Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Kewirausahaan Sosial dan Taraf Hidup Masyarakat Tunagrahita Nurfiani, Sari; Kolopaking, Lala M
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.118 KB) | DOI: 10.29244/jskpm.3.1.%p

Abstract

This research aimed to analyze the correlation between the capacity of social entrepreneurship institutions with the living standard of mental-retardation people in Karangpatihan Village. The method used a quantitative method and supported by qualitative data that involved mental-retardation people as respondent. Rumah Harapan was able to improve the economic and social welfare of the mental-retardation people through rags doormat business (73.3%). These research found were supported by a quantitative test that indicates a significant correlation between the capacity of Rumah Harapan and the standards of living of mental-retardation people. This condition was inseparable from the existence of internal and external factors that encouraged Rumah Harapan. It is necessary to figure the social entrepreneur. Without an entrepreneurial-minded individual, the community approach did not work. In addition, social problems could not only be complemented by providing 'ministration' but also driving competencies or capabilities through a community approach.Keywords: community empowerment, community welfare, institution ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kapasitas lembaga  kewirausahaan sosial lokal dengan taraf hidup masyarakat tunagrahita di Desa Karangpatihan. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dan didukung dengan data kualitatif yang melibatkan responden warga tunagrahita. Rumah Harapan mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial warga tunagrahita dengan usaha keset kain perca (73,3%) meskipun indeks taraf hidup mereka paling rendah di masyarakat. Temuan ini didukung uji kuantitatif yang menunjukkan adanya korelasi signifikan antara kapasitas lembaga Rumah Harapan dan taraf hidup warga tunagrahita. Hal ini tidak terlepas dari adanya faktor internal dan eksternal yang mendorong Rumah Harapan. Sehingga penting untuk menemukan sosok wirausahawan sosial karena pendekatan komunitas tidak akan berhasil. Persoalan sosial tidak hanya bisa diselesaikan dengan memberi ‘bantuan’ tetapi  memberikan kompetensi atau kemampuan melalui pendekatan komunitas.Kata Kunci:  kesejahteraan masyarakat, lembaga, pemberdayaan masyarakat
EWIRAUSAHAAN SOSIAL DAN TARAF HIDUP MASYARAKAT TUNAGRAHITA (Kajian di “Kampung Idiot” Desa Karangpatihan, Jawa Timur) Nurfiani, Sari; Kolopaking, Lala M
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol 3, No 3 (2019)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.3.3.%p

Abstract

 Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kapasitas lembaga  kewirausahaan sosial lokal dengan taraf hidup masyarakat tunagrahita di Desa Karangpatihan. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dan didukung dengan data kualitatif yang melibatkan responden warga tunagrahita. Rumah Harapan mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial warga tunagrahita dengan usaha keset kain perca (73,3%) meskipun indeks taraf hidup mereka paling rendah di masyarakat. Temuan ini didukung uji kuantitatif yang menunjukkan adanya korelasi signifikan antara kapasitas lembaga Rumah Harapan dan taraf hidup warga tunagrahita. Hal ini tidak terlepas dari adanya faktor internal dan eksternal yang mendorong Rumah Harapan. Sehingga penting untuk menemukan sosok wirausahawan sosial karena pendekatan komunitas tidak akan berhasil. Persoalan sosial tidak hanya bisa diselesaikan dengan memberi ‘bantuan’ tetapi  memberikan kompetensi atau kemampuan melalui pendekatan komunitas.Kata Kunci : pemberdayaan masyarakat, lembaga, kesejahteraan masyarakat======ABSTRACTThis research aimed to analyze the correlation between the capacity of social entrepreneurship institutions with the living standard of mental-retardation people in Karangpatihan Village. The method used a quantitative method and supported by qualitative data that involved mental-retardation people as respondent. Rumah Harapan was able to improve the economic and social welfare of the mental-retardation people through rags doormat business (73.3%). These research found were supported by a quantitative test that indicates a significant correlation between the capacity of Rumah Harapan and the standards of living of mental-retardation people. This condition was inseparable from the existence of internal and external factors that encouraged Rumah Harapan. It is necessary to figure the social entrepreneur. Without an entrepreneurial-minded individual, the community approach did not work. In addition, social problems could not only be complemented by providing 'ministration' but also driving competencies or capabilities through a community approach.Keyword : community empowerment, community welfare,  institution
EWIRAUSAHAAN SOSIAL DAN TARAF HIDUP MASYARAKAT TUNAGRAHITA (Kajian di “Kampung Idiot” Desa Karangpatihan, Jawa Timur) Nurfiani, Sari; Kolopaking, Lala M
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol. 3 No. 3 (2019)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.3.3.%p

Abstract

 Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kapasitas lembaga  kewirausahaan sosial lokal dengan taraf hidup masyarakat tunagrahita di Desa Karangpatihan. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dan didukung dengan data kualitatif yang melibatkan responden warga tunagrahita. Rumah Harapan mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial warga tunagrahita dengan usaha keset kain perca (73,3%) meskipun indeks taraf hidup mereka paling rendah di masyarakat. Temuan ini didukung uji kuantitatif yang menunjukkan adanya korelasi signifikan antara kapasitas lembaga Rumah Harapan dan taraf hidup warga tunagrahita. Hal ini tidak terlepas dari adanya faktor internal dan eksternal yang mendorong Rumah Harapan. Sehingga penting untuk menemukan sosok wirausahawan sosial karena pendekatan komunitas tidak akan berhasil. Persoalan sosial tidak hanya bisa diselesaikan dengan memberi ‘bantuan’ tetapi  memberikan kompetensi atau kemampuan melalui pendekatan komunitas.Kata Kunci : pemberdayaan masyarakat, lembaga, kesejahteraan masyarakat======ABSTRACTThis research aimed to analyze the correlation between the capacity of social entrepreneurship institutions with the living standard of mental-retardation people in Karangpatihan Village. The method used a quantitative method and supported by qualitative data that involved mental-retardation people as respondent. Rumah Harapan was able to improve the economic and social welfare of the mental-retardation people through rags doormat business (73.3%). These research found were supported by a quantitative test that indicates a significant correlation between the capacity of Rumah Harapan and the standards of living of mental-retardation people. This condition was inseparable from the existence of internal and external factors that encouraged Rumah Harapan. It is necessary to figure the social entrepreneur. Without an entrepreneurial-minded individual, the community approach did not work. In addition, social problems could not only be complemented by providing 'ministration' but also driving competencies or capabilities through a community approach.Keyword : community empowerment, community welfare,  institution
Kewirausahaan Sosial dan Taraf Hidup Masyarakat Tunagrahita Nurfiani, Sari; Kolopaking, Lala M
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol. 3 No. 1 (2019)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.3.1.%p

Abstract

This research aimed to analyze the correlation between the capacity of social entrepreneurship institutions with the living standard of mental-retardation people in Karangpatihan Village. The method used a quantitative method and supported by qualitative data that involved mental-retardation people as respondent. Rumah Harapan was able to improve the economic and social welfare of the mental-retardation people through rags doormat business (73.3%). These research found were supported by a quantitative test that indicates a significant correlation between the capacity of Rumah Harapan and the standards of living of mental-retardation people. This condition was inseparable from the existence of internal and external factors that encouraged Rumah Harapan. It is necessary to figure the social entrepreneur. Without an entrepreneurial-minded individual, the community approach did not work. In addition, social problems could not only be complemented by providing 'ministration' but also driving competencies or capabilities through a community approach.Keywords: community empowerment, community welfare, institution ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kapasitas lembaga  kewirausahaan sosial lokal dengan taraf hidup masyarakat tunagrahita di Desa Karangpatihan. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dan didukung dengan data kualitatif yang melibatkan responden warga tunagrahita. Rumah Harapan mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial warga tunagrahita dengan usaha keset kain perca (73,3%) meskipun indeks taraf hidup mereka paling rendah di masyarakat. Temuan ini didukung uji kuantitatif yang menunjukkan adanya korelasi signifikan antara kapasitas lembaga Rumah Harapan dan taraf hidup warga tunagrahita. Hal ini tidak terlepas dari adanya faktor internal dan eksternal yang mendorong Rumah Harapan. Sehingga penting untuk menemukan sosok wirausahawan sosial karena pendekatan komunitas tidak akan berhasil. Persoalan sosial tidak hanya bisa diselesaikan dengan memberi ‘bantuan’ tetapi  memberikan kompetensi atau kemampuan melalui pendekatan komunitas.Kata Kunci:  kesejahteraan masyarakat, lembaga, pemberdayaan masyarakat