Suatama, Ida Bagus
Unknown Affiliation

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

HEGEMONY OF MODERNITY IN THE PRACTICE OF USADA BALI TREATMENT IN DENPASAR Suatama, Ida Bagus; Anom Kumbara, A.A. Ngurah; Wirawan, A.A. Bagus; Arjani, Ni Luh
E-Journal of Cultural Studies Volume 12, Number 1, February 2019
Publisher : Cultural Studies Doctorate Program, Postgraduate Program of Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (757.258 KB) | DOI: 10.24843/cs.2019.v12.i01.p02

Abstract

The phenomenon of the hegemony of modernity in the practice treatment of Usada Bali in Denpasar City is interesting to observe. On the one hand, public interest in Usada Bali is still quite high, but also on the other hand modern medical dominance is so strong. Through a postmodernism approach and a qualitative method that relies on the workings of critical theory, its causes, forms, and implications, reveal this phenomenon. The cause of the hegemony of modernity is due to state regulation, the modern and traditional medical dichotomy, the disposition of rationality, and the expansion of material energy. The form of modernity hegemony includes the formalization of medical practices, identity mimesis, praxis of praxis awareness, and commodification of Usada Bali. The implications of the hegemony of modernity includes the strengthening of the existence of Usada Bali, the competition of health services, the reproduction of medical discourse, and the ambivalence of spirituality. This study found that modernity has more power, than traditional values. The discourse of development and empowerment of traditional medicine has not targeted Usada Bali as autonomous knowledge. The violations of sasana balian undoubtedly due to the strong influence of materialism. The existence of Usada Bali is in line with the community’s belief in the etiology of sakala and niskala. Keywords: Hegemony, Modernity, Practice of Medicine, Usada Bali
MULTIKULTURALISME USADA BALI Suatama, Ida Bagus
Widya Kesehatan Vol 1 No 1 (2019): Widya Kesehatan
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/widyakesehatan.v1i1.277

Abstract

Dua sistem pengobatan yang berkembang di era milenial saat ini adalah sistem Bio Medis kedokteran dan sistem Bio Kultural atau pengobatan tradisional. Usada Bali merupakan sistem pengobatan tradisional Bali yang sampai sekarang masih dilakukan di Bali. Usada Bali merupakan turunan dari Ayurweda. Ayurweda merupakan bagian dari Upaweda, sedangkan Upaweda merupakan bagian dari Weda Smerti. Masuk ke Bali pada abad X pada jaman Pemerintahan Raja Udayana. Sistem Usada Bali dasarnya adalah Empiriko Logis Magis Religius (pengalaman yang masuk akal dan ada unsur magis dan religious). Sistem pengobatan tradisional oleh WHO diakui sebagai Tradisional Medicine / Complementary and Alternative Medicine (TM/CAM). Kedatangan Dokter Wolfgank Von Wack tahun 1937 bertugas di Bali merupakan sebuah petunjuk bahwa Usada Bali kena pengaruh modernism. Secara legal formal sistem pengobatan Usada Bali mulai selangkah demi selangkah terpinggirkan. Dengan adanya regulasi Dasar Hukum legal formal dari Pemerintah tentang Pengobatan Tradisional, Usada Bali mulai mendapat perhatian. Gubernur Bali saat ini telah mempublikasikan dan akan menyediakan media bagi para Balian untuk praktek. Ketua IDI (Ikatan Dokter Indonesia) menyatakan Balian dapat bersinergi bila telah melewati standarisasi Fitofarmaka yang berlaku. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan Rektor Universitas Hindu Indonesia menyambut dengan baik regulasi ini. Sekarang kesempatan dunia akademik mendapat peran lebih banyak agar Sistem Pengobatan Usada Bali semakin maju. Dalam penelitian ini diajukan tiga masalah yaitu: (1) Bagaimanakah eksistensi Usada Bali? (2) Bagaimanakah Usada Bali dalam multikulturalisme? (3) Dapatkah Usada Bali menunjang kehidupan masyarakat Bali?
MASA DEPAN USADA BALI DALAM WACANA MODERNITAS Suatama, Ida Bagus
Widya Kesehatan Vol 1 No 2 (2019): Widya Kesehatan
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/widyakesehatan.v1i2.459

Abstract

Modernitas menawarkan berbagai nilai baru yang berpotensi menggilas nilai-nilai tradisional, termasuk pada bidang kesehatan masyarakat. Fenomena ini juga terjadi dalam praktik pengobatan Usada Bali yang semakin terpinggirkan akibat hegemoni medis modern. Kendati demikian, eksistensi Usada Bali juga ditopang oleh kepercayaan masyarakat, sumber-sumber literatur, dan regulasi negara sebagai modal dasar pengembangannya. Ketiga modal ini terakumulasi dengan habitus, ranah, dan praktik sosial yang dinegosiasikan secara dialektis dalam pengobatan Usada Bali. Atas dasar itulah, optimalisasi kepercayaan masyarakat, pemosisian dalam wacana ilmiah, dan kapitalisasi regulasi negara menjadi dimensi penting yang menentukan masa depan Usada Bali dalam wacana modernitas.
TERAPI YOGA ASANAS UNTUK MENGATASI DISMENORHEA DI KOTA DENPASAR Kusumayanti, Ni Wayan; Yuliari, Sang Ayu Made; Suatama, Ida Bagus
Widya Kesehatan Vol 2 No 2 (2020): Widya Kesehatan
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dismenorhea merupakan gangguan yang dirasakan pada sebelum atau selama menstruasi berlangsung. Berdasarkan data Dinkes Provinsi Bali tahun 2014 sebanyak 48,05% perempuan mengalami dismenorhea. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan terapi yoga asanas. Terapi yoga asanas merupakan suatu gerakan atau olah tubuh, olah napas dan olah pikiran untuk mengatasi dan meningkatkan kesehatan dengan melakukan pose-pose yoga yang disertai dengan pemusatan pikiran dan pengaturan napas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, manfaat dan pose-pose yoga asanas yang digunakan dalam mengatasi dismenoreha dan dilakukan secara kualitatif dengan metode purposive sampling data. Teori yang digunakan dalam kajian ini adalah teori kesehatan Ayurweda dan teori yoga serta data diperoleh dengan cara observasi, wawancara, studi kepustakaan dan dokumentasi secara mendalam. Sasaran penelitian adalah instruktur yoga dan klien yang pernah dan sedang melakukan terapi yoga asanas. Berdasarkan hasil penelitian yang didapat, diketahui bahwa asanas yang digunakan untuk mengatasi dismenorhea yaitu Tadaasanas, Vrksaanasas, Utkataasanas, Matsyendraasanas, Marichaasanas, Pascimotanaasanas, Baddha Konaasanas, Bhujangaasanas, Yoga Mudra, Dhirga Pranama dan Vajraasanaas. Yoga asanas menjadi suatu teknik terapi dalam mengatasi dismenorhea yang bermanfaat untuk melancarkan aliran oksigen dalam tubuh, memberikan ketenangan pada pikiran, napas dan jiwa serta menstimulasi kelenjar pada tubuh untuk memproduksi hormon prostaglandin dan hormon endorphin secara optimal.
HIPNOTERAPI UNTUK PECANDU ROKOK USIA REMAJA Arsari, Kadek Sintya Kristina; Mediastari, A A Putu Agung; Suatama, Ida Bagus
Widya Kesehatan Vol 3 No 2 (2021): Widya Kesehatan
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/widyakesehatan.v3i2.2087

Abstract

Data WHO menyatakan bahwa jumlah perokok yang ada di dunia sebanyak 30% adalah remaja. Metode komplementer yang dilakukan dalam mengatasi ketergantungan rokok pada remaja dengan hipnoterapi. Hipnoterapi merupakan suatu teknik relaksasi dengan pemanfaatan sugesti untuk mengatasi masalah psikologi. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui, tata laksana, implikasi hipnoterapi kepada pecandu rokok remaja. Jenis penelitian ini kualitatif, menggunakan metode snowball sampling dengan sasaran pecandu rokok remaja usia 19-22 tahun yang dilakukan pada klinik hipnoterapi di Kota Denpasar. Penelitian ini dilakukan berdasarkan pendekatan psikologi dan menggunakan teori psikologi. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa hipnoterapi dapat mengatasi ketergantungan rokok pada remaja karena hipnoterapi memanfaatkan sugesti dalam terapinya, tata laksana dalam hipnoterapi dengan wawancara pra induksi atau pre-talk dan sugestivitas, induksi, deepening dan depth level test, hypnotheraupetic dan termination. Implikasi yang terjadi pada klien setelah mendapatkan hipnoterapi adalah klien merasa nyaman, tenang, bahagia, stamina meningkat serta mampu berpikir lebih bijaksana.
PENANGANAN DISPEPSIA DENGAN PRANA (STUDI KASUS DI RSUP SANGLAH) Hyugiswara, Gede; Suatama, Ida Bagus; Yuliari, Sang Ayu Made
Widya Kesehatan Vol 3 No 2 (2021): Widya Kesehatan
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/widyakesehatan.v3i2.2084

Abstract

Perkembangan ilmu pengetahuan saat ini bergerak sangat cepat serta membawa perubahan polahidup setiap individu menjadi lebih kompleks, sehingga hal ini menuntut individu untuk meningkatkan pola kinerjanya. Pola kinerja individu dipengaruhi oleh kesehatan individu. Salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan adalah gaya hidup, sehingga gaya hidup yang tidak tepat dapat menyebabkan dispepsia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penanganan dispepsia menggunakan prana dengan metode purposive sampling. Penelitian ini menggunakan teori kesehatan dan teori struktural fungsional dengan pendekatan ilmu kesehatan ayurweda. Data penelitian diperoleh melalui wawancara, observasi, dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, penanganan dispepsia hasilnya akan lebih sempurna jika diberikan pengobatan dengan mengkombinasikan pengobatan tradisional komplementer dan pengobatan konvensional. Tatalaksana penanganan terdiri dari: pendaftaran di bagian administrasi, diagnosa medis, pasien mengambil posisi duduk atau tidur dan berdoa memohon kesembuhan, penelusuran aura, penyapuan pada cakra pasien, therapist memberikan energi pada cakra solar pleksus dan cakra pusar, setelah itu menstabilkan prana pada tubuh pasien, melepaskan hubungan prana antara therapist dan pasien, selanjutnya therapist dan pasien berdoa dan mengucapkan rasa terimakasih kepada Tuhan, therapist memberikan saran agar bagian tubuh yang diberikan prana tidak boleh terkena air karena tubuh dalam proses penyerapan prana. Implikasi penanganan dispepsia menggunakan prana, antara lain: mengurangi keluhan nyeri dan panas di uluhati, mengurangi mual, mengurangi perih, kembung dan rasa penuh pada perut, dan dapat tidur dengan baik dan bangunpun baik.
MULTIKULTURALISME USADA BALI Suatama, Ida Bagus
Widya Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2019): Widya Kesehatan
Publisher : Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/widyakesehatan.v1i1.277

Abstract

Dua sistem pengobatan yang berkembang di era milenial saat ini adalah sistem Bio Medis kedokteran dan sistem Bio Kultural atau pengobatan tradisional. Usada Bali merupakan sistem pengobatan tradisional Bali yang sampai sekarang masih dilakukan di Bali. Usada Bali merupakan turunan dari Ayurweda. Ayurweda merupakan bagian dari Upaweda, sedangkan Upaweda merupakan bagian dari Weda Smerti. Masuk ke Bali pada abad X pada jaman Pemerintahan Raja Udayana. Sistem Usada Bali dasarnya adalah Empiriko Logis Magis Religius (pengalaman yang masuk akal dan ada unsur magis dan religious). Sistem pengobatan tradisional oleh WHO diakui sebagai Tradisional Medicine / Complementary and Alternative Medicine (TM/CAM). Kedatangan Dokter Wolfgank Von Wack tahun 1937 bertugas di Bali merupakan sebuah petunjuk bahwa Usada Bali kena pengaruh modernism. Secara legal formal sistem pengobatan Usada Bali mulai selangkah demi selangkah terpinggirkan. Dengan adanya regulasi Dasar Hukum legal formal dari Pemerintah tentang Pengobatan Tradisional, Usada Bali mulai mendapat perhatian. Gubernur Bali saat ini telah mempublikasikan dan akan menyediakan media bagi para Balian untuk praktek. Ketua IDI (Ikatan Dokter Indonesia) menyatakan Balian dapat bersinergi bila telah melewati standarisasi Fitofarmaka yang berlaku. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan Rektor Universitas Hindu Indonesia menyambut dengan baik regulasi ini. Sekarang kesempatan dunia akademik mendapat peran lebih banyak agar Sistem Pengobatan Usada Bali semakin maju. Dalam penelitian ini diajukan tiga masalah yaitu: (1) Bagaimanakah eksistensi Usada Bali? (2) Bagaimanakah Usada Bali dalam multikulturalisme? (3) Dapatkah Usada Bali menunjang kehidupan masyarakat Bali?
MASA DEPAN USADA BALI DALAM WACANA MODERNITAS Suatama, Ida Bagus
Widya Kesehatan Vol. 1 No. 2 (2019): Widya Kesehatan
Publisher : Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/widyakesehatan.v1i2.459

Abstract

Modernitas menawarkan berbagai nilai baru yang berpotensi menggilas nilai-nilai tradisional, termasuk pada bidang kesehatan masyarakat. Fenomena ini juga terjadi dalam praktik pengobatan Usada Bali yang semakin terpinggirkan akibat hegemoni medis modern. Kendati demikian, eksistensi Usada Bali juga ditopang oleh kepercayaan masyarakat, sumber-sumber literatur, dan regulasi negara sebagai modal dasar pengembangannya. Ketiga modal ini terakumulasi dengan habitus, ranah, dan praktik sosial yang dinegosiasikan secara dialektis dalam pengobatan Usada Bali. Atas dasar itulah, optimalisasi kepercayaan masyarakat, pemosisian dalam wacana ilmiah, dan kapitalisasi regulasi negara menjadi dimensi penting yang menentukan masa depan Usada Bali dalam wacana modernitas.
TERAPI YOGA ASANAS UNTUK MENGATASI DISMENORHEA DI KOTA DENPASAR Kusumayanti, Ni Wayan; Yuliari, Sang Ayu Made; Suatama, Ida Bagus
Widya Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2020): Widya Kesehatan
Publisher : Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/widyakesehatan.v2i2.960

Abstract

Dismenorhea merupakan gangguan yang dirasakan pada sebelum atau selama menstruasi berlangsung. Berdasarkan data Dinkes Provinsi Bali tahun 2014 sebanyak 48,05% perempuan mengalami dismenorhea. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan terapi yoga asanas. Terapi yoga asanas merupakan suatu gerakan atau olah tubuh, olah napas dan olah pikiran untuk mengatasi dan meningkatkan kesehatan dengan melakukan pose-pose yoga yang disertai dengan pemusatan pikiran dan pengaturan napas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, manfaat dan pose-pose yoga asanas yang digunakan dalam mengatasi dismenoreha dan dilakukan secara kualitatif dengan metode purposive sampling data. Teori yang digunakan dalam kajian ini adalah teori kesehatan Ayurweda dan teori yoga serta data diperoleh dengan cara observasi, wawancara, studi kepustakaan dan dokumentasi secara mendalam. Sasaran penelitian adalah instruktur yoga dan klien yang pernah dan sedang melakukan terapi yoga asanas. Berdasarkan hasil penelitian yang didapat, diketahui bahwa asanas yang digunakan untuk mengatasi dismenorhea yaitu Tadaasanas, Vrksaanasas, Utkataasanas, Matsyendraasanas, Marichaasanas, Pascimotanaasanas, Baddha Konaasanas, Bhujangaasanas, Yoga Mudra, Dhirga Pranama dan Vajraasanaas. Yoga asanas menjadi suatu teknik terapi dalam mengatasi dismenorhea yang bermanfaat untuk melancarkan aliran oksigen dalam tubuh, memberikan ketenangan pada pikiran, napas dan jiwa serta menstimulasi kelenjar pada tubuh untuk memproduksi hormon prostaglandin dan hormon endorphin secara optimal.
PENANGANAN DISPEPSIA DENGAN PRANA (STUDI KASUS DI RSUP SANGLAH) Hyugiswara, Gede; Suatama, Ida Bagus; Yuliari, Sang Ayu Made
Widya Kesehatan Vol. 3 No. 2 (2021): Widya Kesehatan
Publisher : Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/widyakesehatan.v3i2.2084

Abstract

Perkembangan ilmu pengetahuan saat ini bergerak sangat cepat serta membawa perubahan polahidup setiap individu menjadi lebih kompleks, sehingga hal ini menuntut individu untuk meningkatkan pola kinerjanya. Pola kinerja individu dipengaruhi oleh kesehatan individu. Salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan adalah gaya hidup, sehingga gaya hidup yang tidak tepat dapat menyebabkan dispepsia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penanganan dispepsia menggunakan prana dengan metode purposive sampling. Penelitian ini menggunakan teori kesehatan dan teori struktural fungsional dengan pendekatan ilmu kesehatan ayurweda. Data penelitian diperoleh melalui wawancara, observasi, dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, penanganan dispepsia hasilnya akan lebih sempurna jika diberikan pengobatan dengan mengkombinasikan pengobatan tradisional komplementer dan pengobatan konvensional. Tatalaksana penanganan terdiri dari: pendaftaran di bagian administrasi, diagnosa medis, pasien mengambil posisi duduk atau tidur dan berdoa memohon kesembuhan, penelusuran aura, penyapuan pada cakra pasien, therapist memberikan energi pada cakra solar pleksus dan cakra pusar, setelah itu menstabilkan prana pada tubuh pasien, melepaskan hubungan prana antara therapist dan pasien, selanjutnya therapist dan pasien berdoa dan mengucapkan rasa terimakasih kepada Tuhan, therapist memberikan saran agar bagian tubuh yang diberikan prana tidak boleh terkena air karena tubuh dalam proses penyerapan prana. Implikasi penanganan dispepsia menggunakan prana, antara lain: mengurangi keluhan nyeri dan panas di uluhati, mengurangi mual, mengurangi perih, kembung dan rasa penuh pada perut, dan dapat tidur dengan baik dan bangunpun baik.