are believed by Banjarese people to be caused by the spirits from the unseen world. The findings of this study indicate that there has been a dialectics between Islam and culture in the tradition of batatamba. Their acculturation is beneficial and there was no tension or harm in the process. Therefore, there is a harmony between the two; Islam gives color or spirit to the culture, while culture provides a wealth of understanding for the religion as can be observed from Banjarese people life
PENGGUNAAN KINESIK DALAM PIDATO Rif'at, Muhammad
Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah Vol 11, No 22 (2012)
Publisher : UIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.732 KB) | DOI: 10.18592/alhadharah.v11i22.1776

Abstract

Kinesics   - this is one factor that can be used to increase the attractiveness of speech - as long as its use is right - in accordance with what we express. Expression of limb movement must be the result of due care, preparation, and habits as well as deepening the content of the speech delivered by the desire to be heard, acknowledged and obeyed. Limb movements that do not correspond to what was said can actually make the audience amused and drab. As well as facial expressions or mimic in speech equally important to note. Facial expressions have the impression speech amplifier, but do not be too forced and contrived. If this happens it will make the viewer amused, and possibly be a laughingstock.
Manajemen Nilai Spiritual dan Konservasi Lingkungan menggunakan Wireless Sensor Networks dalam Penerapan Moderasi Beragama pada Kearifan Lokal Dayak Meratus Gusriani, Raden Yani; Rif'at, Muhammad; Munsyi, Munsyi
Technologia : Jurnal Ilmiah Vol 16, No 1 (2025): TECHNOLOGIA (JANUARI)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/tji.v16i1.17248

Abstract

Menginvestigasi dan mengupas integrasi nilai-nilai spiritual dan kearifan lokal dalam konservasi lingkungan melalui pendekatan moderasi beragama, dengan studi khusus pada masyarakat Dayak Meratus di Kalimantan Selatan. Pendekatan ini menekankan pentingnya keseimbangan antara nilai-nilai agama, tradisi lokal, dan praktik pelestarian lingkungan yang berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan metode Participatory Action Research (PAR) untuk melibatkan masyarakat secara aktif dalam identifikasi, dokumentasi, dan penerapan strategi konservasi yang relevan dengan konteks lokal. Nilai-nilai spiritual Islam, seperti tanggung jawab manusia sebagai khalifah bumi dan penghormatan terhadap alam, digabungkan dengan tradisi Dayak Meratus seperti larangan merusak kawasan tertentu dan ritual penghormatan hutan. Hasilnya menunjukkan bahwa masyarakat mulai mengadopsi praktik konservasi berbasis teknologi, seperti panel surya dan sistem hidroponik, yang disesuaikan dengan kebutuhan lokal. Program ini juga memperkuat kesadaran kolektif dan kemandirian masyarakat dalam menjaga ekosistem mereka, sambil mempromosikan kerjasama antara pemerintah, akademisi, dan sektor swasta. Namun, tantangan seperti kurangnya literasi teknologi dan terbatasnya akses terhadap pelatihan menjadi kendala utama yang memerlukan perhatian lebih lanjut. Rekomendasi yang diajukan meliputi peningkatan program edukasi berbasis teknologi, penyediaan subsidi untuk alat-alat pertanian modern, dan pelibatan generasi muda sebagai fasilitator teknologi. Dengan demikian, buku ini menawarkan model yang holistik untuk pelestarian lingkungan berbasis nilai spiritual dan tradisi lokal, sekaligus menjadi panduan strategis untuk mengimplementasikan moderasi beragama dalam konteks sosial dan ekologis. Model ini tidak hanya berkontribusi pada keberlanjutan ekosistem lokal, tetapi juga memperkuat harmoni sosial di masyarakat multikultural seperti Dayak Meratus. Kontribusi buku ini diharapkan dapat menginspirasi program-program serupa di berbagai komunitas yang menghadapi tantangan konservasi lingkungan dalam konteks keragaman budaya dan agama.
Manajemen Nilai Spiritual dan Konservasi Lingkungan menggunakan Wireless Sensor Networks dalam Penerapan Moderasi Beragama pada Kearifan Lokal Dayak Meratus Gusriani, Raden Yani; Rif'at, Muhammad; Munsyi, Munsyi
Technologia : Jurnal Ilmiah Vol 16, No 1 (2025): Technologia (Januari)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/tji.v16i1.17248

Abstract

Menginvestigasi dan mengupas integrasi nilai-nilai spiritual dan kearifan lokal dalam konservasi lingkungan melalui pendekatan moderasi beragama, dengan studi khusus pada masyarakat Dayak Meratus di Kalimantan Selatan. Pendekatan ini menekankan pentingnya keseimbangan antara nilai-nilai agama, tradisi lokal, dan praktik pelestarian lingkungan yang berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan metode Participatory Action Research (PAR) untuk melibatkan masyarakat secara aktif dalam identifikasi, dokumentasi, dan penerapan strategi konservasi yang relevan dengan konteks lokal. Nilai-nilai spiritual Islam, seperti tanggung jawab manusia sebagai khalifah bumi dan penghormatan terhadap alam, digabungkan dengan tradisi Dayak Meratus seperti larangan merusak kawasan tertentu dan ritual penghormatan hutan. Hasilnya menunjukkan bahwa masyarakat mulai mengadopsi praktik konservasi berbasis teknologi, seperti panel surya dan sistem hidroponik, yang disesuaikan dengan kebutuhan lokal. Program ini juga memperkuat kesadaran kolektif dan kemandirian masyarakat dalam menjaga ekosistem mereka, sambil mempromosikan kerjasama antara pemerintah, akademisi, dan sektor swasta. Namun, tantangan seperti kurangnya literasi teknologi dan terbatasnya akses terhadap pelatihan menjadi kendala utama yang memerlukan perhatian lebih lanjut. Rekomendasi yang diajukan meliputi peningkatan program edukasi berbasis teknologi, penyediaan subsidi untuk alat-alat pertanian modern, dan pelibatan generasi muda sebagai fasilitator teknologi. Dengan demikian, buku ini menawarkan model yang holistik untuk pelestarian lingkungan berbasis nilai spiritual dan tradisi lokal, sekaligus menjadi panduan strategis untuk mengimplementasikan moderasi beragama dalam konteks sosial dan ekologis. Model ini tidak hanya berkontribusi pada keberlanjutan ekosistem lokal, tetapi juga memperkuat harmoni sosial di masyarakat multikultural seperti Dayak Meratus. Kontribusi buku ini diharapkan dapat menginspirasi program-program serupa di berbagai komunitas yang menghadapi tantangan konservasi lingkungan dalam konteks keragaman budaya dan agama.