Pertumbuhan industri kontruksi yang pesat memunculkan tantangan terhadap keberlanjutan lingkungan, terutama terkait penggunaan bahan bangunan yang ramah lingkungan. Meningkatnya kebutuhan akan material kontruksi seperti batako, mendorong munculnya solusi inovatif yang tidak hanya ekonomis, memenuhi standar mutu, dan berwawasan lingkungan. Pelatihan ini mengangkat tema “Pelatihan Program Penghidupan Berkelanjutan : Pembuatan Batako Ramah Lingkungan” dengan lokasi kegiatan di Kecamatan Dumai Tumur, Kota Dumai, Provinsi Riau. Solusi inovatif yang diangkat adalah pembuatan batako dengan memanfaatkan limbah cangkang kelapa sawit. Bertindak sebagai mitra adalah kelompok masyarakat di Kelurahan Jaya Mukti dan Kelurahan Tanjung Palas, dengan donator sebuah perusahaan melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR), dan bantuan Dinas Tenaga Kerja sebagai fasilitator. Sasaran kegiatan adalah 20 orang peserta perwakilan masyarakat usia produktif yang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 5 orang perempuan. Tujuan pelatihan ini adalah meningkatkan keterampilan masyarakat yang difokuskan pada teknik produksi batako secara manual menggunakan campuran semen, pasir dan cangkang kelapa sawit. Pelatihan ini juga mengenalkan aspek kewirausahaan dan industry berwawasan lingkungan. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pemahaman peserta dari rata-rata 69,2% menjadi 89,2%. Hampir seluruh peserta berhasil memproduksi batako berkualitas baik dengan kuantitas produksi 12–15 keping per-trip bahan. Meskipun kegiatan dilakukan secara konvensional tanpa mesin, peserta telah menguasai proses produksi dan siap menyesuaikan diri dengan peralatan modern di masa depan. Beberapa kendala yang dihadapi adalah keterbatasan alat produksi, namun hal ini tidak menghambat capaian pelatihan. Diharapkan kegiatan ini dapat ditindaklanjuti dengan pendampingan usaha, penyediaan peralatan produksi sederhana, serta penguatan jejaring pemasaran lokal.