Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) sebagai Terapi dalam Konseling Andar Ifazatul Nurlatifah
Madaniyah Vol 6 No 2 (2016): 6 (2) Edisi Agustus 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.502 KB)

Abstract

SEFT merupakan salah satu inovasi teknik konseling. Tahapan tekniknya mendayagunakan aspek jasmani, psikis, dan spiritual manusia secara harmonis. Ketiga aspek tersebut digunakan untuk membantu mengatasi permasalahan konseli. Aspek spiritual dalam SEFT selaras dengan Bimbingan dan Konseling Islam yang memasukkan unsur spiritual dan religi dalam tiap pandangan keilmuannya. Keberadaan SEFT sebagai inovasi teknik konseling mendapat peluang dan tantangan yang kuat. Peluang terbuka lebar seiring munculnya berbagai penelitian dan bukti ilmiah yang mengulas keberhasilan SEFT untuk mengatasi berbagai masalah emosional, masalah perilaku, maupun masalah kesehatan. Efisiensi dan kemudahannya untuk dipraktikkan membuat teknik ini banyak dikenal kalangan praktisi, terutama praktisi di Indonesia. Namun begitu, SEFT mendapat tantangan yang cukup kuat mengingat umurnya yang masih relatif muda dan belum banyak dikenal secara luas. Keberadaan SEFT juga dilemahkan dengan belum diterimanaya Energy Psychology sebagai mainstream. Kalangan yang tidak mengakui keberadaan Energy Psychology tentu akan memandang SEFT sebagai fenomena pseudoscience. Menyikapi pertentangan tersebut, konselor masih tetap dapat menggunakan SEFT selama SEFT diletakkan sebagai teknik pendukung dalam layanan BK dan digunakan secara proporsional.
Media Audio dalam Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah/Madrasah Andar Ifazatul Nurlatifah
Madaniyah Vol 8 No 1 (2018): 8 (1) Edisi Januari 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.785 KB)

Abstract

This paper reviews the use of audio devices in school counseling based on text literature in counseling, education, and communication. It includes definitions, kinds, functions, procedures, positive and negative impacts, and usability of audio devices in counseling. The final result is audio devices increase the effectiveness and efficiency of students development curriculum, responsive services, individual students planning, and system support in school counseling through needs assessing, materials delivering, and activities recording. Counselors technically can use it to play music as emotional stimulus, aesthetic experience, relaxation and imagination stimulus, as self-expression, and as medium of group experiences for counselee.
APLIKASI PEMODELAN RASCH PADA SKALA PEMAAFAN Andar Ifazatul Nurlatifah; Muhamad Rifa’i Subhi
Jurnal Ilmiah ATSAR Kuningan Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal ATSAR UNISA Kuningan
Publisher : Jurnal Ilmiah ATSAR Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karena pemaafan merupakan salah satu nilai kebajikan yang penting bagi mahasiswa, maka diperlukan penelitian untuk mengukur pemaafan bagi mahasiswa. Penelitian ini bertujuan menguji validitas dan reliabilitas instrumen Skala Pemaafan yang untuk digunakan untuk mengukur pemaafan (forgiveness) dari segi subaspek motivasional. Skala Pemaafan diadaptasi dari Transgression-Related Inventory of Motivations (TRIM) yang ditandai dengan adanya lessen revenge motivation, lessen avoidance motivation, dan benevolence motivation. Data dari uji coba intrumen yang melibatkan 482 partisipan dianalisis menggunakan model Rasch melalui program Winsteps®. Eliminasi outlier dan item misfit dilakukan dalam tiga tahap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa reliabilitas item-person (KR-20) tergolong excellent; sedangkan reliabilitas item, reliabilitas person, separasi item, separasi person, dan daya beda item tergolong sangat bagus. Secara umum Skala Pemaafan memenuhi syarat unidimensionalitas dengan sangat bagus karena mampu menjelaskan sebanyak 60,7% varian yang muncul pada sub aspek motivasional pemaafan partisipan. Diperlukan penelitian lebih lanjut tentang pengukuran pemaafan dari aspek/subaspek lain agar dapat mengukur pemaafan secara lebih komprehensif.