Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

INDONESIA SEBAGAI HOST COUNTRY DALAM EKSPANSI BISNIS MEREK FASHION INTERNASIONAL Rahmadania, Fitri Wahyu
Jurnal Industri Kreatif dan Kewirausahaan Vol 2, No 1 (2019): JUNE
Publisher : Universitas Sahid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36441/kewirausahaan.v2i1.207

Abstract

Globalisasi dan krisis ekonomi yang terjadi di negara-negara barat menjadi motif utama bagi merek-merek fashion untuk melakukan bisnis ekspansi ke negara penyelenggara khususnya di Asia. Indonesia telah menjadi satu destinasi negara penyelenggara yang menarik bagi beberapa merek fashion yang tidak asing ditelinga seperti H M, Pull Bear, dan Zara untuk membuka gerai-gerai di beberapa pusat perbelanjaan walaupun memiliki perbedaan yang signifikan baik dari segi budaya, ekonomi, geografis dan kondisi pasar. Faktor budaya, ekonomi, kondisi sosial dan geografis yang berbeda dengan negara asal. Penelitian menjelaskan perlunya pertimbangan mendalam dengan mengacu beberapa elemen seperti 1) jarak dan bentuk geografis; 2) ukuran pasar dan daya beli; 3) tingginya permintaan; 4) franchising sebagai strategi ekspansi; 5) dan adaptasi pada strategi manajemen dan pemasaran merupakan proses evaluasi yang sangat penting dalam proses pemilihan Indonesia sebagai negara penyelenggara dalam bisnis ekspansi. Penelitian ini menggunakan paradigma post-positivistik sebagai dasar untuk teori dengan pendekatan penelitian kualitatif dan metode pengumpulan data melalui wawancara mendalam.
INDONESIA SEBAGAI HOST COUNTRY DALAM EKSPANSI BISNIS MEREK FASHION INTERNASIONAL Rahmadania, Fitri Wahyu
Jurnal Industri Kreatif dan Kewirausahaan Vol 2, No 1 (2019): JUNE
Publisher : Universitas Sahid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36441/kewirausahaan.v2i1.207

Abstract

Globalisasi dan krisis ekonomi yang terjadi di negara-negara barat menjadi motif utama bagi merek-merek fashion untuk melakukan bisnis ekspansi ke negara penyelenggara khususnya di Asia. Indonesia telah menjadi satu destinasi negara penyelenggara yang menarik bagi beberapa merek fashion yang tidak asing ditelinga seperti HM, Pull Bear, dan Zara untuk membuka gerai-gerai di beberapa pusat perbelanjaan walaupun memiliki perbedaan yang signifikan baik dari segi budaya, ekonomi, geografis dan kondisi pasar. Faktor budaya, ekonomi, kondisi sosial dan geografis yang berbeda dengan negara asal. Penelitian menjelaskan perlunya pertimbangan mendalam dengan mengacu beberapa elemen seperti 1) jarak dan bentuk geografis; 2) ukuran pasar dan daya beli; 3) tingginya permintaan; 4) franchising sebagai strategi ekspansi; 5) dan adaptasi pada strategi manajemen dan pemasaran merupakan proses evaluasi yang sangat penting dalam proses pemilihan Indonesia sebagai negara penyelenggara dalam bisnis ekspansi. Penelitian ini menggunakan paradigma post-positivistik sebagai dasar untuk teori dengan pendekatan penelitian kualitatif dan metode pengumpulan data melalui wawancara mendalam.
INTERPERSONAL COMMUNICATION SKILLS DALAM MENJEMBATANI GENERATION GAP ANTARA GURU DAN SISWA SDIT CAHAYA ILMU Amelia, Diana; Rahmadania, Fitri Wahyu
JURNAL RECTUM: Tinjauan Yuridis Penanganan Tindak Pidana Vol 6 No 3 (2024): EDISI BULAN SEPTEMBER
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Darma Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/jurnalrectum.v6i3.5439

Abstract

Perkembangan teknologi telah memperlebar kesenjangan antara generasi yang berdampak pada persepsi, perilaku, dan gaya komunikasi mereka. Pendidikan adalah salah satu sektor yang belakangan ini menjadi perbincangan nasional akibat beberapa kasus konflik antara guru dan siswa yang viral. Kesenjangan generasi telah menyebabkan fenomena ini di masyarakat yang perlu segera diselesaikan untuk meningkatkan sistem pendidikan di Indonesia. Guru harus dapat mengikuti gaya komunikasi siswa generasi Alpha mereka untuk menjembatani kesenjangan generasi yang ada. SDIT Cahaya Ilmu adalah salah satu sekolah yang melatih keterampilan komunikasi interpersonal guru untuk meminimalkan kesenjangan generasi terhadap siswa mereka. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana keterampilan komunikasi interpersonal dapat menjembatani kesenjangan generasi antara guru dan siswa di SDIT Cahaya Ilmu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan wawancara mendalam dan observasi sebagai alat pengumpulan data. Temuan penelitian menunjukkan: 1) Situasi kesenjangan generasi antara guru dan siswa yang ada di SDIT Cahaya Ilmu, dan 2) bagaimana keterampilan komunikasi interpersonal dapat menjembatani kesenjangan generasi antara guru dan siswa di SDIT Cahaya Ilmu.
INDONESIA SEBAGAI HOST COUNTRY DALAM EKSPANSI BISNIS MEREK FASHION INTERNASIONAL Rahmadania, Fitri Wahyu
Jurnal Industri Kreatif dan Kewirausahaan Vol 2 No 1 (2019): Jurnal Industri Kreatif dan Kewirausahaan JUNE 2019
Publisher : Universitas Sahid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36441/kewirausahaan.v2i1.207

Abstract

Globalisasi dan krisis ekonomi yang terjadi di negara-negara barat menjadi motif utama bagi merek-merek fashion untuk melakukan bisnis ekspansi ke negara penyelenggara khususnya di Asia. Indonesia telah menjadi satu destinasi negara penyelenggara yang menarik bagi beberapa merek fashion yang tidak asing ditelinga seperti H&M, Pull & Bear, dan Zara untuk membuka gerai-gerai di beberapa pusat perbelanjaan walaupun memiliki perbedaan yang signifikan baik dari segi budaya, ekonomi, geografis dan kondisi pasar. Faktor budaya, ekonomi, kondisi sosial dan geografis yang berbeda dengan negara asal. Penelitian menjelaskan perlunya pertimbangan mendalam dengan mengacu beberapa elemen seperti 1) jarak dan bentuk geografis; 2) ukuran pasar dan daya beli; 3) tingginya permintaan; 4) franchising sebagai strategi ekspansi; 5) dan adaptasi pada strategi manajemen dan pemasaran merupakan proses evaluasi yang sangat penting dalam proses pemilihan Indonesia sebagai negara penyelenggara dalam bisnis ekspansi. Penelitian ini menggunakan paradigma post-positivistik sebagai dasar untuk teori dengan pendekatan penelitian kualitatif dan metode pengumpulan data melalui wawancara mendalam.