Suta, Ida Bagus Putra
Unknown Affiliation

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

ANTIDIABETIC ACTIVITY TEST USING AMLA FRUIT (PHYLLANTHUS EMBLICA L) EXTRACT IN ALLOXAN-INDUCED BALB/C MICE Cahyaningrum, Putu Lakustini; Made Yuliari, Sang Ayu; Suta, Ida Bagus Putra
Journal of Vocational Health Studies Vol. 3 No. 2 (2019): November 2019 | JOURNAL OF VOCATIONAL HEALTH STUDIES
Publisher : Faculty of Vocational Studies, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.227 KB) | DOI: 10.20473/jvhs.V3.I2.2019.53-58

Abstract

Background: The content of secondary metabolites in amla (phyllanthus emblica L.) such as flavonoids and phenols have the potential as an antioxidant. One of the benefits of antioxidants is to prevent degenerative diseases, such as diabetes mellitus. Purpose: This research to determine activity of amla fruit extract in reducing blood glucose levels at balb/c mice induced with alloxan. Method: This research method uses a pre and posttest-controlled group design with 35 balb/c mice divided into five treatments groups. In the positive control group and the treatment group alloxan was injected for 14 days. Result: Amla (Phyllanthus emblica L.) fruit extract at a dose of 40 mg / 20 g BW was equivalent to positive control of glibenclamide dose 3 mg / 20 g BW compared to the treatment group at a dose of 10 mg / 20 g BW and 20 mg /20 g BW. Conclusion: From this research, it was obtained that the best dose of Amla fruit (phylanthus emblica L) extract applied to blood glucose was 40 mg/20mg BW with a decrease percentage of 56,93% with an effective dose value (ED50) 50% of 34.00 mg / 20 g BW.
Manfaat Dadap Serep (Erythrina Sumbubrans) Untuk Mengatasi Demam Pada Anak Pariata, I Komang; Mediastari, Anak Agung Putu Agung; Suta, Ida Bagus Putra
Widya Kesehatan Vol. 4 No. 1 (2022): Widya Kesehatan
Publisher : Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/widyakesehatan.v4i1.2803

Abstract

Demam merupakan salah satu gejala penyakit yang umum di masyarakat Indonesia, termasuk pada anak-anak. Pengobatan tradisional dengan menggunakan tanaman obat sudah dilakukan secara turun-temurun oleh masyarakat jaman dahulu. Secara historis di Bali, penggunaan daun Dadap sebagai obat demam pada anak sudah dilakukan sejak jaman kerajaan Hindu di Bali. Penggunaan Dadap ini berawal dari kebiasaan masyarakat di Bali menggunakan daun Dadap sebagai obat kompres tradisional penurun panas secara turun temurun. Penelitian ini menggunakan pendekatan Usadha, jenis penelitian kualitatif, prosedur pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan, observasi, wawancara mendalam terhadap pengelola dan pasien di Praktek Bidan Ni Made Sinar Sari. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan Dadap Serep (Erythrina Sumbubrans) sebagai obat untuk mengatasi demam pada anak di Praktek Bidan Ni Made Sinar Sari untuk mengatasi demam pada anak dilandasi oleh dua hal, yaitu pengaruh sosial budaya masyarakat dan alasan fungsional manfaat dari Dadap Serep sebagai obat untuk penurun demam pada anak. Daun Dadap ini ditumbuk dijadikan boreh (param) lalu ditempelkan di kening orang yang sedang mengalami demam. Untuk meningkatkan khasiatnya, daun Dadap dicampur dengan daun jintan dan bawang merah. Di Praktek Bidan Ni Made Sinar Sari, diketahui bahwa penggunaan daun Dadap Serep yang diolah menjadi boreh don dadap memberikan implikasi kepada pasien, diantaranya menurunkan panas, meredakan sakit kepala dan pusing, serta mengatasi insomnia.
Pengaruh akupresur terhadap tingkat kebugaran jasmani pegawai di UPTD Kesehatan Pengobatan Tradisional: The effect of acupressure on the physical fitness level of the employees of the Traditional Medicine Health Service Unit Kartina, Ni Luh Made Dwi; Cahyaningrum, Putu Lakustini; Suta, Ida Bagus Putra
Widya Kesehatan Vol. 5 No. 1 (2023): Widya Kesehatan
Publisher : Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/widyakesehatan.v5i1.4060

Abstract

Sehat merupakan keadaan kondisi fisik, mental dan kesejahteraan sosial yang merupakan satu kesatuan yang tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan. Salah satu cara untuk hidup yang sehat adalah dengan menjaga kebugaran jasmani. Kebugaran jasmani adalah kemampuan organ tubuh dalam menjalankan fungsinya tanpa merasa kelelahan serta memiliki cadangan energi untuk melakukan aktifitas yang tidak terduga. Untuk meningkatkan kebugaran jasmani bisa dilakukan dengan cara komplementer yaitu berupa akupresur. Akupresur dikenal dengan tusuk jari atau totok yang memberikan stimulasi di sejumlah titik tubuh dan manfaatnya meningkatkan daya tahan tubuh. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui berapa pengaruh dan relevansi akupresur terhadap tingkat kebugaran pegawai di UPTD Kesehatan Pengobatan Tradisional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode pre-eksperimen dimana menekankan analisis data numerikal (angka) dan diolah mengunakan metode statistik. Rancangan yang digunakan berupa pre-test dan post-test one group design yaitu penelitian mengunakan satu kelas ekperimen tanpa kelas pembanding. Populasi penelitian sebanyak 60 orang Metode pengumpulan dengan melakukan pengukuran kebugaran jasmani mengunakan metode rockpot, dan metode intervensi akupresur pada titik LI 4, ST 36 dan SP 6. Analisis data mengunakan aplikasi SPSS version 25. Berdasarkan hasil penelitian terhadap 41 responden yang terdiri dari 25 laki-laki dan 16 perempuan dengan rentang usia 21-60 tahun. Hasil pengukuran sebelum intervensi skor Vo2max rentang 23-45, sesudah intervensi menjadi 24-48, rata-rata kenaikan skor 1,46. Analisis data nilai probabilitas Asmp.Sig (2-tailed) 0,000 dimana jika probabilitas Asmp.Sig < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima dengan demikian ada pengaruh akupresur terhadap tingkat kebugaran jasmani Pegawai di UPTD Kesehatan Pengobatan Tradisional.
Terapi akupresur untuk meringankan nyeri sendi pada bahu (frozen shoulder): Acupressure therapy for relief of shoulder joint pain (frozen shoulder) Linda, Gusti Ayu; Suta, Ida Bagus Putra; Wiryanatha, Ida Bagus
Widya Kesehatan Vol. 5 No. 1 (2023): Widya Kesehatan
Publisher : Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/widyakesehatan.v5i1.4065

Abstract

Nyeri bahu (frozen shoulder) adalah nyeri atau kekakuan disekitar bahu yang menyebabkan penderitanya sulit menggerakkan sendi bahu ataupun lengan atas. Penyakit ini timbul pada usia 50 tahun keatas, dan disebabkan oleh beberapa faktor seperti immobilisasi yang lama, cedera, trauma, maupun penyebab cuaca atau paparan udara dingin. Salah satu upaya untuk meringankan nyeri pada bahu adalah terapi akupresur. Terapi akupresur merupakan jenis tindakan pengobatan maupun untuk peningkatan kualitas kesehatan seseorang dengan cara penekanan pada titik-titik tertentu menggunakan jari ataupun benda tumpul. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan pelayanan kesehatan tradisional komplementer, khususnya terapi akupresur untuk meringankan nyeri pada bahu (frozen shoulder) di Kecamatan Denpasar Timur. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan teori etnomedisin dan fungsionalisme struktural serta pendekatan Ayurweda, khususnya Marma Chikitsa. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu studi kepustakaan, observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian, terapi akupresur merupakan terapi yang aman dan dapat mengembalikan keseimbangan energi (Qi) dalam tubuh dengan menstimulasi titik-titik meridian atau titik marma sehingga membantu membuka dan memperlancar peredaran darah maupun sirkulasi energi, serta penekanan pada titik lokal akan menyebabkan otot-otot yang spasme (kram atau nyeri) akan mengalami relaksasi kembali. Titik akupresur yang dominan digunakan oleh praktisi adalah LI.4, LI.10, GB.20, GB.21, SI.9 dan SI.11. Implikasi yang dirasakan setelah menjalani terapi akupresur adalah membantu meningkatkan kualitas tidur, merasa lebih nyaman dan tenang, memperlancar sistem pencernaan, hingga dapat membantu mengatasi rasa kesemutan dan nyeri.
Terapi akupunktur untuk pasien stroke iskemik: Acupuncture treatment for ischemic stroke patients Andjani, Anak Agung Ayu Reka; Cahyaningrum, Putu Lakustini; Suta, Ida Bagus Putra
Widya Kesehatan Vol. 5 No. 2 (2023): Widya Kesehatan
Publisher : Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/widyakesehatan.v5i2.4824

Abstract

Stroke adalah penyakit yang berbahaya yang dapat melumpuhkan seluruh tubuh penderitanya, menghambat produktivitas kerja, bahkan berujung pada kematian. Indonesia merupakan negara dengan prevalensi stroke terbesar di Negara Asia. Sebagian besar penyebab stroke di Indonesia saat ini disebabkan oleh faktor ekonomi, gaya hidup, dan pola makan. Terdapat dua jenis stroke yakni iskemik dan non-iskemik. Stroke iskemik terjadi ketika pembuluh darah tersumbat oleh thromboembolic, sehingga mengakibatkan daerah di bawah sumbatan tersebut mengalami iskemik. Salah satu cara untuk membantu dalam penanganan stroke iskemik adalah terapi akupunktur. Akupunktur merupakan salah satu jenis pengobatan dan peningkatan kesehatan dengan cara menusukkan jarum khusus ke permukaan tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menggambarkan berbagai layanan pengobatan tradisional komplementer, khususnya terapi akupunktur, yang diberikan kepada pasien stroke iskemik di Kota Denpasar. Studi ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan teori fungsionalisme struktural, etnografi, dan pendekatan Ayurweda, terutama Marma Chikitsa. Penelitian ini menggunakan kajian dokumen, observasi, wawancara, dan catatan untuk mengumpulkan data. Purposive sampling adalah metode pengambilan sampel yang digunakan. Studi menunjukkan bahwa akupunktur dapat membantu mengembalikan keseimbangan energi (Qi) dalam tubuh dengan merangsang titik-titik akupunktur, sehingga membantu membuka dan melancarkan peredaran darah. Titik akupunktur utama yang digunakan praktisi adalah LI.4, LI.11 dan ST.36. Efek yang dirasakan setelah pengobatan akupunktur memberikan perasaan nyaman dan tenang, peningkatan
Meditasi untuk mengatasi stres pada mahasiswa tingkat akhir: Stress management meditation for final year college students Andini, Luh Aji; Yuliari, Sang Ayu Made; Suta, Ida Bagus Putra
Widya Kesehatan Vol. 6 No. 2 (2024): Widya Kesehatan
Publisher : Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/widyakesehatan.v6i2.6743

Abstract

Stres adalah suatu kondisi yang dirasakan mahaiswa tingkat akhir dalam proses pengerjaan skripsi yang menjadi salah satu syarat kelulusan yang wajib ditempuh untuk mendapatkan gelar sarjana. Yoga merupakan cara yang digunakan untuk menyembuhkan atau menghilangkan berbagi gangguan dalam kesehatan baik itu kesehatan mental, fisik maupun rohani. Yoga memiliki delapan tahapan yang disebut dengan astangga yoga salah satunya dhyana (meditasi). Meditasi yang berarti pemusatan pikiran merupakan salah satu pengobatan yang dipilih untuk mengatasi stres pada mahasiswa. Tujuan penelitian iniuntuk mengetahui meditasi, tata laksana meditasi dan implikasi meditasi kepada mahasiswa tingkat akhir. Jenis penelitian ini kualitatif menggunakan metode Snowball Sampling dengan menggunakan teori yoga, teori fenomenologi, teori fungsionalisme struktural serta pendekatan Ayurweda, khususnya Bhuta Vidya. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa meditasi dapat mengatasi stres pada mahasiswa tingkat akhir karena meditasi dapat memfokuskan napas yang mampu memusatkan pikiran pada satu objek sehingga sangat efektif dalam menurunkan stres yang dialami oleh mahasiswa tingkat akhir dalam menyelesaikan skripsi. Tata laksana meditasi yaitu menyiapakan alat-alat, doa pembuka, melakukan yoga asanas, savasana, meditasi dilakukan dengan memilih sikap padmasana, ardha padmasana, sidhasana, atau sukhasana, melepaskan pikiran dari objek di luar tubuh, memfokuskan pernapasan, memberikan afirmasi positif, mengakhiri meditasi dengan tarik napas panjang dan doa penutup. Implikasi dari meditasi yaitu membuat perasaan menjadi tenang, nyaman, dan Bahagia, mampu berpikir positif, dan meningkatkan kualitas tidur.
Terapi suara untuk mengatasi gangguan tidur pada lansia di Wisuda Yoga Klungkung (studi kasus): Sound therapy for overcoming sleep disorders in the elderly at Wisuda Yoga Klungkung (case study) Pramesti, Ni Ketut Kesti; Suatama, Ida Bagus; Suta, Ida Bagus Putra
Widya Kesehatan Vol. 6 No. 2 (2024): Widya Kesehatan
Publisher : Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/widyakesehatan.v6i2.6746

Abstract

Tidur merupakan suatu aktivitas yang dapat memberikan pengaruh terhadap kesehatan fisik dan mental, bahkan tidur sangat penting untuk tumbuh kembang anak dan intelektual pada anak. Oleh karena itu, kurangnya waktu istirahat ini akan membuat kesulitan pada saat bekerja, fokus belajar menurun, dan kesulitan berkomunikasi dengan orang lain pada keesokan harinya. Dalam Ayurweda juga disebutkan jika Tri Upastamba yaitu Ahara, Nidra dan Vihar terganggu maka akan menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan dalam tubuh yang mengakibatkan adanya penyakit. Gangguan tidur dapat diatasi dengan berbagai cara salah satunya dengan menggunakan sound healing atau terapi suara. Penelitian ini merupakan penelitian kualitiatif dengan menggunakan teori fenomenologi, teori psikologi dan teori fungsionalisme structural serta pendekatan Ayurweda, khususnya Bhuta Vidya. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu studi kepustakaan, observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian penggunaan terapi suara di Wisuda Yoga dapat mengatasi gangguan tidur karena pengaplikasian terapi suara ditambah dengan lantunan mantra “Om” dapat membantu merilekskan pikiran serta pembersihan Tri Sarira dalam tubuh disertai dengan keyakinan dan kepercayaan dari masyarakat dapat mengobati gangguan tidur. Selain itu frekuensi yang dihasilkan dari terapi suara mampu menurunkan gelombang otak dari gelombang otak gamma menjadi gelombang otak delta yang akan membantu memperbaiki kualitas tidur. Tata cara penggunaan terapi suara diawali dengan persiapan singing bowl kemudian tahap pre-talk, doa pembuka, peregangan, sesi terapi selama 45 menit, doa penutup dan diakhiri dengan sesi pre-talk. Implikasi dari penggunaan terapi suara adalah membantu lebih berkonsentrasi dan fokus, membantu menstabilkan tekanan darah dan memudahkan bermeditasi.
Efektivitas Terapi Akupresur dalam Reduksi Nyeri Arthritis Gout: Studi Kualitatif di Kota Denpasar: The Effectiveness of Acupressure Therapy in Reducing Gout Arthritis Pain: A Qualitative Study in Denpasar City Budiani, Ketut; Suta, Ida Bagus Putra; Wiryanatha, Ida Bagus
Widya Kesehatan Vol. 7 No. 1 (2025): Widya Kesehatan
Publisher : Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/s9gb9v66

Abstract

Latar belakang: Arthritis gout menimbulkan nyeri debilitating yang memerlukan pendekatan terapi komplementer efektif. Tujuan: Menganalisis efektivitas terapi akupresur dalam reduksi nyeri arthritis gout melalui integrasi konsep marma Ayurveda dan meridian Traditional Chinese Medicine. Metode: Desain kualitatif deskriptif dengan purposive sampling melibatkan observasi dan wawancara pada 4 orang praktisi akupresur dan 12 pasien. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil: Terapi akupresur efektif menurunkan nyeri melalui pemberian tekanan pada titik-titik meridian yang menyeimbangkan energi Qi dan tri dosha. Titik akupresur utama yang digunakan: LI.4 Hegu (Kshipra), KI.1 Yongquan (Talahridaya), KI.3 Taixi (Kurcashira), EXLE.10 Bafeng (Kshipra), LR.3 Taichong (Kurca), dan ST.41 Jiexi (Gulpha). Kesimpulan: Selain reduksi nyeri signifikan, pasien mengalami peningkatan kualitas tidur, relaksasi, dan pengurangan kesemutan. Integrasi pendekatan Ayurveda-TCM dalam akupresur menunjukkan potensi sebagai terapi komplementer arthritis gout yang efektif.
Efektivitas Terapi Yoga Asana dalam Mengurangi Nyeri Punggung Bawah pada Lansia: The Effectiveness of Yoga Asana Therapy in Reducing Lower Back Pain in the Elderly Bawa, I Gusti Ngurah Agung Arkya; Yuliari, Sang Ayu Made; Suta, Ida Bagus Putra
Widya Kesehatan Vol. 7 No. 1 (2025): Widya Kesehatan
Publisher : Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/yf7sz344

Abstract

Latar belakang: Nyeri punggung bawah (lower back pain/LBP) merupakan gangguan muskuloskeletal yang prevalensinya meningkat seiring bertambahnya usia. LBP disebabkan oleh ketidakseimbangan vata dosha yang mengakibatkan kekakuan otot dan nyeri. Terapi yoga asana menawarkan pendekatan holistik untuk mengatasi kondisi ini melalui keseimbangan energi vital tubuh. Tujuan: Penelitian ini bertujuan menganalisis efektivitas yoga asana dalam mengurangi LBP pada lansia, mengidentifikasi protokol asana yang tepat, dan mengevaluasi implikasi terapeutik pada populasi lanjut usia. Metode: Penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dilakukan di Pasraman Yoga Markandeya menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan praktisi dan tiga belas responden berusia 50-69 tahun. Analisis data menggunakan pendekatan Ayurveda dengan teori kesehatan dan fungsionalisme struktural. Hasil: Terapi yoga asana terbukti efektif mengurangi LBP melalui peningkatan fleksibilitas tubuh dan keseimbangan vata dosha. Protokol terapi meliputi enam asana utama: padmasana, pascimotanasana, bhujangasana, uttkatasana, trikonasana, dan parvakonasana. Prosedur terapi diawali dengan nadi shodhana pranayama, pemanasan, latihan asana, dan diakhiri savasana. Kesimpulan: Yoga asana memberikan manfaat signifikan dalam mengatasi LBP pada lansia melalui penguatan otot, peningkatan fleksibilitas sendi, perbaikan sirkulasi kardiovaskular, peningkatan imunitas, dan reduksi stres. Terapi ini menawarkan alternatif pengobatan non-farmakologis yang aman dan efektif untuk manajemen LBP pada populasi lansia.